dibanding yang berumur 45 tahun. Risiko lebih tinggi terkena H2, D, 5.68 6.26- 22.75 5.284.78- 10.386.85 6.38- Sosek 1.251.06- 0.96 0.70- 1.30 0.69- 4.47- 12.86 7.86- 31.57 59.1- Sosek 1.871.43- 2.031.59- 8.18

D =diabetes melitus H1D =hipertensi berdasar pengukuran tekanan darah sekaligus menderita diabetes melitus H2D =hipertensi berdasar diagnosis tenaga kesehatan sekaligus menderita diabetes melitus =hubungan signifikan p0.05 Hubungan antara umur dengan kejadian penyakit degeneratif baik pada pria maupun wanita secara statistik signifikan p0.05. Pada pria, risiko terkena H1 pada umur 45 tahun adalah 3.41 kali lebih besar, OR = 3.41 3.02-

3.85 dibanding yang berumur 45 tahun. Risiko lebih tinggi terkena H2, D,

H1D, H2D juga terjadi pada sampel pria maupun wanita umur 45 tahun dibanding umur 45 tahun. Demikian juga pada pria obes dan wanita obes, umur 45 tahun memiliki risiko lebih tinggi dibanding umur 45 tahun sebagaimana disajikan dalam Tabel 16, 17, 18 dan 19. Risiko umur terhadap kejadian hipertensi sekaligus diabetes melitus baik pada pria maupun wanita pada umumnya lebih tinggi dibanding pada kejadian tunggal, yaitu hipertensi saja ataupun diabetes melitus saja. Tabel 17 Hubungan penyakit degeneratif dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi pada pria obes Karakteristi k Penyakit Degeneratif Umur H1O n H2O n DO n H1DO n H2DO n 45 36720.8 1317.4 452.6 352.0 211.2 45 2878.5 471.4 60.2 30.1 10.0 Total 65412.7 1783.5 511.0 380.7 220.4 OR 2.83 2.39-

3.34 5.68

4.05- 7.97

14.69 6.26-

34.51 22.75

6.99- 74.06

40.64 5.46-

302.37 Sosek Rendah 22611.0 623.0 110.5 80.4 50.2 Tinggi 42813.9 1163.8 401.3 301.0 170.6 Total 65412.7 1783.5 511.0 380.7 220.4 OR 0.76 0.64-

0.90 0.790.58-

1.08 0.410.21-

0.79 0.39

0.18- 0.86

0.44 0.16-

1.19 Keterangan: H1O =hipertensi berdasar pengukuran tekanan darah pada sampel obes H2O =hipertensi berdasar diagnosis tenaga kesehatan pada sampel obes DO =diabetes melitus pada sampel obes H1DO =hipertensi berdasar pengukuran tekanan darah sekaligus menderita diabetes melitus pada sampel obes H2DO =hipertensi berdasar diagnosis tenaga kesehatan sekaligus menderita diabetes melitus pada sampel obes Pada pria, hubungan signifikan status sosial ekonomi dengan kejadian penyakit degeneratif antara lain tampak pada kejadian H2D, H1O, DO, dan H1DO. Sementara pada wanita, hubungan signifikan tampak pada kejadian H1, H2, H1O, dan H2O. Nilai OR masing-masing disajikan dalam Tabel 16, 17, 18, dan 19. Tabel 18 Hubungan penyakit degeneratif dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi pada wanita tidak obes Karakteristi k Penyakit Degeneratif Umur H1 n H2 n D n H1D n H2D n 45 106454.1 50225.2 1387.0 894.5 552.8 45 76020.3 2135.7 270.7 130.3 80.2 Total 182432.0 71512.5 1652.9 1021.8 631.1 OR 4.634.11-

5.21 5.284.78-

6.74 10.386.85

-15.74 13.59 7.57- 26.38

13.42 6.38-

28.24 Sosek

Rendah 77734.2 31814.0 642.8 472.1 271.2 Tinggi 104730.5 39711.6 1012.9 551.6 361.0 Total 182432.0 71512.5 1652.9 1021.8 631.1 OR 1.191.06-

