Analisis interaksi Virtual Community di media sosial Grindr

2. Tempat extent of mediation Menurut pemaparan dari informan, tempat extent of mediation dapat disesuaikan. Berdasarkan pengakuannya informan A, seperti berikut: “Tempat ketemu sih biasanya di rumah, ya tergantung juga sih bisa di mana aja. Tergantung dia juga mau ketemunya di mana. Tapi kalo gw seringnya langsung ngajak ke rumah aja, biar lebih aman”. 116 Menurut pemaparan dari Informan B, seperti berikut: “Biasanya kalo ketemu ya tempatnya terserah kita. Tapi keseringan sih gw ketemunya di rumah dia aja. Ga mau gw kalo ketemuan di luar”. 117 Dan seperti pada pengakuan informan C berikut ini: “Biasanya gue sih ajak dia ketemu di tempat ngopi dulu baru deh gue ajak cus ke hotel”. 118 Pada teori Community dan Internet, sebagian besar masyarakat terhubung melalui internet melibatkan baik secara online maupun offline. Pada virtual community yang terutama adalah online, namun peserta juga sering berusaha untuk memenuhi pertemuan dengan peserta lain secara tatap wajah. 119 Hal ini menunjukan bahwa tempat extent of mediation pada media sosial Grindr mengikutsertakan pertemuan secara tatap wajah dengan pengguna lainnya. Informan juga menjelaskan bahwa tempat extent of mediation dapat disnesuaikan berdasarkan keingina penggguna. Pada informan A dan B tempat extent of 116 Wawancara Pribadi dengan Informan A, Pondok Indah, 1 Juni 2016. 117 Wawancara Pribadi dengan Informan B, Bintaro, 11 Juli 2016. 118 Wawancara Pribadi dengan Informan C, Pondok Indah, 15 Juli 2016. 119 Mia Consalvo dan Charless Ess, The Handbook of Internet studies, p. 320-321 mediation dilakukan di rumah. Sedangkan pada informan C dilakukan di tempat ngopi ataupun hotel. 3. Sistem desain Platform Menurut pemaparan Informan, Informan A mengatakan sebagai berikut ini: “Platformnya banyak. Ya pokonya chat, dari chat bisa kirim send location, send foto. Ada GPS. Terus profile kita di Grindr bisa gonta ganti foto, nama, pasang umur, sama ganti headline, headline itu semacem status pesan. Abis itu ada general information kaya height, weight, ethnicity, body type, looking for pacar apa teman, relationship status juga ada. Abis itu kalo kita mau kita juga bisa connect Grindr ke Ig, facebook, twiter buat nambah temen atau mau contact- contactan lanjut”. 120 Informan B mengatakan sebagai berikut: “Grindr itu ada headline buat menulis status, terus Age buat nyantumin umur. Ada general information kaya height, weight, ethnicity, body type, relationship status. Tapi gw hampir ga pernah lengkap nyantumin general information. Paling foto aja, tapi itu juga ga foto muka jelas”. 121 Dan informan C mengatakan sebagai berikut: “Banyak sih, kaya chat, kirim foto, ada GPS jadi ke deteksi akun Grindr yang terdekat sama lokasi gw sekarang. Terus bisa pasang status. Bisa cantumin umur, tinggi, berat badan, tipe badan, pokonya gitu deh banyak.” 122 Hal ini diperkuat dengan platform yang dimiliki Grindr. 120 Wawancara Pribadi dengan Informan A, Pondok Indah, 1 Juni 2016. 121 Wawancara Pribadi dengan Informan B, Bintaro, 11 Juli 2016. 122 Wawancara Pribadi dengan Informan C, Pondok Indah, 15 Juli 2016. Gambar 4.1 Platform Grindr 123 Grindr memiliki beragam platform, diantaranya yaitu: pertama, Chat. Internet Relay Chat IRC merupakan layanan Internet yang memungkinkan untuk melakukan obrolan tertulis chatting. Banyak orang melakukan chatting selama berjam-jam karena sangat mudah dan proses pengiriman atau penerimaan balasan yang cepat. 124 Kedua, Global Positioning System GPS. GPS adalah sistem navigasi menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara cepat dan informasi hampir di semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. 