4. Perangkat lunak Surfer 9 digunakan untuk visualisasi hasil akhir
pengolahan data secara spasial yakni memetakan hasil akhir koefisien total hamburan.
5. ArcGIS digunakan untuk mendigitasi beberapa wilayah atau zona perairan
yang terukur seperti muara sungai dan wilayah lepas pantai offshore 6.
Mintab 16 dan Software Statistica digunakan untuk uji statistik pada data yang terukur.
2.3 Kalibrasi Alat dan Pengukuran Sampel Air
Sebelum melakukan pengambilan data di lapangan, kalibrasi di laboratorium dilakukan terhadap instrumen ac-9 dengan mengalirkan Milli-Q
terhadap sensor ac-9 Gambar 2. Prosedur pengukuran absorpsi a dan atenuasi c dilakukan sesuai dengan prosedur kerja alat. Data hasil pengukuran ini
digunakan sebagai data kalibrasi terhadap data hasil pengukuran di lapangan dengan mengurangkan nilai hasil pengukuran Milli-Q terhadap hasil pengukuran
di lapangan sehingga diperoleh data yang lebih valid dan akurat Pegau et al, 2003. Kalibrasi yang sama juga dilakukan paling tidak satu kali dalam sehari di
lapangan.
Gambar 2. Alat Ac-9 In-situ Spectrometer. Komponen Ac-9 kiri, Sumber:
http:www.wetlabs.com dan penampilan pemasangan alat
Ac-9 di dalam kapal kanan Nababan 2005.
2.3.1 Prosedur Kalibrasi Alat
Prosedur kalibrasi dilakukan sebagai berikut: 1.
Tabung absorpsi aλ dan atenuasi cλ dibersihkan dengan cara menyemprot dengan Milli-Q dan alkohol kemudian tabung dibiarkan
untuk kering. 2.
Bersihkan lensa filter cahaya bagian bawah ac-9 dan lensa detector bagian atas ac-9 dengan cara membasahi kertas tissue dengan isopropil
alkohol atau etanol dan mengusapkan dengan kertas sepanjang permukaan lensa detektor. Pastikan jari tangan tidak menyentuh lensa detektor ini.
3. Pasang kembali tabung absorpsi dan atenuasi ke instrumen ac-9 dan
sambungkan instrument ac-9 dengan Komputer. Set up program ac-9 pada komputer dan pastikan komputer dan ac-9 sudah siap untuk
melakukan pengukuran kalibrasi.
4. Alirkan Milli-Q ke instrumen ac-9 dan lakukan pencatatan nilai absorpsi
dan atenuasi setiap 5 detik kemudian simpan data hasil pengukuran setelah berlangsung selama 10-15 menit.
2.3.2 Prosedur Pengukuran Sampel Air Laut
Langkah-langkah yang digunakan dalam pengukuran sampel air laut di lapangan adalah sebagai berikut:
1. Air dari kedalaman 3 m dari depan kapal dipompa masuk melalui lambung kapal dan dialirkan kedalam tabung debubbler. Air laut dalam debubbler
disimpan selama sekitar 1 menit kemudian dialirkan dengan menggunakan pipa atau selang yang lebih kecil ke sensor absorpsi dan atenuasi
instrumen ac-9. Laju air laut yang masuk kedalam tabung instrumen ac-9 adalah sebesar 1 litermenit.
2. Instrumen ac-9 tersambung dengan lap top yang sudah diatur settingannya sehingga dapat melakukan perekaman data setiap 5 detik secara terus-
menerus continue. 3. Data hasil pengukuran disimpan setiap 6 atau 8 jam untuk menghindari
ukuran file yang tidak terlalu besar. 4. Pembersihan instrumen ac-9 dilakukan paling tidak sekali dalam sehari
untuk menghilangkan kemungkinan bakteri atau jamur yang lengket dalam tabung instrumen ac-9. Kalibrasi dengan Milli-Q juga dilakukan paling
tidak satu kali dalam sehari. Prosedur kalibrasi hingga sampai pada pengukuran sampel air laut untuk
mendapatkan data koefisien absorposi a dan koefisien atenuasi c.
2.4 Pengolahan Data
Data koefisien absorpsi dan koefisien atenuasi yang diperoleh dari hasil pengukuran alat Ac-9 In-situ Spectrometer di lapangan dengan format atau tipe
file dat. Pengolahan data dilakukan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor. Dalam pengolahan data ini menggunakan beberapa
tahapan sebagai berikut: