BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis
Sidoarjo merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Secara geografis letak Kabupaten Sidoarjo berada di antara 7
o
3 ’ - 7
o
5 ’ Lintang
Selatan dan 112
o
5 ’ - 112
o
9 ’ Bujur Timur. Kabupaten Sidoarjo terdiri atas 18
kecamatan, 322 desa dan 31 kelurahan. Kabupaten Sidoarjo memiliki luas wilayah 71.424,25 ha dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:
1. Sebelah utara : Kotamadya Surabaya dan Kabupaten Gresik
2. Sebelah timur : Selat Madura
3. Sebelah selatan : Kabupaten Pasuruan 4. Sebelah barat
: Kabupaten Mojokerto
4.2 Kondisi Fisik Lingkungan
4.2.1 Topografi
Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di dataran rendah. Ditinjau dari topografi, Kabupaten Sidoarjo merupakan dataran delta dengan ketinggian antara
0-25 m. Wilayah bagian timur memiliki ketinggian 0-3 m dengan luas 19.006 ha 29,99 merupakan daerah pantai dan pertambakkan.
Wilayah bagian tengah, yang berair tawar 40,81 dengan ketinggian 3- 10 m dari permukaan laut merupakan daerah pemukiman, perdagangan dan
pemerintahan. Wilayah bagian barat, meliputi 29,20, dengan ketinggian 10-25 m dari permukaan laut merupakan daerah pertanian.
4.2.2 Kondisi iklim
Kabupaten Sidoarjo beriklim tropis dan mengenal 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berkisar antara bulan Mei
sampai September dan musim penghujan berkisar di bulan Oktober sampai April. Kabupaten Sidoarjo memiliki suhu udara berkisar antara 20 °C hingga 35 °C.
Kelembaban udara di Kabupaten Sidoarjo berkisar antara 51-89, serta kecepatan angin sebesar 25 kmjam BMKG 2011.
4.2.3 Geologi
Struktur tanah Kabupaten Sidoarjo terdiri atas lapisan tanah aluvial kelabu yang merata di 18 kecamatan seluas 47.017,64 ha. Asosiasi aluvial kelabu dan
aluvial coklat seluas 4.970,23 ha yang hanya terletak di Kecamatan Krembung, Balongbendo, Tarik dan Prambon. Lapisan tanah aluvial hidromart seluas
21.361,23 ha menyebar di 8 kecamatan. Lapisan tanah gromosol kelabu tua seluas 870,70 ha hanya terletak di Kecamatan Buduran dan Gedangan.
Kabupaten Sidoarjo memiliki beberapa lapisan batuan, untuk batuan alluvium seluas 24.602,07 ha yang tersebar di semua kecamatan. Lapisan batuan
plistosen fasien sedimen seluas 2.736 ha terdapat di 6 kecamatan yakni Kecamatan Buduran, Taman, Sidoarjo, Waru, Gedangan dan Sedati. Daerah air
tanah, payau, dan air asin mencapai luas 16.312,69 ha. Kedalaman air tanah rata- rata 0-5 m dari permukaan tanah.
4.3 Keadaan Penduduk
Penduduk Kota Sidoarjo pada akhir tahun 2009, berdasarkan data dari registrasi penduduk, sebanyak 1.964.761 jiwa dengan kepadatan penduduk
Sidoarjo 2.751 jiwa km
2
. Penduduk laki-laki sebanyak 988.166 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 976.595 jiwa BPS Sidoarjo 2010. Mata
pencaharian penduduk Kabupaten Sidoarjo di sektor perikanan kelautan, pertanian, industri dan jasa.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Penutupan Lahan
5.1.1 Penutupan lahan Kabupaten Sidoarjo
Penutupan lahan land cover merupakan perwujudan fisik dari obyek dan yang menutupi permukaan tanpa mempersoalkan kegiatan manusia terhadap
obyek-obyek tersebut. Berdasarkan pengolahan citra satelit Landsat 7 ETM path row 118065 pada 28 Mei 2011, didapatkan hasil interpretasi citra Landsat 7 ETM
wilayah Kabupaten Sidoarjo. Hasil interpretasi dilakukan dengan klasifikasi terbimbing dengan luas penutupan lahan berdasarkan pengolahan citra sebesar
71.931,04 ha, yaitu dengan klasifikasi penutupan lahan sebagai berikut: 1. Lahan Terbuka
Lahan terbuka dalam tipe penutupan lahan ini merupakan lahan kosong tidak bervegetasi seperti tanah gundul, dan areal proyek pembangunan yang
awalnya merupakan areal bervegetasi. Berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat 7 ETM, lahan terbuka menunjukkan warna merah muda. Proses
klasifikasi tipe penutupan lahan berupa lahan terbuka dicirikan dengan warna merah muda.
2. Lahan Terbangun Lahan terbangun dalam tipe penutupan lahan ini berupa areal permukiman,
kawasan industri, serta perkantoran. Selain itu, areal perdagangan, pusat perbelanjaan, pusat pemerintahan termasuk pula dalam lahan terbangun.
Hasil interpretasi citra menunjukkan tipe klasifikasi ini berwarna merah muda gelap. Proses klasifikasi tipe penutupan lahan berupa lahan terbangun
dicirikan dengan warna merah marun. 3. Rumput dan semak
Tipe penutupan lahan untuk rumput dan semak di lokasi penelitian berupa rerumputan serta semak-semak. Berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat 7
ETM, kelas rumput dan semak berwarna kuning kehijauan. Proses klasifikasi tipe penutupan lahan berupa rumput dan semak dicirikan dengan warna
kuning.