Langkah Newton Metode interior primal-dual dengan langkah full-newton: Studi kasus masalah klee-minty dengan kendala redundant taknegatif

Jika    maka  x ,  y dan  s konvergen ke solusi dari sistem 3.1, artinya central path konvergen ke himpunan solusi optimal P dan D . Pada sisi lain, jika    maka dan ,    x y s konvergen ke apa yang disebut analytic center P dan D . Definisi formal dari analytic center P dan D adalah sebagai berikut. Jika kondisi titik interior dipenuhi maka: i Analytic center primal adalah argmaks x ℯ � log : ∈  dan ii Analytic center dual adalah argmaks s ℯ � log � : � ∈  .

3.3 Langkah Newton

Diberikan pasangan primal-dual fisibel , x , y s , ingin ditetapkan arah pencarian x , y , dan s sehingga   x x , ,   y y   s s memenuhi sistem 3.2. Dengan kata lain, , , . T A A                     x x b y y s s c x x s s e Karena dan T A A    x b y s c , jika dijelaskan secara eksplisit maka sistem ini akan menjadi : Untuk persamaan pertama dari sistem tersebut akan menjadi: , A    x x b , A A     x x b , A     b x b , A     x b b   , 3.3 A    x kemudian untuk persamaan kedua menjadi: , T A       y y s s c , T T A A        y y s s c , T T A A        y s y s c , T A       c y s c   . 3.4 T A      y s selanjutnya persamaan terakhir dari sistem tersebut akan menjadi:   , , . 3.5                           x x s s e xs x s s x x s e x s s x x s e xs Dari persamaan 3.3, 3.4, dan 3.5 diperoleh sistem: , , . T A A                     x y s s x x s x s e xs Persamaan ketiga pada sistem di atas merupakan persamaan taklinear, karena faktor kuadrat ΔxΔs . Untuk menyelesaikan sistem di atas, persamaan ketiga dilinearkan menggunakan metode Newton sebagai berikut:   , f             x s s x x s x s e xs     1 1 dengan , dan saat J k                        x x x s s s x x d s s sehingga           1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 , , , dengan hampiran awal f f J                                                                                   x s x s x s d x x s x x s x s e xs s x x s x s e xs s s x x s s x s x s x x s x s e xs e xs s x s s x x s x 1 1 1 1 1 1 1                          s e xs s x x s e xs s x x s e xs s x x s e xs setelah dilinearkan persamaan ketiga menjadi       s x x s e xs Sehingga diperoleh sistem linear sebagai berikut:   , , 3.6 . T A A                  x y s s x x s e xs Matriks koefisien dari sistem linear tersebut adalah: dengan diag X  x dan diag , S  s serta vektor dan x s positif. Solusi dari sistem persamaan linear , ,    x y s dinamakan arah primal-dual langkah Newton. Dengan mengambil langkah disekitar arah ini, ditemukan iterasi baru , ,    x y s . Iterasi baru ini diberikan oleh   , , 3.7 .                  x x x y y y s s s Iterasi 3.7 disebut dengan langkah full- Newton. Metode interior primal-dual dengan langkah full-Newton disajikan seperti di bawah ini: Input: parameter akurasi ϵ 0; parameter kedekatan 1;        , , x y s fisibel,   T x s n   dan   , ; ; x y     parameter update barrier , 0 1.     begin : ; : ; : ; ; x x s s y y       while n   ϵ do   : 1 ; : ; : ; : ; x x x y y y s s s               endwhile end T A A I S X                                     x y s e xs Pada subbab selanjutnya akan dibahas mengenai ukuran kedekatan. Ukuran kedekatan ini digunakan pada pemrograman, untuk memperoleh ukuran kedekatan sistem 3.6 dinyatakan dalam sistem lain yang setara. Ukuran kedekatan digunakan untuk menjamin bahwasanya pada setiap iterasi selalu diperoleh , ,    x y s yang fisibel dan juga digunakan untuk menganalisis kompleksitas algoritme. Pembahasan mengenai analisis kompleksitas algoritme, di luar cakupan karya ilmiah ini.

3.4 Ukuran Kedekatan