9. Tidak Ada Data Tipe tidak ada data merupakan tipe penampakan permukaan bumi yang
tertutup awan dan bayangan awan. Hasil interpretasi citra menunjukkan awan berwarna putih, bayangan awan berwarna abu-abu gelap. Citra yang terkena
stripping bergaris termasuk ke dalam tipe tidak ada data. Stripping terjadi karena setelah tahun 2003 satelit perekaman citra mengalami kerusakan,
sehingga citra satelit yang didapatkan pada 28 Mei 2011 mengalami stripping.
5.1.2 Penutupan lahan Kabupaten Sidoarjo tahun 2011
Kabupaten Sidoarjo memiliki luas sebesar 71.931,04 ha berdasarkan pengolahan citra Landsat 7 ETM. Analisis hasil uji akurasi yang telah dilakukan
untuk citra Landsat 7 ETM dengan tanggal akuisisi 28 Mei 2011, didapatkan nilai akurasi Overall Classification Accuracy sebesar 85,12 dan Overall Kappa
Statistic 81,91. Badan Survey Geologi Amerika Serikat USGS menetapkan tingkat ketelitian interpretasi minimum tidak kurang dari 85 dan ketelitian untuk
beberapa kategori kurang lebih sama. Hasil uji akurasi kappa yang didapatkan adalah kurang dari 85, hal ini dapat disebabkan karena titik ground check yang
diperoleh kurang tersebar secara merata pada daerah penelitian. Data-data mengenai luas wilayah berbagai tipe penutupan lahan Kabupaten Sidoarjo tahun
2011 dihasilkan dari proses klasifikasi citra Landsat 7 ETM. Tabel 3 Distribusi tutupan lahan Kabupaten Sidoarjo
No Tutupan Lahan
Luas Hektar ha
Persen 1
Lahan Terbuka 2.208,90
3,07 2
Lahan Terbangun 11.623,20
16,16 3
Rumput dan Semak 5.730,09
7,97 4
Sawah 10.915,42
15,17 5
Ladang 8.910,54
12,39 6
Vegetasi Rapat 1.330,84
1,85 7
Vegetasi Jarang 2.219,80
3,09 8
Badan Air 16.939,88
23,55 9
Tidak Ada Data 12.052,37
16,76 TOTAL
71.931,04 100
Penutupan lahan dengan luasan terbesar yang berada di Kabupaten Sidoarjo adalah tipe badan air Tabel 3. Badan air sebagian besar merupakan
tambak-tambak di wilayah timur Kabupaten Sidoarjo. Selain tambak, badan air di Kabupaten Sidoarjo juga terdiri dari sungai dan danau. Sungai Porong merupakan
salah satu sungai yang mengalir melewati Kabupaten Sidoarjo Gambar 3. Badan air memiliki luas wilayah mencapai 16.939,88 ha yang menempati 23,55 dari
luas wilayah Kabupaten Sidoarjo. Penutupan lahan berupa badan air dengan luasan paling besar terdapat di
Kecamatan Jabon yakni seluas 4.511,89 ha atau 54,90 luas wilayah kecamatan. Penutupan lahan berupa badan air dengan persentase luasan paling besar terdapat
di Kecamatan Sedati yakni mencapai 56,00 luas wilayah kecamatan atau seluas 4.436,54 ha. Lokasi tambak di Kabupaten Sidoarjo sebagian besar terdapat di
Kecamatan Jabon dan Sedati. Penutupan lahan berupa badan air dengan luasan paling kecil terdapat di Kecamatan Tulangan yakni seluas 54,49 ha atau 1,72
luas wilayah kecamatan.
Gambar 3 Tambak di wilayah Waru kiri dan Sungai Porong kanan. Tipe penutupan lahan berupa lahan terbangun menempati urutan kedua
sebagai tipe penutupan lahan dengan luasan terbesar di Kabupaten Sidoarjo. Lahan terbangun memiliki luas sebesar 11.623,20 atau mencapai 16,16 dari luas
wilayah Kabupaten Sidoarjo. Lahan terbangun di Kabupaten Sidoarjo berupa permukiman, kawasan industri, perkantoran, pasar dan lain-lain Gambar 4.
Berdasarkan klasifikasi citra Landsat 7 ETM pada 28 Mei 2011, lahan terbangun dengan luasan terbesar terdapat di Kecamatan Waru yakni seluas
1.166,22 ha atau sebesar 37,85 dari luas wilayah kecamatan. Kecamatan Waru
merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar yaitu 210.592 jiwa atau 10,69 dari total penduduk Sidoarjo BPS Sidoarjo 2010.
