19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Jaringan Sungai
Sungai Cisadane berhulu di Gunung Pangrango dan mengalir dari selatan menuju utara melewati Kabupaten Bogor Kecamatan Nanggung, Caringin, Cijeruk,
Ciomas, Ciampea, Rumpin, dan Cilangkap, Kabupaten Tangerang dan akhirnya bermuara di laut Jawa Arwindrasti, 1997. Panjang Sungai Cisadane sekitar 140 km
PUSDI-PSL IPB, 1979 dalam Ben et al., 1994. Sungai Cisadane merupakan sungai permanen, artinya sungai yang selalu
berair sepanjang tahun. Sungai ini memiliki pola anak sungai dendritik Lahan di sepanjang aliran Sungai Cisadane tersebut banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk
berbagai aktivitas Reid, 1961.
4.1.2. Jenis tanah
Tanah di Sub DAS Cisadane hulu bervariasi, yang terdiri dari tujuh jenis tanah. Ketujuh jenis tanah ini membentuk delapan Satuan Peta Tanah SPT Luasan
SPT pada lokasi penelitian tersaji pada Tabel 2, dan peta jenis tanah di lokasi penelitian Sub DAS Cisadane Hulu disajikan pada Gambar 3.
Tabel 2. Luasan Satuan Peta Tanah Sub DAS Cisadane Hulu
SPT Jenis Tanah
Luas Ha
1 Andic Humitropepts
4501 19,62
2 Asosiasi Typic Hapludands-Typic Tropopsamments
7591 33,10
3 Asosiasi Typic Humitropepts-Typic Eutropepts
403 1,76
4 Asosiasi Typic Tropopsamments-Andic Humitropep
3725 16,24
5 Kompleks Typic Troporthents-Typic Fluvaquents
1683 7,34
6 Typic Eutropepts
1998 8,71
7 Typic Humitropepts
2487 10,84
8 Typic Tropopsamments
549 2,40
Total
22937 100
Sumber : Hasil dan analisis peta tanah 1 : 100.000 DAS Cisadane, Puslittanak 1992
diolah.
20
Gambar 3. Peta jenis tanah di lokasi penelitian Sub DAS Cisadane Hulu, Bogor.
Satuan Peta Tanah yang dominan pada Sub DAS Cisadane hulu adalah asosiasi Typic Hapludands Andosol Coklat dan Andosol Kekuningan- Typic
Tropopsamments Regosol Coklat dan Regosol Kekelabuan yang memiliki luasan 33.10 persen dari total wilayah Sub DAS Cisadane.
Tabel 3 menunjukkan komposisi jenis tanah pada tiap daerah tangkapan air.
Typic Hapludands Andosol Coklat dan Andosol Kekuningan terbentuk dari
tuf dan abu volkan intermedier. Tanah telah mempunyai perkembangan profil lemah, penampang tanah sedang sampai sangat dalam, lapisan atas kaya bahan organik
berwarna coklat gelap sampai coklat kekuningan, tekstur sedang sampai agak kasar berpasir semu pseudosand dan berbatu. Lapisan bawah berwarna coklat hingga
coklat kekuningan, struktur lemah granular, konsistensi smeary atau licin diantara jari-jari tangan, merupakan ciri utama pada tanah ini. Tingkat kesuburan cukup baik,
terutama yang bertekstur sedang.
21
Typic Tropopsamments Regosol Coklat dan Regosol Kekelabuan
terbentuk dari endapan lahar terdiri dari abu dan pasir. Kedalaman tanah sedang sampai dalam, tekstur kasar pasir, kerikil, dan batu. Tingkat kesuburan sedang.
Jenis tanah ini sering dijumpai berasosiasi dengan tanah Latosol dan Andosol.
Typic Troporthents Aluvial Coklat Kekelabuan merupakan jenis tanah
yang belum mengalami perkembangan struktur, terbentuk dari bahan endapan volkan muda terdiri dari abu, pasir, batu, tuf volkan atau campurannya. Penampang tanah
bervariasi dari dalam sampai dangkal.
Typic Fluvaquents Aluvial Kelabu belum mengalami perkembangan
struktur, terbentuk dari bahan alluvium yang terdiri dari endapan liat, debu dan pasir atau campurannya. Penampang tanah berlapis dengan kedalaman bervariasi.
Umumnya tanah ini berpotensi cukup baik untuk persawahan. Tanah ini setara dengan Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan.
Tabel 3. Komposisi jenis tanah pada tiap titik pengamatan kualitas air.
