Gambar 14. Persepsi masyarakat sekitar kawasan terhadap sarana dan prasarana
Gambar 15. Persepsi pengunjung terhadap sarana dan prasarana
4.1.7. Potensi sumberdaya
Potensi sumberdaya yang ada di kawasan Binangun adalah sumberdaya pantai yang berada di Pantai Binangun dan sumberdaya terumbu karang di
“Karang Gosong”. Potensi sumberdaya merupakan faktor utama dalam pengembangan kawasan ekowisata.
4.1.6.1. Sumberdaya pantai
Tipe Pantai Binangun adalah berbatu sehingga pada wilayah tersebut terjadi perubahan naik turunnya permukaan laut, yang menyebabkan adanya bagian yang
selalu tegenang air pada saat pasang dan selalu terbuka terhadap matahari pada surut Gambar 16. Lebar Pantai Binangun mencapai 8 - 15 m. Berbagai biota
terdapat menempel pada batu-batuan, umumnya dari kelas Gastropoda. Selain itu, terdapat rumput laut seperti Sargassum, Gracillaria, dan Gelidium. Pada kawasan
ini juga ditemui satwa burung-burung laut. Vegetasi dominan yang ada di Pantai Binangun adalah kelapa Cocos
nucifera , waru laut Hibiscus tiliaceus, semak, serta rumput. Vegetasi lain yang
ditemui adalah mangga Mangifera indica, hal ini disebabkan oleh banyaknya kebun mangga penduduk di sebelah timur Pantai Binangun.
Gambar 16. Kondisi Pantai Binangun Keindahan dan kelestarian alam merupakan faktor utama yang diperlukan
dalam pengembangan kawasan ekowisata. Secara umum, responden masyarakat sekitar dan pengunjung kawasan Binangun menyatakan keindahan Pantai
Binangun termasuk dalam kategori baik, hal ini didukung oleh pendapat responden sebanyak 100 masyarakat sekitar dan 40 pengunjung yang
menyatakan bahwa Pantai Binangun indah. Persepsi masyarakat sekitar dan
pengunjung terhadap keindahan Pantai Binangun dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Persepsi responden terhadap keindahan Pantai Binangun
Pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Kota Rembang sebagian besar mendapat informasi dari teman atau rekan kerja dan menyatakan senang
berkunjung ke daerah tersebut karena keindahan alaminya. Hal ini didukung oleh atraksi matahari tenggelam yang dapat dinikmati dan memanjakan para
pengunjung Gambar 18. Selain itu, juga untuk memperoleh ikan segar dengan memancing sendiri atau berbelanja di TPI Binangun. Sementara itu, pengunjung
dari luar Kota Rembang menyatakan bahwa kedatangan mereka pada awalnya hanya untuk beristirahat dari perjalanan karena tempat untuk parkir kendaraan
juga luas. Namun, dengan suguhan panorama pantai maka istirahat dari perjalanan dilakukan sambil menikmati keindahan Pantai Binangun.
Gambar 18. Panorama matahari tenggelam sun set
4.1.6.2. Sumberdaya terumbu karang
Lebar hamparan datar karang di “Karang Gosong” seluas 1,5 hektar. Jenis life form
karang yang ada terdiri dari karang acropora dan non-acropora. Karang non-acropora
yang terdapat di “Karang Gosong” adalah jenis life form coral branching
CB. Sementara itu, jenis life form karang yang dominan adalah Acropora branching
ACB, Acropora digitate ACD, dan Acropora submassive ACS yang termasuk life form karang acropora. Genus Acropora biasanya
tumbuh pada lokasi dimana terjadi pecahan ombak. Bentuk koloni umumnya bercabang dan tergolong jenis karang yang cepat tumbuh, namun sangat rentan
terhadap sedimentasi dan aktivitas penangkapan ikan. Secara lengkap gambaran mengenai komponen penyusun substrat dasar pada masing-masing stasiun di
“Karang Gosong” dapat dilihat pada Gambar 19 dan Lampiran 4.
Gambar 19. Persen penutupan karang beserta komponen lainnya
Komponen penyusun yang terdapat di “Karang Gosong” didominasi oleh karang hidup Acropora dan Non-acropora. Dimana persentase penutupan yang
paling tinggi terdapat di stasiun 1 sebesar 42,38, berikutnya di stasiun 3 sebesar 41,74 dan stasiun 2 sebesar 39,88. Berdasarkan kriteria penilaian kondisi
ekosistem terumbu karang, persentase penutupan karang di “Karang Gosong” termasuk kategori sedang 25 - 49,9. Banyaknya patahan karang disebabkan
oleh faktor antropogenik akibat aktivitas manusia seperti buangan jangkar, terlindas kapal yang kandas, maupun terinjak-injak.
Keindahan kawasan Binangun dapat menunjang dalam pengembangan daerah tersebut sebagai kawasan ekowisata. Oleh karena itu, diperlukan upaya
dalam peningkatan pemeliharaan kelestarian sumberdaya. Persepsi responden terhadap keindahan “Karang Gosong” dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20. Persepsi responden terhadap keindahan “Karang Gosong”
Menurut persepsi responden masyarakat sekitar, keindahan “Karang Gosong” termasuk kategori kurang baik jika dibandingkan waktu sebelumnya.
Hal ini disebabkan telah terjadinya pengambilan terumbu karang oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab untuk diperjualbelikan. Sementara itu, menurut
responden pengunjung yang mengetahui keberadaan “Karang Gosong” menyatakan keindahan “Karang Gosong” dalam kondisi baik. Sebagian lainnya,
36,67 responden menyatakan tidak mengetahui keberadaan “Karang Gosong” karena belum adanya pengelolaan kawasan yang terarah dan promosi yang
dilakukan.
4.1.7. Kondisi oseanografi