Lahan terbangun di Kecamatan Sidoarjo, yang merupakan wilayah pusat kota dan pusat aktivitas manusia baik kegiatan pemerintahan maupun kegiatan
perdagangan, menempati 18,28 luas wilayah kecamatan atau seluas 1.136,73 ha.
Gambar 4 Lahan terbangun di Kecamatan Sedati. Lahan terbangun dengan luasan terkecil terdapat di Kecamatan Krembung
yakni seluas 347,30 ha atau menempati 12,05 dari luas kecamatan. Lahan terbangun dengan persentase luasan terkecil terdapat di Kecamatan Jabon, yakni
sebesar 4,23 dari luas wilayahnya atau sebesar 347,69 ha. Hasil sensus yang dilakukan BPS Sidoarjo 2010 menyebutkan bahwa Kecamatan Jabon merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu 58.274 jiwa atau hanya 3,05 dari seluruh penduduk Sidoarjo.
Gambar 5 Sawah di Kecamatan Balongbendo kiri dan Prambon kanan. Sawah memiliki luas wilayah mencapai 10.915,42 ha atau sebesar 15,17
dari luas wilayah Kabupaten Sidoarjo Gambar 5. Berdasarkan pengolahan citra Landsat 7 ETM, kecamatan dengan luasan terbesar untuk tipe penutupan lahan
berupa sawah terdapat di Kecamatan Jabon yakni seluas 1.458,27 ha atau sebesar
17,74 dari luas wilayahnya. Kecamatan Sukodono merupakan kecamatan dengan persentase luasan terbesar untuk penutupan lahan berupa sawah yakni
sebesar 25,12 824,93 ha dari luas wilayahnya dijadikan lahan persawahan. Kecamatan dengan luasan terkecil untuk tipe penutupan lahan berupa sawah
terdapat di Kecamatan Waru yakni seluas 243,66 ha atau sebesar 7,91 dari luas wilayah kecamatan.
Tipe penutupan lahan berupa ladang memiliki luas sebesar 8.910,54 ha. Luas ladang mencapai 12,39 dari luas Kabupaten Sidoarjo. Ladang di
Kabupaten Sidoarjo kebanyakan ditanami oleh tanaman jagung dan tebu Gambar 6. Kecamatan Krembung memiliki tipe penutupan lahan berupa ladang dengan
luasan terbesar yakni mencapai 989,54 ha atau sebesar 34,34 dari luas wilayah kecamatan. Kecamatan Jabon merupakan kecamatan dengan persentase terkecil
untuk luasan penutupan lahan berupa ladang yakni sebesar 3,99 dari luas wilayah kecamatan atau sebesar 327,65 ha merupakan ladang.
Gambar 6 Ladang jagung di Kecamatan Balongbendo dan ladang tebu di Kecamatan Krian.
Tipe penutupan lahan berupa rumput dan semak memiliki luas sebesar 5.730,09 ha. Luas ini setara dengan 7,97 dari luas wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan klasifikasi citra Landsat 7 ETM pada 28 Mei 2011 kecamatan dengan luasan terbesar untuk tipe penutupan lahan berupa rumput dan semak
terdapat di Kecamatan Wonoayu yakni seluas 480,52 ha atau sebesar 13,93 dari luas wilayah kecamatan. Kecamatan Sedati merupakan kecamatan dengan luasan
terbesar kedua untuk penutupan lahan berupa rumput dan semak, yakni sebesar 468,43 ha atau mencapai 5,91 dari luas wilayah Kecamatan Sedati Gambar 7.
Kecamatan Gedangan merupakan kecamatan yang memiliki luasan terkecil untuk tipe penutupan lahan berupa rumput dan semak, yakni sebesar
177,67 ha atau sebesar 7,47 dari luas wilayah kecamatan. Kecamatan yang memiliki persentase luasan terkecil untuk tipe penutupan lahan berupa rumput dan
semak adalah Kecamatan Jabon, yakni menempatkan 3,00 dari luas wilayahnya atau sebesar 246,23 ha merupakan rumput dan semak.
