Ukuran Kedekatan Metode interior primal-dual dengan langkah full-newton: Studi kasus masalah klee-minty dengan kendala redundant taknegatif

Pada subbab selanjutnya akan dibahas mengenai ukuran kedekatan. Ukuran kedekatan ini digunakan pada pemrograman, untuk memperoleh ukuran kedekatan sistem 3.6 dinyatakan dalam sistem lain yang setara. Ukuran kedekatan digunakan untuk menjamin bahwasanya pada setiap iterasi selalu diperoleh , ,    x y s yang fisibel dan juga digunakan untuk menganalisis kompleksitas algoritme. Pembahasan mengenai analisis kompleksitas algoritme, di luar cakupan karya ilmiah ini.

3.4 Ukuran Kedekatan

Dalam proses menuju solusi optimal, dengan menggunakan langkah full-Newton, dibangkitkan barisan titik-titik di sekitar central path. Diperlukan suatu alat untuk mengukur kedekatan dari , , x y s ke center   . Sebelum mendefinisikan ukuran kedekatan ini, sistem linear 3.6 diubah, dengan penskalaan , , dan    x y s ke , dan x y s d d d sebagai berikut: , , , x y s        v x y v s d d d x s dengan .   xs v Jika didefinisikan diag D  x s maka bila dipaparkan secara eksplisit persamaan pertama dari sistem 3.6 sama dengan , A   x , x A diag         x d v 1 , x A diag                  x d xs , x A diag            x d s   , 3.8 x AD   d kemudian persamaan kedua dari sistem 3.6 menjadi , T A     y s , T y s A           s d d v , T y s A diag           v d d s , 1 T y s A diag                    xs d d s 2 , T y s A diag              xs d d s , T y s A diag            x d d s     , 3.9 T y s AD    d d selanjutnya persamaan terakhir sistem 3.6 sama dengan ,       s x x s e xs , x s                  x s s d x d e xs v v , x s                        s x d x s d e xs xs xs , x s        xs d xs d e xs     , x s       xs d d e xs , x s       e xs d d xs , x s       xs d d xs   1 . 3.10 x s      d d v v Setelah didapatkan hasilnya, maka dari persamaan     3.8 , 3.9 , dan   3.10 diperoleh sistem: 1 , , . x T y s x s AD AD             d d d d d v v 3.11 Dua persamaan pertama dari sistem 3.11 menunjukkan bahwa vektor dan x s d d merupakan ruang nol dan ruang baris dari matriks AD . Kedua ruang ini adalah ortogonal, sehingga dan x s d d orthogonal, yang berimplikasi 2 2 2 2 1 = . x s x s      d d d d v v Perhatikan bahwa x d , s d ,dan juga y d adalah nol jika dan hanya jika  -1 v - v , yang hanya terjadi jika v = e , dan kemudian , dan x y s bertepatan dengan center   masing-masing. Oleh karena itu untuk mengukur jarak dari , , x y s ke center   , digunakan , ;     x s yang didefinisikan oleh 2 1 1 , ; : : . 2           x s v v v 3.12 Untuk sebarang   , neighborhood   dari center   diberikan oleh himpunan     , , : , , , , ; . P D       x y s x y s x s IV STUDI KASUS Pada bagian ini akan diberikan dua contoh kasus yang berbeda pada masalah Klee-Minty KM, dengan mengambil 1 3   , 2 n  dan y  . Kedua contoh kasus ini telah dijamin oleh ukuran kedekatan, sehingga hasil yang didapatkan akan selalu berada di daerah fisibel. Contoh kasus pertama untuk kasus tanpa kendala redundant: 2 min y kendala 1 1, y   1 2 1 1 1 1 . 3 3 y y y    Dengan menggunakan definisi analytic center, untuk menentukan analytic center maka kendala masalah KM tersebut dinyatakan sebagai berikut: 1 1 0, 1 0, y y    2 1 1 2 1 0, 3 1 1 0. 