Titik Pengamatan
Jenis Tanah Komposisi
Total
Srogol Asosiasi Typic Hapludands-Typic Tropopsamments
100 100
Cibalung Asosiasi Typic Hapludands-Typic Tropopsamments
62.78 100
Andic Humitropepts 37.22
Pamoyanan Asosiasi Typic Hapludands-Typic Tropopsamments 55.11
100 Andic Humitropepts
32.67 Kompleks Typic Troportheuts-Typic Fluvaquents
12.22 Mulyaharja Asosiasi Typic Hapludands-Typic Tropopsamments
55.11 100
Andic Humitropepts 32.67
Kompleks Typic Troportheuts-Typic Fluvaquents 12.22
Empang Asosiasi Typic Hapludands-Typic Tropopsamments
53.54 100
Andic Humitropepts 31.74
Kompleks Typic Troportheuts-Typic Fluvaquents 11.87
Asosiasi Typic Humitropepts-Typic Eutropepts 2.85
Sumber : Hasil dan analisis peta tanah 1 : 100.000 DAS Cisadane, Puslittanak 1992
diolah.
22
Andic Humitropepts Latosol Coklat dan Typic Humitropepts Latosol
Coklat dan Latosol Kemerahan berkembang dari tuf volkan andesitik sampai basaltik. Sebagian Typic Humitropepts terbentuk dari batu kapur gamping. Tanah
yang berkembang dari batu kapur umumnya dangkal, terdapat pecahan batu kapur dalam penampangnya. Tanah lapisan atas berwarna gelap, kaya bahan organik,
struktur tanah remah, konsistensi lekat dan plastis. Sifat fisik tanah cukup baik, permeabilitas agak lambat, tingkat kesuburan tanah sedang.
Typic Eutropepts Latosol Coklat dan Latosol Coklat Kemerahan
berkembang dari tuf volkan andesitik sampai basaltik. Penampang tanah umumnya
dalam, permeabilitas agak lambat, kesuburan tanah sedang. 4.1.3. Tata Guna Lahan
Jenis penggunaan lahan di lokasi penelitian ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Peta penggunaan lahan di lokasi penelitian Sub DAS Cisadane, Bogor.
23
Penggunaan lahan di Sub DAS Cisadane hulu terdiri dari hutan, persawahan, perkebunan, semak belukar, tegalan dan tanah kosong, gedung dan pemukiman.
Lokasi pengambilan contoh air di Desa Srogol dan Cibalung berada di bagian hulu sungai dengan penggunaan lahan dominan adalah hutan, perkebunan dan
persawahan. Lokasi pengambilan contoh air di Desa Pamoyanan yang berada di Kabupaten Bogor mewakili bagian tengah sungai. Sebagian besar penggunaan lahan
di sekitar sungai dimanfaatkan untuk pemukiman, perkebunan dan persawahan. Lokasi pengambilan contoh air di Desa Mulyaharja dan Empang berada di hilir dan
termasuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten dan Kota Bogor. Penggunaan lahan di sekitar sungai cenderung didominasi oleh pemukiman, gedung dan industri.
Jenis penggunaan lahan di Cisadane hulu disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis penggunaan lahan di Sub DAS Cisadane.
Penggunaan lahan Luas ha
Air Tawar 86,58
0,38 BelukarSemak
2002,37 8,73
Gedung 12,81
0,06 Hutan
4489,48 19,57
KebunPerkebunan 3673,62
16,01 Pemukiman
3599,88 15,69
RumputTanah kosong 429,69
1,87 Sawah Irigasi
1428,98 6,23
Sawah Tadah Hujan 3205,68
13,97 Tanah Berbatu
1,75 0,01
TegalanLadang 4011,00
17,48
Total
22941,84 100
Sumber : Hasil dan analisis peta penggunaan lahan 1 :150.000 DAS Cisadane, PPT
2005 diolah.
Berdasarkan komposisi jenis penggunaan lahan yang ditemukan pada radius 100 m dari tiap lokasi pengambilan contoh air disajikan pada Tabel 5.
24
Tabel 5. Komposisi penggunaan lahan dalam radius 100 m dari sungai di tiap lokasi
pengambilan contoh air.
Sumber :
Hasil analisis penggunaan lahan DAS Cisadane, Google Earth 2012
diolah.
4.2.
Kualitas Air
Pengamatan kualitas air dilakukan dengan cara menganalisis sifat fisika dan kimia air.
4.2.1. Parameter Fisika Suhu.