Penggunaan Lahan KONDISI UMUM AREAL SUB-DAS CITARIK .1 Letak dan Luas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KONDISI UMUM AREAL SUB-DAS CITARIK 4.1.1 Letak dan Luas Secara geografis lokasi sub-DAS Citarik terletak antara 6 49 LS – 7 18 LS dan 107 30 BT – 107 57 BT. Sedangkan secara administrasi, areal sub-DAS Citarik terletak di Kabupaten Sumedang, Bandung, dan sebagian kecil di Kabupaten Garut dengan luas keseluruhan DAS ialah 25638 Ha. Sub-DAS Citarik berbatasan dengan sub-DAS Cipeles DAS Cimanuk di sebelah utara, dengan DAS Cimanuk di sebelah timur, dengan DAS Citarum di selatan, dan di sebelah barat berbatasan dengan sub-DAS Cikeruh Gambar 3. Gambar 3. Peta batas wilayah sub-DAS Citarik

4.1.2 Penggunaan Lahan

Analisis perubahan penggunaan lahan dilakukan dengan membandingkan peta penggunaan lahan sub-DAS Citarik tahun 2000 dan 2007 Gambar 4 dan 5. Legenda Citarik Batas DAS 16 Gambar 4. Peta penggunaan lahan sub-DAS Citarik tahun 2000 Gambar 5. Peta penggunaan lahan sub-DAS Citarik tahun 2007 Dilakukan penyetaraan pengelompokan jenis penggunaan lahan pada kedua peta untuk mempermudah perhitungan luas dan analisis 17 perubahannya. Melalui proses pengelompokan tersebut dihasilkan 8 jenis penutupan lahan di sub-DAS Citarik, yaitu hutan, ladang, pemukiman, perkebunan, sawah, tubuh air, penggunaan lain, dan no_data. Penggunaan lain merupakan semua penggunaan lahan yang tidak termasuk dalam jenis penggunaan lahan lainnya, sedangkan no_data merupakan data-data penggunaan lahan yang tidak terekam saat proses pencitraan yang dikarenakan ada yang menghalangi saat proses tersebut, seperti awan dan bayangan. Dalam proses analisis, kelompok no_data tidak diikutsertakan dan dianggap tidak memiliki pengaruh terhadap kondisi hidrologis sub-DAS. Besar penggunaan lahan dan perubahannya periode 2000-2007 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas penggunaan lahan sub-DAS Citarik tahun 2000 dan 2007 Jenis Penggunaan Lahan Luas Tiap Penggunaan ha tahun Perubahan yang terjadi 2000 2007 Luas ha Hutan 3018,76 11,77 411,81 1,61 -2606,95 -10,17 Ladang 5589,99 21,80 1,94 0,01 -5588,05 -21,80 Pemukiman 3246,23 12,66 3507,10 13,68 260,87 1,02 Perkebunan 2510,12 9,79 8364,63 32,63 5854,51 22,84 Sawah 8777,87 34,24 6377,12 24,87 -2400,75 -9,36 Tubuh Air 19,68 0,08 1,44 0,01 -18,24 -0,07 Penggunaan Lain 2186,57 8,53 2622,28 10,23 435,71 1,70 No Data 288,77 1,13 4351,67 16,97 4062,90 15,85 Total 25637,99 25637,99 Salah satu kriteria yang menunjukan baik buruknya suatu DAS ialah Indeks Penutupan Lahan IPL. IPL merupakan besarnya presentase luasan lahan bervegetasi permanen dalam wilayah DAS tersebut. Pada penelitian ini, tataguna lahan yang dimasukan dalam lahan bervegetasi permanen ialah hutan, perkebunan, ladang, dan sawah dengan asumsi dilakukannya penanaman gelombang 3 untuk sawah. Perhitungan nilai IPL menggunakan rumus 1. Pada tahun 2000, terdapat luas lahan bervegetasi permanen sebesar 19896,74 Ha sehingga diperoleh nilai IPL sebesar 77,60. Berdasarkan kriteria dan indikator kinerja DAS Lampiran 4, nilai IPL sebesar 77,60 tersebut termasuk dalam kategori baik. Sedangkan pada tahun 2007, luas lahan bervegetasi permanen berkurang menjadi 15155,5 Ha sehingga besar IPL mengalami penurunan menjadi 59,11 yang termasuk kategori sedang. Penurunan yang terjadi menunjukan semakin menurunnya kondisi sub-DAS tersebut yang diakibatkan terjadinya penurunan luas wilayah bervegetasi. 18

4.2 ANALISIS CURAH HUJAN