49 semakin meningkat atas nilai tambah atau kontribusi sektor primer, sekunder,dan
tersier.
4. 3. 3 Faktor Tenaga kerja dan Produktivitas
Tenaga kerja merupakan indikator yang penting dalam meningkatkan daya saing ekonomi suatu daerah.Faktor tenaga kerja dan produktivitas terdiri dari 3
variabel, yaitu biaya tenaga kerja, ketersediaan tenaga kerja, dan produktivitas tenaga kerja.
Variabel biaya tenaga kerja memiliki bobot sebesar 0,204 atau 21 dari keseluruhan bobot faktor tenaga kerja dan produktivitas. Variabel ketersediaan
tenaga kerja memiliki bobot sebesar 0,271 atau 27. Dan variabel produktivitas tenaga kerja memiliki bobot sebesar 0,525 atau 52 dari keseluruhan bobot faktor
tenaga kerja dan produktivitas. Persentase bobot dari masing-masing variabel Tenaga Kerja dan Produktivitas dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.5 Persentase Bobot Variabel Tenaga Kerja Dan Produktivitas di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan
Biaya Tenaga Kerja
21 Ketersediaan
Tenaga Kerja 27
Produktivitas Tenaga Kerja
52
Faktor Tenaga Kerja dan Produktivitas
50 Menurut tanggapan responden, variabel produktivitas tenaga kerja menjadi
perioritas dalam faktor tenaga kerja dan produktivitas yang memiliki bobot 0,525 atau 52 dan di ikuti oleh ketersediaan tenaga kerja yang memiliki bobot 0,271
atau 27, selanjutnya biaya tenaga kerja yang memiliki bobot 0.204 atau 21. Dari hasil wawancara persepsi masyarakat dalam variabel biaya tenaga
kerja, 13 responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan ketentuan UMK. Sekitar 37 responden kurang
setuju, dan 3 responden tidak setuju kalau besarnya upah tenaga kerja sudah sesuai dengan ketentuan UMK selanjutnya 47 menyatakan setuju. Begitu juga
dengan besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat, 60 responden menyatakan kurang setuju bahwa besarnya upah tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat. Sekitar 17 responden setuju. Dan 17 responden juga menyatakan tidak setuju kalau besarnya upah tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat. Dalam variabel ketersediaan tenaga kerja, untuk pernyataan jumlah
angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, 53 responden kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. 17 responden menyatakan tidak
setuju, dan 20 responden juga menyatakan setuju bahwa jumlah angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Kemudian untuk tingkat pendidikan
angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, 33 responden menyatakan kurang setuju, 20 masyarakat menyatakan tidak sejutu dan 43
responden menyatakan setuju.
51 Dalam variabel produktivitas tenaga kerja, 17 responden menyatakan
tidak setuju bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja yang ada relatif tinggi. Namun, 43 responden menyatakan kurang setuju bahwa tingkat produktivitas
tenaga kerja yang ada relatif tinggi dan 33 menyatakan setuju. Kemudian untuk tingkat produktivitas tenaga kerja sesuai dengan besarnya upah yang ada, 27
responden menyatakan kurang setuju, hanya 53 responden yang menyatakan setuju bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja sesuai dengan besarnya upah yang
ada. Berdasarkan analisis dan persepsi dari responden, produktivitas tenaga
kerja diharapkan untuk lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan daya saing ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Selatan.Mengenai biaya tenaga kerja di
kabupaten Labuhanbatu Selatan diharapkan di tingkatkan agar kebutuhan hidup masyarakat lebih sejahtera,selanjutnya mengenai ketersediaan tenaga kerja,
jumlah angkatan kerja di Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah melebihi dari kebutuhan pasar tenaga kerja sehingga menimbulkan tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Labuhanbatu Selatan,Selanjutnya produktivitas tenaga kerja dengan upah yang ada diKabupaten Labuhanbatu Selatan sudah mulai membaik.
4. 3. 4 Faktor Kelembagaan