Identifikasi faktor internal dan eksternal Pembuatan matriks SWOT

25

3.8.1. Identifikasi faktor internal dan eksternal

Identifikasi faktor internal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta identifikasi faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman. Kemudian menentukan tingkat kepentingan masing- masing faktor mulai dari 4 sampai dengan 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap pengelolaan kawasan Binangun. Semua variabel yang termasuk kategori kekuatan dan peluang diberi nilai mulai dari 1 tidak penting sampai dengan 4 sangat penting, dan sebaliknya jika kelemahan dan ancaman yang dimiliki sangat berarti nilainya adalah 1, dan jika kelemahan dan ancaman yang dimiliki hanya sedikit pengaruhnya maka nilainya adalah 4. Setelah itu, menentukan bobot dari setiap parameter dengan jumlah seluruh bobot sebesar 1,0. Penentuan bobot setiap faktor menggunakan skala 1, 2, 3, dan 4 yaitu : 1 Jika indikator horizontal kurang penting dibandingkan indikator vertikal. 2 Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal. 3 Jika indikator horizontal lebih penting dibandingkan indikator vertikal. 4 Jika indikator horizontal sangat penting dibandingkan indikator vertikal. Skor masing-masing dari setiap parameter diperoleh dengan mengalikan antara bobot dengan tingkat kepentingan setiap faktor internal dan eksternal. Setelah itu, menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total.

3.8.2. Pembuatan matriks SWOT

Matriks SWOT adalah alat yang dapat menggambarkan bagaimana kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor internal dipadukan dengan peluang dan ancaman yang merupakan faktor eksternal untuk menghasilkan 4 golongan alternatif strategi yang dapat diterapkan bagi kelangsungan kegiatan. Matriks ini menghasilkan beberapa alternatif strategi sehingga kekuatan dan peluang dapat ditingkatkan serta kelemahan dan ancaman dapat diatasi Tabel 8. . 26 Tabel 8. Matriks SWOT IFE EFE S S 1 , S 2 , S 3 , … W W 1 , W 2 , W 3 , … O O 1 , O 2 , O 3 , … Strategi S - O menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi W - O meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang T T 1 , T 2 , T 3 , … Strategi S - T menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi W - T meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman 3.8.3. Pembuatan tabel peringkat alternatif strategi pengelolaan Penentuan prioritas dari strategi yang dihasilkan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang saling terkait. Jumlah dari skor pembobotan menentukan peringkat atau prioritas strategi dalam pengelolaan ekosistem untuk pengembangan kawasan ekowisata pada kawasan Binangun. Jumlah skor diperoleh dari penjumlahan semua skor di setiap faktor-faktor strategis yang terkait. Peringkat strategi pengelolaan akan ditentukan berdasarkan urutan jumlah skor terbesar sampai yang terkecil dari semua strategi yang ada.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi umum kawasan

Kondisi umum kawasan Binangun dapat dilihat berdasarkan letak geografis dan batas administratif, kondisi topografi dan iklim, kondisi sosial, ekonomi, dan budaya, karakteristik responden masyarakat sekitar dan pengunjung, sarana dan prasarana, potensi sumberdaya, serta kondisi oseanografi kawasan. Hal ini diperlukan untuk memberikan gambaran tentang kawasan Binangun.

4.1.1. Letak geografis dan batas administratif

Kabupaten Rembang termasuk wilayah Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak pada 6 30 - 7 00 LS dan 111 00 - 111 30 BT. Batas sebelah utara adalah Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Blora, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pati. Secara administratif terdiri dari 14 kecamatan, 287 desa, dan 7 kelurahan. Kabupaten Rembang mencakup wilayah daratan seluas 101.408.035 ha dan mempunyai garis pantai sepanjang 60 km. Kawasan Binangun termasuk wilayah Desa Binangun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Desa Binangun merupakan salah satu desa pesisir di wilayah Kecamatan Lasem dan terletak ±17 km sebelah timur dari ibu kota Kabupaten Rembang. Batas sebelah timur Desa Binangun adalah Laut Jawa sepanjang 2 km dan wilayah ini yang disebut sebagai Pantai Binangun. Saat ini, Pantai Binangun dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Rembang dan telah dilakukan pembangunan di bagian selatan seluas 1,25 ha. Pantai Binangun bagian barat sekitar 4 km dari pantai, terdapat hamparan terumbu karang seluas 1,5 ha dengan beragam jenis bentuk tumbuh karang life form dan ikan karang. Hal ini merupakan potensi besar yang dimiliki kawasan Binangun dan dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik wisata di kawasan Binangun. Dahulu wilayah ini merupakan pulau kecil seluas 4 ha, tetapi sekarang hanya terlihat di permukaan pada saat surut dan oleh masyarakat sekitar disebut sebagai “Karang Gosong”.