Kayu Mahoni Kayu Mindi Perekat

tumbuh pada tanah berpasir atau tanah berbatu, dan lebih menyukai tanah yang subur. Keawetan kayu rasamala dimasukkan ke dalam kelas II-III, tetapi berdasarkan percobaan uji kubur keawetannya termasuk kelas I. Daya tahannya terhadap rayap kayu kering termasuk kelas sedang dan terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas III-IV Martawijaya et al. 1989. Permudaan alam rasamala cukup banyak terdapat di dalam hutan primer, tumbuh berkelompok maupun berpencar. Pohon rasamala berbuah tiap tahun dan hampir sepanjang tahun, terutama bulan Februari, Mei, Juli, Oktober dan November. Kayu rasamala mudah di gergaji dan dapat dikerjakan dengan baik. Pengujian sifat permesinan menunjukkan juga bahwa kayu rasamala dapat diserut, dibentuk, dibor, dibuat lubang persegi dan diamplas dengan hasil sangat baik serta dapat dibubut dengan hasil baik Martawijaya et al. 1989.

2.3 Kayu Mahoni

Kayu mahoni daun besar Swietenia macrophylla King termasuk ke dalam Famili Meliaceae. Mahoni memiliki teras berwarna coklat muda kemerah- merahan atau kekuning-kuningan sampai coklat tua kemerah-merahan. Martawijaya 1981 menyatakan bahwa kayu mahoni secara umum termasuk kelas awet III. Daya tahan kayu mahoni terhadap rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Light termasuk kelas III. Mahoni dikenal baik untuk mebel, panil, perkapalan, balok percetakan dan barang kerajinan. Mahoni dapat tumbuh baik di daerah dengan musim kemarau yang basah maupun kering.

2.4 Kayu Mindi

Kayu mindi Melia azedarach L yang dikenal juga sebagai mementin, jempinis, bere, embora, kemel, lamoa, memiliki kulit berwarna merah-coklat sampai kelabu-hitam, beralur dangkal sampai dalam. Martawijaya et al. 1989 menyatakan bahwa kayu mindi memiliki teras berwarna merah-coklat muda semu ungu, dan gubal berwarna putih kemerah-merahan. Mindi dapat digunakan untuk peti teh, papan dan bangunan dibawah atap, panil, venir hias dan sortimen yang berat mungkin baik untuk mebel. Sifat permesinan kayu mindi bervariasi dari baik sampai buruk, yaitu dapat diserut dan diamplas dengan hasil baik serta dapat dibuat lubang persegi dengan hasil sedang, tetapi pemboran, pembentukan dan pembubutan memberi hasil buruk. Mindi seringkali tumbuh pada tanah liat, berbatu atau berpasir vulkanis, di bukit-bukit rendah sampai ketinggian 1.000 m dari permukaan laut.

2.5 Perekat

Perekat isosianat didasarkan pada reaktivitas radikal isosianat -N=C=O yang tinggi. Penggabungan dengan polaritas yang kuat membuat senyawa yang mengandung radikal ini tidak hanya memiliki potensi adhesi yang baik tetapi juga potensial untuk membentuk ikatan kovalen dengan bahan yang memiliki hydrogen reaktif Marra 1992. Diisosianat adalah bahan kimia yang sangat reaktif yang membentuk polimer dengan cepat jika berhubungan dengan basa kuat, asam mineral dan air. Perekat polymeric methylene diphenyl diisocyanate PMDI membentuk ikatan yang kuat dan tahan dengan kayu, sehingga saat ini banyak yang digunakan dalam pembuatan produk kayu komposit. Perekat isosianat yang paling umum digunakan karena volatilitasnya rendah adalah diphenylmethane diisocyanate MDI Marra 1992. Sementara itu, Pizzi 1994 menyatakan bahwa diisosianat digunakan secara luas untuk memproduksi papan partikel eksterior. Keuntungan perekat ini antara lain adalah lebih sedikit jumlah yang dibutuhkan dalam memproduksi sifat-sifat papan yang sama, dapat digunakan suhu pengempaan yang lebih rendah, siklus pengempaan lebih cepat, lebih toleran terhadap kadar air flakes, energi pengeringan yang dibutuhkan lebih sedikit dan tidak adanya emisi formaldehida. Selain keuntungan ada beberapa kekurangan dari perekat isosianat tersebut diantaranya, harganya lebih mahal dibanding PF dan UF, Isosianat merupakan perekat yang baik untuk logam dengan kayu, sehingga pada pembuatan papan menyebabkan papan melekat pada plat press, dan dapat menyebabkan iritasi pada pernafasan yang menyebabkan asma Marra 1992.

2.6 Rayap