125 Ketiga, headline. Headline adalah judul utama atau topik utama. Penggunaan headline harus menjadi pemicu yang menarik perhatian pengunjung, sehingga mereka akan terus 123 Grindr LLC, “Grindr- Gay chat, meet, and date”, diakses pada 10 Juni 2015, dari https:play.google.comstoreappsdetails?id=com.grindrapp.androidhl=en 124 Maryono, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Yogyakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia, 2008, h.11 125 Antonius Aditya, Mengenal Aspek Teknik dan Bisnis Location Based Service, Jakarta: PT. Elex Media Komputiondo, 2003, h.19 mengunjungi atau membaca situs anda. Selain itu headline juga diharapkan mampu membuat penasaran pengunjung agar pengunjung ingin tau lebih banyak lagi mengenai diri anda. 126 Keempat, general information. General information merupakan jenis data pribadi yang memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi atau menghubungi Anda, diantaranya nama, alamat, nomor telepon, alamat e-mail, data geo-lokasi, serta perangkat pengenal serta informasi non-publik lainnya tentang diri Anda. 127 Karakteristik arsip pada media sosial, menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan, informasi tidak hilang begitu saja dan mudah diakses kapanpun dan dimanapun. Dengan kemunculan teknologi komunikasi, arsip pada media sosial memberikan kemampuan pada penggunanya untuk mengakses dan mengubahnya sendiri. Serta, dijelaskan oleh Appadurai “the nature and distributions of its users”. Arsip di dunia maya tidak hanya dipandang sebagai dokumen resmi semata yang tersimpan. Arsip di internet tidak pernah benar-benar tersimpan, informasi selalu berada dalam jaringan, terdistribusi sebagai sebuah informasi dan menjadi mediasi antara manusia-mesin dan juga sebaliknya. 128 126 Samuel Indrajaya, 7 Langkah Ampuh Membangun Kekayaan Online, Jakarta: PT. Elex Media Komputiondo, 2013, h.35-36 127 Steve levin , “Privacy Policy”, diakses pada 10 Juni 2015, dari www.grindr.comprivacy-policy 128 Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 16-34. Hal ini menunjukan ketersediaan sistem desain Platform pada media sosial Grindr seperti chats, general information, GPS dan headline sebagai informasi yang terdistribusi dan memediasi. Baik antara sesama pengguna, maupun antara manusia dengan media sosial. 4. Pola interaksi pattern of interaction Menurut hasil wawancara pada informan, Informan A mengatakan sebagai berikut ini: “Pokonya nih berawal dari chat. Pokonya abis gw pilih-pilih yang mana kriteria gw, gw chat. Gw sapa hai, terus gw tanya dimana. Abis itu pasti dibales tuh dia bilang dia persisnya dimana. Abis kaya gitu, ya gw biasanya agresif duluan. Langsung gw bilang main yuk, role kamu apa. Kalo dia jawab top pasti gw lanjutin ketemu. Gw kirim dulu foto asli gw, terus gw minta juga foto asli dia. Udah deh abis itu janjian ketemu. Gw tanya mau ketemuan dimana. Pas ketemu udah deh biasanya pasti begituan. Kalo abis begituan dia minta no hp atau line gw, itu tandanya sih suka beneran. Jadi bisa lanjut pacaran. Tapi kalo abis begituan dia ga nanya no hp atau yang lain-lain, yaudah paling kita cuma sebatas itu. Ga kabaran lagi. Ga ketemu lagi juga”. 129 Informan B juga mengaku sebagaimana berikut ini: “Interaksinya itu paling chat, tukeran foto asli, ngajak ketemuan terus paling ya anal sih. Kalo gw paling mau respon orang yang udah ngirim foto asli dia. Terus dia juga harus bottom. Terus kalo udah gitu, yaudah ketemu. Tapi kalo abis anal gw ga pernah mau punya hubungan lebih. Dan biasanya ga ketemu lagi”. 130 Dan informan C mengatakan sebagai berikut ini: 129 Wawancara Pribadi dengan Informan A, Pondok Indah, 1 Juni 2016. 130 Wawancara Pribadi dengan Informan B, Bintaro, 11 Juli 2016. “Wah kalo interaksi sih sesingkat itu. Se-singkat chat, nyapa nanya role model, kirim foto, ngajak ketemuan. Pas ketemuan ML doang abis itu udah deh kelar”. 