3 y y y y      Kemudian digunakan rumus untuk mencari analytic center:   1 1 1 2 1 1 2 log log1 1 A =argmaks 1 1 1 1 log 3 1 log1 3 y y y y y y y                       Untuk memperoleh titik analytic center turunkan persamaan 4.1 terhadap 1 y dan 2 y 1 1 A y    1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 3 0, 1 1 1 1 3 3 y y y y y y         1 2 A y    2 1 1 2 1 1 0. 1 1 1 3 3 y y y y      Dengan menyelesaikan persamaan 4.1 diperoleh titik analytic center   1 2 0.317, 0.5 . y y         1 1 1 2 1 1 2 1 1 A argmaks log log 1 log log 1 4.1 3 3 y y y y y y y                           Gambar 1 menunjukkan masalah KM tanpa penambahan kendala redundant. Gambar 1 diperoleh dengan menggunakan MATLAB R2008b dan memperlihatkan central path bergerak sepanjang   0,    , ketika    central path konvergen ke analytic center di titik 0.317, 0.5 dan jika   maka central path konvergen ke solusi optimal di titik 0,0. Gambar 1. Masalah KM tanpa penambahan kendala redundant Untuk contoh kasus kedua akan diberikan penambahan kendala redundant 1 y  dan 2 y  , dengan besarnya pengulangan ditentukan menggunakan parameter   1 : 4 1 n    , 2 1 2 2 4 2 : , , , . T n n n n h                        Parameter di atas digunakan oleh Nematollahi dkk dalam jurnalnya Nematollahi dkk. 2008, dengan menggunakan parameter tersebut Nematollahi dkk. membuktikan bahwa central path akan mengunjungi cukup dekat ke semua verteks dari daerah fisibel, namun penggunaan parameter tersebut masih secara teori. Pada contoh kasus kedua ini akan ditunjukkan penggunaan parameter tersebut secara terapan. Setelah dilakukan penghitungan didapatkan besarnya pengulangan kendala redundant   24, 1728 T h  , sehingga masalah KM yang diperoleh sebagai berikut: 2 min y kendala 1 1 y   1 2 1 1 1 1 3 3 y y y    1 y  diulang 24 kali, 2 y  diulang 1728 kali. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 Dengan menggunakan definisi analytic center, untuk menentukan analytic center maka kendala masalah KM tersebut dinyatakan sebagai berikut: 1 1 0, 1 0, y y    2 1 1 2 1 0, 3 1 1 0, 3 y y y y      1 2 0, 24 kali 0. 1728 kali y y   Kemudian digunakan rumus untuk mencari analytic center:   1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 log log1 1 log 3 1 log1 3 A =argmaks 1 1 1 log 24 log log 1728 log y y y y y y y y y y y                                                        untuk memperoleh titik analytic center turunkan persamaan 4.2 terhadap 1 y dan 2 y 2 1 A y    1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 24 3 3 1 1 1 1 3 3 y y y y y y y          2 2 A y    2 2 1 1 2 1 1 1728 0. 1 1 1 3 3 y y y y y       Dengan menyelesaikan persamaan 4.2 diperoleh titik analytic center   1 2 0.043, 0.985 . y y           2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 argmaks log log 1 log log 1 24 log 3 3 1728log 4.2 y A y y y y y y y y                       Gambar 2 menunjukkan masalah KM dengan penambahan kendala redundant 1 y  24 kali dan 2 y  1728 kali. Gambar 2. Masalah KM dengan penambahan kendala redundant. Dapat dilihat pada Gambar 2 semua kendala redundant masalah KM tersebut menyentuh daerah fisibel dan terjadi perubahan pada central path sehingga central path mengunjungi cukup dekat ke semua verteks dari daerah fisibel, yang diakibatkan adanya penambahan kendala redundant 1 y  24 kali dan 2 y  1728 kali. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan