meliputi perhitungan jumlah biogas yang terbentuk, karakterisasi bahan awal, karakterisasi kompos dan lindi. Diagram alir uji pengaruh suhu
reaktor disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram alir uji pengaruh suhu reaktor
3.4.4. Desain dan Konstruksi Reaktor
Reaktor fermentasi skala laboratorium dibuat dari bahan flexi glass 10 l. Reaktor ini dilengkapi dengan asesoris yang meliputi termostat,
aerator, penampung lindi dan pengukur volume biogas. Desain reaktor dapat dilihat pada Gambar 10. Adapun spesifikasi reaktor yang digunakan
adalah volume 10 l, suhu 35
o
C, dan resirkulasi air lindi dilakukan tiap hari secara manual.
Bahan organik
Bahan baku 500-600 g
Biogas Kompos dan
pupuk cair Fermentasi media padat
suhu 32
o
C, selama 17 hari Pengecilan ukuran
sampai 2-5 cm
Pengukuran jumlah biogas yang terbentuk
Analisis : kadar air, kadar abu, TS, TVS, pH, COD, N, P
Gambar 10. Desain reaktor skala 10 l Modifikasi : Kusch et al,
2008
Gambar 10 memperlihatkan bahwa reaktor biogas yang digunakan terdiri atas tiga bagian yaitu: Bagian penampung biogas A, Reaktor
anaerobik B, dan Bagian penampung cairan lindi C. Bahan baku limbah jerami padi dan sampah akan difermentasikan di dalam bagian
reaktor anaerobik B yang dilengkapi dengan pemanas heater dan pengatur suhu thermostat, guna menjaga suhu pada kisaran 35-40
C mesofilik. Pada proses fermentasi bahan akan dihasilkan biogas yang
akan mengalir ke atas melalui pipa menuju tempat penampungan biogas bagian A. Lindi yang dihasilkan dari proses fermentasi akan
dikumpulkan di bagian C dan akan disirkulasi kembali ke bagian B secara manual melalui pipa sirkulasi lindi. Pada bagian B ditambahkan blower
untuk uji pengaruh aerasi.
3.4.5. Kajian Perlakuan Pendahuluan Aerasi
Pada tahapan ini dilakukan kajian untuk mengetahui pengaruh aerasi terhadap kinerja fermentasi untuk menghasilkan biogas. Laju oksigen yang
digunakan adalah 160 ljam selama 48 jam. Pada kajian ini akan diketahui pengaruh penambahan udara terhadap penurunan kandungan bahan
organik dan peningkatan laju pembentukan biogas.
3.4.6. Pengaruh Bahan Organik dan Rasio Penambahan Umpan