Koreksi Waktu Pengolahan Data

dan H 1 dimana paling tidak ada satu pasang antar musim rata-rata koefisien total hamburan tidak sama Walpole 1992. Tingkat signifikansi taraf nyata yang digunakan adalah 5 - 1 α = 0,05 dan 0.01. Persamaan uji Kruskal-Wallis yang digunakan sebagai berikut: ∑ dimana H adalah nilai uji Kruskal-Wallis n adalah jumlah sampel c adalah jumlah kelas R adalah jumlah rangking pada sampel ke-i Hamburan masing-masing musim pada setiap panjang gelombang λ berbeda nyata jika nilai H nilai kritis dari chi-khuadrat x 2 =9.488 dan x 2 =13.277. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Variabilitas Koefisien Total Hamburan

Hasil pengukuran data dalam penelitan ini berupa data koefisien atenuasi attenuation dan koefisien absorpsi absorption yang diukur menggunakan alat Ac-9 In-Situ Spectrophotometer. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dikoreksi dalam beberapa tahapan dan dihitung menggunakan persamaan bλ = cλ – aλ Mobley 1994; Kirik, 1994; Hu et al. 2002. Persamaan tersebut digunakan untuk menghitung nilai koefisien total hamburan pada setiap panjang gelombang di masing-masing musim. Panjang gelombang dalam alat atau instrumen terdiri dari gelombang biru, hijau dan merah. Gelombang biru terdiri dari panjang gelombang 412, 440, 488 nm, gelombang hijau 510, 532, 555 nm, gelombang merah 650, 676, 715 nm. Hasil analisis rata-rata dilakukan untuk melihat kisaran nilai koefisien total hamburan dan membandingkan nilai koefisien total hamburan pada masing- masing musim di perairan NEGOM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien total hamburan pada masing-masing panjang gelombang secara umum lebih tinggi pada musim panas dibandingkan dengan musim semi dan gugur pada tahun yang sama dengan kisaran nilai rata-rata 0.26 ±0,05 - 0.37±0,07 m -1 tahun 1999; Tabel 2. Hasil juga menunjukkan bahwa nilai koefisien total hamburan maksimum terjadi pada gelombang biru λ=412 nm Tabel 2. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum kandungan partikel baik fitoplankton maupun materi tersuspensi lainnya lebih tinggi pada musim panas dibandingkan dengan musim semi dan gugur. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Nababan et al. 2011 dan Nababan 2005 bahwa sebaran konsentrasi fitoplankton pada musim panas lebih tinggi dan menyebar sampai laut lepas dibandingkan dengan musim semi dan gugur. Pada tahun 2000, nilai koefisien total hamburan secara umum tetap lebih tinggi pada musim panas dibandingkan musim semi dengan kisaran nilai rata-rata 0,21±0,02 – 0,32±0,02 m -1 Tabel 2. Tabel 2. Nilai rata-rata simpangan deviasi koefisien total hamburan masing- masing musim m -1 Panjang Gelombang Musim 412 440 488 510 532 555 650 676 715 Sp 99 0,26 ±0,06 0,26 ±0,05 0,22 ±0,04 0,16 ±0,04 0,15 ±0,04 0,13 ±0,04 0,11 ±0,02 0,11 ±0,02 0,11 ±0,02 Su 99 0,37 ±0,07 0,36 ±0,06 0,33 ±0,06 0,31 ±0,06 0,29 ±0,06 0,28 ±0,06 0,28 ±0,05 0,26 ±0,05 0,27 ±0,05 Fa 99 0,23 ±0,004 0,21 ±0,004 0,14 ±0,004 0,14 ±0,003 0,12 ±0,003 0,10 ±0,003 0,09 ±0,003 0,09 ±0,002 0,09 ±0,002 Sp 00 0,21 ±0,01 0,16 ±0,01 0,10 ±0,009 0,09 ±0,008 0,08 ±0,007 0,07 ±0,006 0,05 ±0,004 0,05 ±0,005 0,03 ±0,003 Su00 0,32 ±0,02 0,31 ±0,02 0,26 ±0,01 0,27 ±0,01 0,26 ±0,02 0,25 ±0,02 0,22 ±0,02 0,21 ±0,02 0,21 ±0,02 Hasil