3. 3. ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reaktor anaerobik skala laboratorium volume 1.5 bahan botol plastik dan 10 l
yang berbahan flexiglass dengan pirantinya, kompressor, dan peralatan untuk analisis parameter yang diuji seperti COD analyzer, kjeldahl
apparatus, pH meter, spektrofotometer, pompa peristaltik, dan alat-alat gelas lainnya.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami dan sampah organik yang diambil dari salah satu pasar tradisional di kota
Bogor. Jerami dikecilkan ukuranya dicacah hingga ± 2 cm. Sampah yang digunakan adalah sampah buatan dengan komposisi sebagai berikut : daun
pisang 7.5, kulit jagung 24.2, pare 14.8, kol 19.9, saisin 6.2, kangkung 8.0, sawi 8.0, dan wortel 11.5 bb. Selain itu jenis
sampah kulit pisang, kulit nanas, dan kol juga digunakan dalam penelitian pendahuluan. Kotoran sapi segar digunakan sebagai bahan inokulum
fermentasi anaerobik yang diambil dari Fakultas Peternakan IPB. Bahan- bahan kimia untuk analisis yang digunakan adalah H
2
SO
4
0.02N, NaOH 6N, Asam Borat 2, CuSO
4
.5H
2
O, K
2
SO
4
, H
2
SO
4
pekat, larutan PO
4
0.0, 0.5, 1.0, 1.5, 2.0 mgl, larutan amonium molibdat, larutan SnCl
2
, larutan kalium dikromat K
2
Cr
2
O
7
0.0167 M, reagen H
2
SO
4
, larutan FAS ferro ammonium sulfat 0.1 M, indikator ferroin, dan aquades.
3. 4. TAHAPAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan melalui tujuh tahapan.
3.4.1. Karakterisasi Jerami Padi dan Sampah Pasar
Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata dan variasi komposisi bahan, meliputi parameter: kadar air, padatan total, padatan
bahan organik, makronutrien, dan mikronutrien untuk setiap jenis biomasa. Prosedur analisis disajikan pada Lampiran 1.
3.4.2. Uji Potensi Produksi Biogas
Uji potensi biogas merupakan proses pengecekan produksi biogas sampah pasar organik dan jerami dengan fermentasi media padat dalam
skala kecil. Uji ini dilakukan di dalam botol bekas kemasan air mineral 1.5 l, sedangkan bobot bahan yang digunakan 500 g jerami dan 600 g
sampah dengan kadar air mencapai ± 70. Bahan yang digunakan dalam uji potensi biogas ini adalah beberapa macam sampah yang berbeda,
diantaranya kulit pisang, kulit nanas, kol, dan sampah organik dari 2 pasar yang berbeda serta jerami segar dan busuk. Pada awalnya bahan dirajang
sampai ukuran 2-5 cm, kemudian di masukan kedalam botol bekas kemasan air mineral dan dikondisikan dalam keadaan anaerob. Reaktor
untuk uji potensi biogas dan uji pengaruh suhu reaktor disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Reaktor uji potensi biogas dan pengaruh suhu reaktor
3.4.3. Kajian Pengaruh Suhu Reaktor
Hasil dari uji potensi biogas dilanjutkan dengan uji pengaruh suhu reaktor. Proses ini dilakukan pada suhu konstan 32
o
C. Biogas yang terbentuk disalurkan ke dalam gelas ukur yang diletakkan terbalik berisi
air penuh, sehingga jumlah biogas yang terbentuk adalah jumlah ruang udara yang terdapat di dalam gelas ukur tersebut. Proses ini dihentikan
sampai bahan tidak menghasilkan biogas lagi. Analisis yang dilakukan
meliputi perhitungan jumlah biogas yang terbentuk, karakterisasi bahan awal, karakterisasi kompos dan lindi. Diagram alir uji pengaruh suhu
reaktor disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram alir uji pengaruh suhu reaktor
3.4.4. Desain dan Konstruksi Reaktor