Gambar 7 Rumput di kawasan Bandara Udara Juanda, Kecamatan Sedati. Berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat 7 ETM pada 28 Mei 2011, tipe
penutupan lahan berupa vegetasi jarang memiliki luas mencapai 2.219,80 ha. Vegetasi jarang memiliki luas yang mencakup 3,09 dari luas Kabupaten
Sidoarjo. Vegetasi jarang di Kabupaten Sidoarjo terdiri dari jalur hijau jalan Gambar 8. Kecamatan dengan luasan terbesar untuk penutupan lahan berupa
vegetasi jarang adalah Kecamatan Jabon yakni sebesar 195,47 ha atau mencapai 2,38 luas wilayah kecamatan. Kecamatan dengan persentase luasan terbesar
untuk tipe penutupan lahan berupa vegetasi jarang adalah Kecamatan Balongbendo, vegetasi jarang di Kecamatan Balongbendo menempati 5,09
160,71 ha dari luas wilayah kecamatan. Kecamatan dengan luasan terkecil untuk tipe penutupan lahan berupa
vegetasi jarang adalah Kecamatan Porong. Vegetasi jarang di Kecamatan Porong tersebar pada lahan seluas 65,59 ha 2,10. Kecamatan dengan persentase luasan
terkecil untuk tipe penutupan lahan berupa vegetasi jarang adalah Kecamatan Sedati, vegetasi jarang di Kecamatan Sedati menempati 1,83 144,92 ha dari
luas wilayah kecamatan.
Gambar 8 Jalur hijau jalan di Kecamatan Sidoarjo dan Kecamatan Buduran. Lahan terbuka mencakup 3,07
dari luas
wilayah Kabupaten Sidoarjo. Lahan terbuka memiliki luas mencapai 2.208,90 ha yang merupakan lahan kosong
tidak bervegetasi dan berupa areal proyek pembangunan yang awalnya merupakan areal bervegatasi. Kecamatan Porong merupakan kecamatan dengan lahan terbuka
terluas yakni sebesar 336,93 ha atau mencapai 10,76 dari luas wilayah kecamatan Gambar 9.
Kecamatan dengan luasan terkecil untuk penutupan lahan berupa lahan terbuka adalah Kecamatan Tarik, yakni seluas 50,14 ha atau sebesar 1,37 dari
luas wilayah kecamatan. Kecamatan dengan persentase luasan terkecil untuk penutupan lahan berupa lahan terbuka adalah Kecamatan Jabon. Lahan terbuka di
Kecamatan Jabon menempati 1,03 dari luas wilayah kecamatan atau sebesar 84,90 ha.
Gambar 9 Kawasan lumpur Lapindo, Kecamatan Porong. Vegetasi rapat merupakan tipe penutupan lahan dengan luasan terkecil di
Kabupaten Sidoarjo. Vegetasi rapat memiliki luas sebesar 1.330,84 ha. Luasan ini mencakup 1,85 dari luas wilayah Kabupaten Sidoarjo. Vegetasi rapat terdiri dari
hutan kota yang kompak dan rapat serta arboretum Gambar 10. Berdasarkan klasifikasi citra Landsat 7 ETM pada 28 Mei 2011 tipe penutupan lahan berupa
vegetasi rapat dengan luasan terbesar terdapat di Kecamatan Tarik yakni seluas 140,51 ha atau sebesar 3,85 dari luas wilayah kecamatan. Kecamatan Sukodono
memiliki tipe penutupan lahan berupa vegetasi rapat dengan persentase luasan terbesar, vegetasi rapat menempati 3,87 dari luas wilayahnya atau sebesar
126,96 ha. Kecamatan dengan luasan terkecil untuk penutupan lahan berupa vegetasi
rapat adalah Kecamatan Waru, yakni seluas 31,04 ha atau sebesar 1,01 dari luas wilayah kecamatan. Kecamatan dengan persentase luasan terkecil untuk
penutupan lahan berupa vegetasi rapat adalah Kecamatan Sidoarjo yakni menempati 0,73 dari luas wilayah kecamatan atau seluas 45,17 ha.
Gambar 10 Hutan rapat di Kecamatan Sidoarjo dan arboretum Balai KSDA Kementrian Kehutanan Jawa Timur di Kecamatan Sedati.
Tipe tidak ada data memiliki luas mencapai 16,76 dari luas wilayah Kabupaten Sidoarjo. Kelas tidak ada data memiliki luas sebesar 12.052,37 ha.
Kelas tidak ada data terdiri dari awan dan bayangan awan. Awan disebabkan kondisi cuaca pada saat pengambilan data. Bayangan awan dipengaruhi oleh
adanya awan, serta luasannya dipengaruhi oleh sudut kemiringan matahari terhadap bumi, jenis awan dan ketinggian awan pada saat perekaman
pengambilan citra dilakukan. Kelas tidak ada data juga disebabkan karena citra Landsat 7 ETM yang digunakan berbentuk stripping.
27
Gambar 11 Peta kasifikasi tutupan lahan Kabupaten Sidoarjo 2011.
5.2 Distribusi Suhu Permukaan