131 Hal ini diperkuat dengan feature yang dimiliki Grindr. Gambar 4.3 feature Grindr 132 Tim Jordan 1999 menggambarkan konsep simulacra yakni: pertama, pengguna harus melakukan koneksi untuk berada diruang siber. Pengguna melakukan log in atau masuk ke dalam media sosial dengan menuliskan nama pengguna username serta kata kunci password. Kedua, ketika berada di dalam media, pengguna melibatkan keterbukaan identitas sekaligus mengidentifikasi atau mengkontruk dirinya di dunia virtual. 133 Hal ini menunjukan, pola interaksi pattern of interaction pada media sosial Grindr seperti pada konsep simulacra yang melibatkan keterbukaan identitas sekaligus mengidentifikasi atau mengkontruk dirinya di dunia virtual. Interaksi yang biasanya di lakukan pengguna melalui akunnya, berawal dari chat. Kemudian 131 Wawancara Pribadi dengan Informan C, Pondok Indah, 15 Juli 2016. 132 Grindr LLC, “Grindr- Gay chat, meet, and date”, diakses pada 10 Juni 2015, dari https:play.google.comstoreappsdetails?id=com.grindrapp.androidhl=en 133 Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 16-34. chatting ini disertai dengan mengirim foto asli pengguna. Dan apabila sudah saling mengirim foto asli diri dan tertarik, baik pengguna maupun lawan bicara biasanya langsung menanyakan “mau ketemu dimana?”. Selanjutnya, pengguna akan menyesuaikan tempat yang diinginkan untuk betemu. Pertemuan biasanya dilakukan pada saat itu juga, sesuai dengan tempat yang telah di janjikan. Dan pertemuan itu biasanya hanya sekedar untuk melakukan hubungan intim. 5. Model keuntungan Profit model Menurut hasil wawancara pada informan, Informan A mengatakan sebagai berikut: “Kalo gw sih seneng pake ini, ya karna GPS. Jadi gampang ketemu orang. Langsung bisa pilih-pilih deh yang cakep- cakep”. 134 Informan B mengatakan sebagai berikut: “Kalo menurut gw keuntungan dari aplikasi Grindr karna GPS- nya, jadi gampang ketemuan”. 135 Dan informan C mengatakan sebagai berikut: “Banyak sih tapi yang paling gue suka gara-gara GPS- nya”. 136 Global Positioning System GPS adalah sistem navigasi menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara cepat, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua 134 Wawancara Pribadi dengan Informan A, Pondok Indah, 1 Juni 2016. 135 Wawancara Pribadi dengan Informan B, Bintaro, 11 Juli 2016. 136 Wawancara Pribadi dengan Informan C, Pondok Indah, 15 Juli 2016. tempar di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. 137 Hal ini diperkuat dengan gambar akun-akun online yang terdeteksi dalam jarak kurang lebih 27 meter oleh informan A. Gambar 4.3 Bigger Photos Grindr milik informan A 138 Dan gambar akun-akun online yang terdeteksi dalam jarak kurang lebih 33 meter oleh informan C. Gambar 4.4 Bigger Photos Grindr milik informan C 139 137 Antonius Aditya, Mengenal Aspek Teknik dan Bisnis Location Based Service, h.19 138 Wawancara Pribadi dengan Informan A, Pondok Indah, 1 Juni 2016. Berdasarkan pengakuan informan, hal ini sesuai dengan dua tipologi untuk mendekati kata interaksi dalam perspektif media baru menurut Lev Manovich 2001, yakni tipe terbuka open dan tipe tertutup closed. Dalam tipe terbuka, pengguna memiliki kebebasan untuk menentukan bagaimana jaringan ini akan dibentuk dan bagaimana interaksi itu bisa terjadi. Sementara dalam tipe tertutup, menempatkan khalayak ketika mengakses media baru untuk memilih secara bebas pilihan-pilihan yang diberikan sesuai dengan yang di inginkan. Melihat dari dua tipe interaksi ini, dijelaskan bahwa khalayak memiliki kebebasan dalam membentuk jaringan, dan medium memberikan sarana kepada khalayak pengguna untuk saling berinterkasi. 140 Model keuntungan Profit model pada media sosial Grindr adalah Global Positioning System GPS. GPS memudahkan pengguna terhubung dengan teman gay lain dalam jarak terdekat. Media Grindr memberikan sarana kepada pengguna untuk saling berinteraksi, serta memiliki kebebasan dalam membentuk jaringan.

