Glulam Kayu Rasamala TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Glulam

Serano 2003 menyatakan bahwa pada dasarnya balok laminasi adalah produk yang dihasilkan dengan menyusun sejumlah papan atau lamina di atas satu dengan yang lainnya dan merekatnya sehingga membentuk penampang balok yang diinginkan. Bodig dan Jayne 1982 menyatakan bahwa berdasarkan posisi pembebanan, glulam dibedakan menjadi glulam horizontal dan vertikal. Sedangkan berdasarkan penampangnya glulam dibagi menjadi balok I, balok T, balok I ganda, balok pipakotak dan stressed-skin panel. Moody dan Hernandez 1997 menyatakan bahwa beberapa kelebihan balok laminasi dibandingkan dengan kayu gergajian serta bahan struktural lain adalah dalam hal ukuran, bentuk arsitektural, pengeringan, penampang lintang cross section, efisiensi dan ramah lingkungan. Sementara itu Serrano 2003 menyatakan dengan ringkas bahwa keuntungan penggunaan balok laminasi adalah meningkatkan sifat-sifat kekuatan dan kekakuan, memberikan pilihan bentuk geometri lebih beragam, memungkinkan untuk penyesuaian kualitas laminasi dengan tingkat tegangan yang diinginkan dan meningkatkan akurasi dimensi dan stabilitas bentuk. Balok laminasi merupakan produk struktural yang digunakan untuk rangka, balok, kolom dan kuda-kuda CWC 2000. Sedangkan Moody dan Hernandez 1997 menyatakan bahwa meskipun penggunaan utama balok laminasi adalah pada sistem atap dari bangunan-bangunan komersial, balok laminasi juga semakin digunakan pada sistem atap dan lantai rumah.

2.2 Kayu Rasamala

Kayu Rasamala Altingia excelsa Noronha atau yang sering dikenal sebagai cemara itam, semalo, atau tulason berasal dari Famili Hamamelidaceae. Menurut Martawijaya et al. 1989 rasamala adalah pohon berwarna coklat muda atau kelabu-merah, sedikit mengelupas yang memiliki teras berwarna merah daging, coklat-merah sampai coklat hitam, dan gubal berwarna lebih muda. Rasamala tumbuh pada tanah berpasir atau tanah berbatu, dan lebih menyukai tanah yang subur. Keawetan kayu rasamala dimasukkan ke dalam kelas II-III, tetapi berdasarkan percobaan uji kubur keawetannya termasuk kelas I. Daya tahannya terhadap rayap kayu kering termasuk kelas sedang dan terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas III-IV Martawijaya et al. 1989. Permudaan alam rasamala cukup banyak terdapat di dalam hutan primer, tumbuh berkelompok maupun berpencar. Pohon rasamala berbuah tiap tahun dan hampir sepanjang tahun, terutama bulan Februari, Mei, Juli, Oktober dan November. Kayu rasamala mudah di gergaji dan dapat dikerjakan dengan baik. Pengujian sifat permesinan menunjukkan juga bahwa kayu rasamala dapat diserut, dibentuk, dibor, dibuat lubang persegi dan diamplas dengan hasil sangat baik serta dapat dibubut dengan hasil baik Martawijaya et al. 1989.

2.3 Kayu Mahoni