ini dapat memberi informasi bahwa kandungan partikel dan materi tersuspensi pada musim panas 1999 lebih tinggi dibandingkan musim panas 2000 dan hasil ini sesuai dengan hasil yang dilaporkan Nababan et al. 2011 dan Nababan 2005. Relatif tingginya koefisien total hamburan pada musim panas disebabkan oleh adanya pengaruh intrusi air tawar dari sungai Mississippi yang membawa nutrient dan partikel lainnya ke laut lepas arah timur dan tenggara muara sungai Mississippi yang mengakibatkan terjadinya blooming fitoplankton di laut lepas offshore Nababan et al. 2011; Nababan 2005; Walsh et al. 2003. Selain itu salinitas dari muara sungai Mississippi yang sedikit rendah dengan suhu yang tinggi terdistribusi hingga ke laut lepas offshore, maka mengakibatkan koefisien total hamburan di perairan lebih tinggi Sulivan et al. 2006. Kondisi yang sama juga ditemukan oleh Nababan 2005. Intrusi air tawar dari sungai Mississippi ke laut lepas ini terjadi akibat adanya gerakan angin dari arah barat dan barat laut yang membantu pergerakan arus dekat muara sungai Mississippi bergerak menuju timur dan tenggara sebagai mana diinformasikan oleh Nababan 2005. Gerakan arus di daerah pesisir ini dibantu dengan keberadaan Loop Current yang memiliki gerakan anticyclonic dan berada dekat muara sungai Mississippi yang membawa air tawar dari aliran sungai Mississippi lebih jauh ke arah offshore pada musim panas Nababan et al. 2011; Nababan 2005; Walsh et al. 2003; Muller-Karger 2000; Nowlin et al. 2000; Walker, 1996. Pada musim semi dan gugur, arah dan kecepatan angin tidak membantu pergerakan aliran sungai Mississippi ke arah timur dan tenggara muara sungai Mississippi serta posisi Loop Current juga lebih jauh di daerah offshore sehingga tidak dapat membantu pergerakan aliran sungai Mississippi lebih jauh ke arah offshore Nababan et al. 2011; Nababan 2005. Secara umum, koefisien total hamburan pada musim gugur lebih kecil dibandingkan musim semi dan panas pada tahun 1999 dengan kisaran nilai rata- rata 0,09±0,002 – 0,23±0,004 m -1 Tabel 2. Hasil menunjukkan bahwa kandungan konsentrasi fitoplankton dan materi tersuspensi lainnya lebih rendah pada musim gugur dibandingkan dengan musim lainnya. Rendahnya kandungan konsentrasi fitoplankton pada musim gugur ini mungkin disebabkan oleh relatif rendahnya intensitas radiasi matahari pada musim ini dibandingkan dengan musim lainnya. Konsentrasi klorofil-a yang relatif rendah pada musim gugur di perairan timur laut Teluk Meksiko ini juga telah dilaporkan Nababan et al. 2011 dan Nababan 2005.

3.2 Distribusi Spasial Koefisien Total Hamburan

Secara umum distribusi spasial pada semua gelombang biru, hijau, dan merah memberikan pola yang sama sehingga visualisasi dalam penelitian ini untuk gelombang biru diwakili oleh panjang gelombang 440 nm, hijau pada panjang gelombang 532 nm, dan merah pada panjang gelombang 676 nm. 3.2.1 Musim Semi Berdasarkan hasil analisis data pada musim semi periode 1999 dan 2000 yang divisualisasikan menunjukan bahwa distribusi total hamburan untuk ke dua musim secara spasial sedikit berbeda. Pada saat musim semi 1999, distribusi nilai koefisien total hamburan pada gelombang biru, hijau, dan merah maksimum ditemukan di sekitar muara sungai Mississippi sementara pada musim semi 2000