B. Analisis pengguna media sosial menggunakan Grindr sebagai alat

komunikasi . Dari hasil anlisis pada informan. Penulis menemukan adanya beberapa alasan yang terdeteksi dalam beberapa asumsi kunci dalam pembentukan virtual community. Diantaranya sebagai berikut: 139 Wawancara Pribadi dengan Informan C, Pondok Indah, 15 Juli 2016. 140 Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 16-34. 1. Conflict Pada teori communiaty dan Internet menurut Lori Kendall, salah satu asumsi kunci dalam pembentukan virtual community ialah konflik. Dengan adanya konflik dapat menghancurkan atau bahkan justru dapat menumbuhkan sebuah komunitas. Konflik ini bisa diakibatkan karena adanya konflik internal maupun eksternal komunitas. Hal ini tentu tergantung pada bagaimana konflik itu dikelola. 141 Berdasarkan penuturan informan A sebagai berikut: “Gimana ya, gw sih ngerasanya karna dulu pas kelas 1 SMA ga ada temen yang paham perasaan gw. Yang ada malah di cengin. Jadi ya gw pengen bisa dapet temen kali dari sini”. 142 Informan B mengatakan sebagai berikut: “ya alesannya, susah banget tau dapetin kenalan. Apalagi kan gw top. Walaupun Cuma for fun tapi tetep aja susah dapetin temen kencan bottom”. 143 Dan berdasarkan penuturan informan C sebagai berikut: “Alesan gue main Grindr sih emang pengen nyari temen gay. Ya walaupun gw udah nikah tetep aja gue gasuka cewek”. 144 Mengingat gaya hidup homoseksual terkait dengan cara khas individu untuk memilih berkumpul dengan kelompok orientasi seksual tertentu. American Psychological Association 2008 mengatakan, orientasi seksual erat kaitannya dengan hubungan pribadi yang intim yang dapat memenuhi kebutuhan 141 Mia Consalvo dan Charless Ess, The Handbook of Internet studies, p. 316-320. 142 Wawancara Pribadi dengan Informan A, Ciputat, 20 Juni 2016. 143 Wawancara Pribadi dengan Informan B, Bintaro, 11 Juli 2016. 144 Wawancara Pribadi dengan Informan C, Pondok Indah. 15 Juli 2016. akan cinta, keterikatan, dan kedekatan. Selain perilaku seksual, ekspresi orientasi seksual memberikan afeksi non-seksual antara pasangan, adanya nilai-nilai dan tujuan bersama, keinginan untuk saling mendukung, dan komitmen berkelanjutan. 145 Hal ini menunjukan bahwa, conflict pada informan merupakan conflict yang mengarah pada conflict orientasi seksual. Orientasi seksual homoseksual yang cenderung berkeinginan untuk berkumpul dengan kelompok tertentu, memiliki tujuan bersama, dan keinginan saling mendukung. Sehingga conflict internal ini menjadi alasan untuk pengguna tergabung dalam komunitas Grindr. 2. Cooperation Dalam teori Community dan Internet menurut Lori Kendall, melalui cooperation sebuah konflik justru bisa menumbuhkan komunitas. Konflik dapat mempromosikan, serta merefleksikan pertumbuhan komunitas. 146 Informan A mengatakan sebagai berikut: “Setelah kenal beberapa orang seneng sih, beberapa bisa jadi temen curhat. Kayak ngerti aja gitu gimana sih susahnya punya pacar sesama gini. Terus enaknya malah bisa jadi pacar beneran”. 147 Informan B mengatakan sebagai berikut: 145 American Psychological Association, Answers to your questions: for your better understanding of sexual orientation and homosexuality, p. 1. 146 Mia Consalvo dan Charless Ess, The Handbook of Internet studies, p. 316-320. 147 Wawancara Pribadi dengan Informan A, Ciputat, 20 Juni 2016. “terus pas dapet kenalan dari Grindr, enak banget mereka juga kebanyakan cuma for fun. Jadi abis ketemu buat kencan doang ya it’s ok ga kabaran lagi, walaupun nantinya di ajak ketemuan lagi cuma buat kencan ya pasti mau”. 148 Dan informan C mengatakan sebagai berikut: “Setelah gw main Grindr ya gue ngerasa asik aja bisa kencan tanpa harus punya komitmen gitu”. 149 Mengingat media sosial tidak hanya menghasilkan konten yang dibangun dari dan dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga di distribusikan sekaligus dikembangkan oleh penggunanya. Sehingga pada praktiknya, ada semacam kesadaran bahwa konten yang disebar itu patut atau layak diketahui pengguna lain dengan harapan ada konsekuensi yang muncul di masyarakat. Hal ini dapat diperhatikan melalui: 150 1 Pengembangan dan penyebaran konten dilihat sebagai bentuk dari upaya individu sebagai pengguna media sosial dan anggota masyarakat offline. 2 Penyebaran melalui perangkat bisa dilihat sebagai fasilitas untuk memperluas jangkauan konten. 3 Penyebaran ini tidak terbatas pada penyediaan teknologi semata, tetapi juga menyediakan semacam budaya baru yang ada di media sosial bagi pengguna. 148 Wawancara Pribadi dengan Informan B, Bintaro, 11 Juli 2016. 149 Wawancara Pribadi dengan Informan C, Pondok Indah, 15 Juli 2016. 150 Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 16-34.