Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan selama 3 tiga bulan dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2011 bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah glulam rasamala Altingia excelsa Noronha, glulam mahoni Swietenia macrophylla King, dan glulam mindi Melia azedarach L yang berukuran 2 cm x 2 cm x 1 cm dengan dua tipe garis rekat seperti terdapat pada Gambar 4, perekat isosianat, kayu solid sengon Paraserinthes falcataria sebagai kontrol, rayap tanah C. curvignathus, kapas, air mineral, alkohol, alumunium foil, dan dental cement. Peralatan yang digunakan adalah wadah uji yang terbuat dari paralon dengan diameter 8 cm dan tinggi 6 cm, jaring plastik, timbangan elektrik, oven, desikator, kain penutup berwarna hitam, gergaji, penjepit dan bak penyimpanan. Kontrol Tipe A Tipe B Gambar 4 Tipe Garis Rekat Pada Glulam yang Diuji. Pengujian Keawetan Glulam dan glulam dipilih secara acak maing-masing 2 cm x 2 cm Gambar 5 Pengujian Keawetan Kayu terhadap Serangan Rayap Tanah 3.3 Contoh uji kayu solid x 1 cm dengan ulangan pengujian sebanyak 3 kali. Contoh uji dioven selama 48 jam dengan suhu 60±2°C untuk mendapatkan nilai berat kayu sebelum pengujian W 1 . Wadah uji berupa paralon dengan dasar dental cement dan disterilisasi dengan alkohol. Contoh uji dimasukan ke dalam wadah uji di atas permukaan dental cement yang telah diberi jaring plastik Gambar 5. Ke dalam wadah uji paralon dimasukkan 150 ekor rayap tanah dari kasta pekerja dan 15 ekor kasta prajurit. Selanjutnya wadah uji ditutup dengan menggunakan aluminium foil, diletakan dalam bak penyimpanan yang telah diberi kapas basah, kemudian ditutup dengan kain warna hitam dan ditempatkan di tempat gelap. Setelah 3 minggu wadah uji paralon dibuka dan dilakukan penghitungan rayap yang masih hidup untuk mengetahui nilai mortalitas rayap. Selanjutnya contoh uji kayu dicuci, dioven selama 48 jam dengan suhu 60±2°C dan ditimbang W 2 , untuk mengetahui kehilangan berat kayu yang diuji. Berdasarkan Standar JIS K 1571-2004. Gambar 6 Pengujian Keawetan Kayu yang Dilakukan Berdasarkan Standar JIS K 1571-2004. Persen kehilangan berat dihitung dengan menggunakan rumus: 5 dimana: WL = kehilangan berat W 1 = berat kering oven kayu sebelum diumpankan g W 2 = berat kering oven kayu setelah diumpankan g Mortalitas rayap yang diamati dalam standar ini hanya mortalitas dari rayap kasta pekerja. Mortalitas rayap dihitung dengan menggunakan rumus: dimana: MR = mortalitas rayap D = jumlah rayap pekerja yang mati ekor 150 = jumlah rayap pekerja pada awal pengujian ekor Pada penelitian ini selain pengukuran kehilangan berat uji kayu dan mortalitas rayap, juga dilakukan pengukuran kemampuan makan rayap feeding rate . Dimana dalam standar JIS K 1571-2004 tidak terdapat prosedur tersebut. Penghitungan nilai kemampuan makan feeding rate rayap ini sesuai dengan standarMWBT Modified Wood Block Test dalam Sorrnuwat 1996. Feeding rate dihitung yang dilakukan pada penelitian Arinana et. al 2010. Feeding rate dihitung dengan menggunakan rumus:

3.4 Analisis Data