14
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2011 di Sub DAS
Cisadane hulu Gambar 2. Analisis contoh air dilakukan di Pusat Penelitian Lingkungan Hidup - Institut Pertanian Bogor PPLH-IPB dan laboratorium fisika-
kimia Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan ITSL IPB.
3.2. Bahan dan Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol sampel, GPS Global Positioning System, termometer, kertas lakmus, spidol, kertas label, serta
alat-alat untuk mengukur kualitas air di lapangan, sedangkan bahan-bahan yang digunakan untuk analisis air di laboratorium adalah : aquades, dan bahan-bahan kimia
lainnya yang sesuai dengan kebutuhan analisis. Alat yang digunakan antara lain oven, pipet, tabung reaksi, labu takar, timbangan sartorius, AAS, Spektrofotometer dan
lain-lain.
3.3. Pelaksanaan Penelitian
3.3.1. Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi pengambilan contoh air dilakukan berdasarkan komposisi jenis tanah dan penggunaan lahan yang berbeda dari hulu ke hilir, yaitu tepatnya di Desa
Srogol, Cibalung, Pamoyanan, Mulyaharja dan Empang. Deskripsi lokasi pengambilan contoh air yaitu sebagai berikut :
1. Lokasi Srogol Lokasi penelitian yang pertama yaitu pada ketinggian 525 m diatas
permukaan laut dpl, di daerah Srogol 106 49
’
35,3”BT – 06 44
’
56,1”LS, tepatnya di Kampung Pangarakan, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Gambar 2a.
Lokasi ini merupakan daerah hulu Sungai Cisadane, rumah penduduk masih sedikit dan terdapat hutan, persawahan, pohon kelapa, pisang, dan bambu di sekitarnya.
Gambar 1 menunjukkan situasi pengambilan contoh air di lokasi penelitian.
15
a. b.
c. d.
e.
Gambar 1. Situasi daerah pengamatan a. Srogol, b. Cibalung, c. Pamoyanan,
d. Mulyaharja, dan e. Empang, Bogor. 2. Lokasi Cibalung
Lokasi kedua yaitu berada pada ketinggian 416 m dpl, tepatnya di Desa Cibalung 106
48
’
85,9”BT – 06 41
’
94,4”LS, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor Gambar 2b. Pada lokasi ini terdapat persawahan, pemukiman dan beberapa villa di
sekitarnya.
16
3. Lokasi Pamoyanan Lokasi ketiga berada berada di Pamoyanan 106
48 ’61,8”BT –06
38
’
26,6”LS, dengan ketinggian tempat 333 m dpl, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor Gambar
2c. Pada lokasi ini berdekatan dengan peternakan ayam dan pemukiman cukup padat.
4. Lokasi Mulyaharja
Lokasi keempat berada di Bogor Nirwana Residen BNR 106 47
’
91,3”BT – 06
37
’
11,6”LS, tepatnya di Desa Mulyaharja, Kabupaten Bogor Gambar 2d. Lokasi ini berada pada ketinggian 275 m dpl. Pada lokasi ini dijumpai ladang dan
perumahan-perumahan. 5. Lokasi Empang
Lokasi terakhir yaitu berada pada ketinggian 273 m dpl, tepatnya di 106
47
’
67,4”BT – 06 36
’
67,9”LS, Kecamatan Taman Sari, Kota Bogor Gambar 2e. Pada lokasi ini terdapat pemukiman yang padat, berdekatan dengan pasar tumpah
dan pembuangan sampah serta kegiatan mandi cuci dan kakus MCK.
3.3.2. Pengambilan Contoh Air