Body force
: 0,5
Momentum : 0,4
Modified turbulent viscosity
: 0,3
Turbulent viscosity : 0,3
Turbulent dissipation rate
: 0,3
CO : 0,5
Energi
: 0,5 Jam ke-4
Pressure velocity coupling : SIMPLE
Under Relactation Factor
Pressure
: 0,2
Density : 0,2
Body force
: 0,2
Momentum : 0,1
Modified turbulent viscosity
: 0,09
Turbulent viscosity : 0,09
Turbulent dissipation rate
: 0,09
CO : 0,3
Energi
: 0,5
Diskretisasi pada jam ke-1 dan jam ke-4
Pressure :second order upwind
Momentum
:second order upwind
Modified turbulent
viscosity :second order upwind
CO
:second order upwind
Energi : first order upwind
5. Inisialisasi medan aliran
Inisialisasi adalah hipotesa awal pada kondisi batas saat memulai perhitungan.
Sebelum memulai
perhitungan atau
menjalankan program, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah dengan
melakukan inisialisasi. Pada penelitian ini, kondisi batas yang diinisialisasi adalah
jendela Inlet. 6.
Melakukan iterasi Pada proses perhitungan harus ditentukan
terlebih dahulu kriteria konvergensi kasus yang akan dihitung. Kriteria konvergensi
adalah kesalahan atau perbedaan antara dugaan awal dan hasil akhir dari iterasi yang
dilakukan berdasarkan persamaan yang digunakan.
7.
Hasil tampilan simulasi Hasil akhir yang dapat ditampilkan dapat
berupa kontur, vektor, pathline serta plot XY. Pada penelitian ini visualisasi output
akan ditampilkan dalam bentuk kontur 3D.
Diagram alir penelitian pada Langkah GAMBIT dan Fluent dapat terlihat pada
Lampiran 15.
3.7 Asumsi yang digunakan pada Model
Penelitian ini
memiliki berbagai
keterbatasan sehingga perlu digunakan beberapa asumsi diantaranya ;
Simulasi dilakukan pada kondisi steady
state,
Data kosentrasi polutan yang teukur pada Geometri B diasumsikan sama dengan
Geometri A.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi
Kepadatan Lalu
Lintas Gerbang Tol
Gerbang tol Bogor merupakan salah satu bagian gerbang tol Jagorawi yang dikelola
oleh PT. Jasa Marga. Gerbang tol Bogor memiliki sembilan gardu tol yang terdiri dari
empat gar-du sebagai loket tiket Entrance dan empat gardu sebagai loket pembayaran
Exit serta satu gardu cadangan yang dapat berfungsi sebagai loket tiket maupun loket
pembayaran Entrance Exit. Berdasarkan data rekapan lalu lintas PT. Jasa Marga, total
volume lalu lintas yang memasuki kota Bogor setiap tahunnya mencapai 9 hingga 11
juta unit dari gerbang tol Bogor data dapat terlihat pada Lampiran 11. Sementara rata-
rata jumlah kendaraan yang melewati satu gardu tol per satu jam adalah sebanyak 270
unit.
Pada Gambar 7 dapat terlihat bahwa terjadi fluktuasi jumlah kendaraan bermotor
yang memasuki kota Bogor dari tahun 2005 hingga 2010. Pada tahun 2006 hingga 2009,
trend jumlah kendaraan yang masuk ke kota Bogor melalui gerbang tol Bogor terus
mengalami peningkatan, tetapi mengalami penurunan kembali pada tahun 2010.
Pembukaan tol dalam kota untuk wilayah Sentul Barat merupakan salah satu penyebab
jumlah kendaraan menurun pada gerbang tol Bogor tahun 2010. Hal ini dikarenakan
gerbang tol tersebut digunakan sebagai jalan tol alternatif menuju kota Bogor.
Gambar 7 Jumlah kendaraan bermotortahun pada gerbang tol Bogor 2005-2010.
a b
c d
Gambar 8 Jumlah kendaraan bermotor per Minggu 2011: a Januari; b Februari; c Maret; d April W
i
= minggu ke-
i
.
Selanjutnya pada Gambar 8, dapat terlihat bahwa jumlah kendaraan yang
melewati gerbang tol Bogor pada hari kerja lebih sedikit bila dibandingkan dengan hari
libur. Puncak
kepadatan jumlah
kendaraaanyang memasuki kota Bogor melalui kedua gerbang tol tersebut relatif
terjadi pada akhir pekan yakni hari Sabtu serta pada hari-hari libur nasional. Hal ini
dapat ditunjukkan pada Gambar 8 a, b, c dan d, yang mana trend kenaikan
jumlah kendaraan pada bulan Januari, Februari, Maret, April pada tahun 2011
memiliki pola yang sama. Secara konsisten dapat terlihat pada grafik bahwa jumlah
kendaraan cenderung stabil pada saat hari kerja dan meningkat pada akhir pekan yakni
Jumat dan Sabtu, dan kemudian mengalami penurunan kembali pada saat hari Minggu.
Sementara itu, kepadatan antrian di gerbang tol ini juga dapat terjadi jika terdapat hari
libur nasional.
Pada akhir
pekan, total
rata-rata kendaraan yang tercatat melewati gardu tol
Exit pada gerbang tol Bogor dapat mencapai 25.000 hingga 30.000 unit. Sementara pada
hari kerja total rata-rata kendaraan hanya mencapai sekitar 20.000 hingga 25.000 unit.
Pada umumnya, kepadatan lalu lintas yang terjadi pada hari libur disebabkan oleh
aktivitas wisata keluarga dengan daerah tujuan utama kota Bogor. Berbeda halnya
dengan hari kerja dimana jumlah kendaraan relatif konstan karena hanya didominasi oleh
aktivitas perkantoran yang melalui lintas antarkota yakni Jakarta-Bogor.
Puncak kepadatan antrian pada gardu Exit selama hari kerja pada umumnya terjadi
pada saat sore hari sekitar pukul 17.00- 19.00. Kondisi kepadatan antrian pada jam
jam tersebut biasanya dipengaruhi oleh waktu keluar perkantoran. Sementara untuk
hari libur pada umunya terjadi sekitar pukul 11.00-13.00. Di sisi lain, jenis kendaraan
yang paling dominan melalui gardu tol adalah kendaraan pribadi. Setelah itu diikuti
oleh truk kecil, bus kecil, bus besar dan truk besar.
Pada penelitian ini jumlah unit kendaraan yang tercatat selama satu jam adalah
sebanyak 285 unit. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian dilakukan,
jumlah kendaraan berada dalam kondisi padat karena tercatat melebihi rata-ratajam
pada setiap gardu tol. Padatnya volume kendaraan yang terjadi di sekitar gardu tol
sangat berpengaruh terhadap jumlah emisi gas buang yang dihasilkan dari suatu
kendaraan bermotor.
4.2 Simulasi Dispersi