1.33 1.251.06-

1.46 0.96 0.70-

1.31 1.30

0.88- 1.92

1.14 0.69-

1.88 Tabel 19 Hubungan penyakit degeneratif dengan kondisi sosial ekonomi dan demografi pada wanita obes Karakteristi k Penyakit Degeneratif Umur H1O n H2O n DO n H1DO n H2DO n 45 72136.7 35918.3 1035.2 723.7 432.2 45 46912.6 1473.9 160.4 90.2 60.2 Total 119020.9 5068.9 1192.1 811.4 490.9 OR 4.04 3.53- 4.61

5.46 4.47-

6.67 12.86

7.58- 21.85

15.75 7.86- 31.57

13.91 59.1-

32.74 Sosek

Rendah 51722.8 22810.0 492.2 381.7 200.9 Tinggi 67319.6 2788.1 702.0 431.3 290.8 Total 119020.9 5068.9 1192.1 811.4 490.9 OR 1.211.06-

1.38 1.271.05

- 1.52 1.06 0.73- 1.53 1.34 0.86- 2.08 1.04 0.59- 1.85 Status Gizi Berdasar status gizi dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh IMT dan lingkar perut, proporsi kejadian penyakit degeneratif baik pada pria maupun wanita pada umumnya paling tinggi ditemui pada status gizi obes, diikuti gemuk, normal, dan kurus Tabel 20-23. Tabel 20 Hubungan status gizi IMT dan lingkar perut dengan penyakit degeneratif pada pria Status gizi Penyakit Degeneratif H1 n H2 n D n H1D n H2D n Kurus 12221.6 295.1 91.6 40.7 40.7 Normal 97930.0 2487.6 772.4 341.0 220.7 OR 0.640.52-

0.80 0.660.44-

0.98 0.670.33- 1.34 0.680.24- 1.92 1.050.36- 3.06 Gemuk 28346.7 8113.4 233.8 142.3 101.7 Normal 97930.0 2487.6 772.4 341.0 220.7 OR 2.041.71-

2.43 1.871.43-

2.45 1.631.01- 2.62 2.241.20- 4.20 2.471.16- 5.24 Obes 39856.5 10114.3 514.24 182.6 71.0 Normal 97930.0 2487.6 772.4 341.0 220.7 OR 3.032.56-

3.58 2.031.59-

2.60 8.18

4.21- 15.89 2.491.40- 4.43 1.480.63- 3.47 Pada pria, hubungan signifikan terjadi antara status gizi dengan H1, H2, H1D dan H2D. Sementara pada wanita, hubungan signifikan tampak pada kejadian H1, H2, H1D, dan H2D. Pada pria misalnya, status gizi obes berisiko terkena H1 3.03 kali lebih besar dibandingkan status gizi normal, OR=3.032.56- 3.58; gemuk berisiko terkena H1 2.04 kali lebih besar dibandingkan status gizi normal, OR=2.041.71-2.43. Sementara pada pria kurus, risiko terkena H1 40 lebih kecil dibanding pria normal Tabel 20. Selengkapnya, nilai OR status gizi terhadap kejadian penyakit degeneratif, disajikan dalam Tabel 20 dan 21. Tabel 21 Hubungan status gizi IMT dengan penyakit degeneratif pada wanita Status gizi Penyakit Degeneratif H1 n H2 n D n H1D n H2D n Kurus 11820.7 447.7 111.9 50.9 40.7 Normal 80425.6 2849.0 772.4 421.3 270.9 OR 0.76 0.61 - 0.95 0.840.61- 1.18 0.790.41- 1.49 0.65 0.26- 1.66 0.82 0.28- 2.35 Gemuk 30238.4 13417.0 283.6 162.0 111.4 Normal 80425.6 2849.0 772.4 421.3 270.9 OR

1.82 1.54 -