39
2.2.1.3. Limbah Berbahaya yang Bersumber dari Pertambangan
Pertambangan memerlukan proses lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan. Misalnya proses dipertambangan emas,
memerlukan bahan air raksa atau merkuri akan menghasilakan limbah logam berat cair penyebab keracunan syaraf dan merupakan bahan teratogenik. Adapun
penjelasan mengenai limbah berbahaya yang dihasilkan oleh pertambangan adalah sebagai berikut.
1. Merkuri
Logam merkuri Hg adalah salah satu trace element yang memiliki sifat cair pada temperatur ruang dengan gaya berat spesifik specific gravity dan daya
hantar listrik yang tinggi, mudah bergerak, tidak berbau, tidak larut dalam air, sebagai pelarut organik, cenderung membentuk Alloy dengan logam lain,
bertekanan uap tinggi dan berat jenis yaitu 13,54 pada suhu 20 C. Karena sifat- sifat tersebut, merkuri banyak digunakan baik dalam kegiatan perindustrian
maupun laboratorium. Merkuri merupakan zat yang sangat beracun bagi makhluk hidup baik sebagai unsur tunggal maupun yang telah membentuk persenyawaan
Palar, 2004.
o
Menurut William et . a l 1995 beberapa sumber polutan yang menyebabkan terjadinya penimbunan merkuri di lingkungan laut, yang terpenting
adalah industri penambangan logam, industri bijih besi, termasuk metal plating, industri yang memproduksi bahan kimia, baik organik maupun anorganik, dan
sampah domestik offshore dumping, lumpur dan lain-lain. Telah lama diketahui bahwa merkuri dan turunannya sangat beracun,
sehingga kehadirannya di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian
40 pada manusia karena sifatnya yang mudah larut dan terikat jaringan tubuh
organisme air. Merkuri harus ditangani dengan hati-hati, dijauhkan dari anak-anak dan wanita yang sedang hamil. Standar yang ditetapkan badan-badan internasional
untuk merkuri adalah sebagai berikut: di air minum 2 ppb 2 gr dalam 1.000.000.000 satu milyar gr air atau kira-kira satu juta liter. Di makanan laut 1
ppm 1 gram tiap 1 juta gram atau satu gram dalam 10 ton makanan. Di udara 0,1 mg miligram metilmerkuri setiap 1 m3, 0,05 mgm3 logam merkuri untuk
orang-orang yang bekerja 40 jam seminggu 8 jam sehari Ismunandar, 2002. Sifat ion Merkuri yang mudah berinteraksi dengan air, maka merkuri
dengan mudah memasuki tubuh melalui tiga cara, yaitu melalui kulit, inhalasi pernafasan maupun lewat makanan. Bila masuk melalui kulit akan menyebabkan
reaksi alergi kulit berupa iritasi kulit, reaksi seperti ini tidak perlu menunggu lama cukup mandi beberapa kali di sungai atau di laut yang tercemar merkuri, kulit pun
akan segera mengalami iritasi. Pekerja yang biasa menggunakan merkuri berisiko tinggi menghirup uap merkuri lewat hidungnya. Uap yang terhirup ini dapat
menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan dan paru, sehingga saraf juga bisa rusak. Cara lain masuknya merkuri ke dalam tubuh manusia adalah melalui
makanan atau minuman. Jadi pada gilirannya, manusia sendiri juga ikut menimbun merkuri dalam tubuhnya. Dampak akibat masuknya merkuri ke dalam
tubuh biasanya muncul dalam waktu lama, bisa bulanan atau tahunan tergantung kadar merkuri yang masuk. Merkuri akan menumpuk dan selanjutnya
mengganggu fungsi ginjal atau sering disebut nefrotoksik Budiawan, 2009.
41
1.1. Proyek Merkuri Global Penilaian Lingkungan di dua area pertambangan emas skala kecil di