20
Perhitungan dalam analisis kesesuaian lahan didasarkan pada beberapa parameter yang merupakan faktor pendukung terhadap kegiatan yang dilakukan
pada wilayah yang disediakan. Masing-masing parameter tersebut memiliki bobot penilaian berdasarkan tingkat kepentingannya untuk mendukung kegiatan yang
dapat dilakukan, sedangkan skor penilaian merupakan klasifikasi yang diperoleh dari hasil pengamatan kondisi di lapangan. Nilai dari setiap parameter merupakan
hasil perkalian dari bobot dan skor, kemudian dijumlahkan nilai dari seluruh parameter. Penentuan kesesuaian kawasan dilihat berdasarkan persentase
kesesuaian, yang diperoleh dari perbandingan antara jumlah nilai dari seluruh parameter sesuai pengamatan di lapangan dengan nilai maksimum yang mungkin
diperoleh. Kelas kesesuaian kawasan terbagi dalam 4 golongan, yaitu sangat sesuai
S1 dengan nilai 83 - 100, cukup sesuai S2 dengan nilai 50 - 83, sesuai bersyarat S3 dengan nilai 17 - 50, dan tidak sesuai dengan nilai 17.
Kategori sangat sesuai S1 menunjukkan bahwa tidak ada faktor yang menjadi pembatas bagi kesesuaian kawasan untuk dijadikan sebagai kawasan wisata.
Termasuk dalam kategori sesuai S2 jika terdapat beberapa faktor sedikit berpengaruh dan menjadi faktor pembatas bagi kesesuaian kawasan untuk
dijadikan sebagai kawasan wisata. Kategori sesuai bersyarat S3 menunjukkan bahwa terdapat faktor yang berpengaruh nyata dan menghambat kesesuaian
kawasan untuk dijadikan sebagai kawasan wisata, sehingga diperlukan upaya dalam pemulihan kondisi faktor tersebut. Sementara itu, kategori N menunjukkan
adanya faktor-faktor yang menjadi pembatas tetap sehingga menghambat kesesuaian kawasan yang disediakan untuk dijadikan kawasan wisata.
3.6.1. Wisata pantai
Matriks kesesuaian disusun berdasarkan kepentingan setiap parameter untuk mendukung kegiatan pada wilayah pantai. Kegiatan yang dapat dilakukan di
pantai antara lain berenang, berjemur, bermain pasir, berperahu, memancing, berkemah, dan kegiatan rekreasi pantai lainnya. Kesesuaian lahan untuk wisata
pantai kategori rekreasi mempertimbangkan 10 parameter, yaitu kedalaman perairan, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus,
21
kemiringan pantai, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Hal ini seperti dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil persentase kesesuaian
yang diperoleh dari perhitungan dikategorikan dalam klasifikasi penilaian, dimana 4 klasifikasi penilaiannya terdiri dari kategori S1 sangat sesuai, S2 sesuai, S3
sesuai bersyarat, dan kategori N tidak sesuai. Tabel 4. Matriks kesesuaian lahan untuk wisata pantai kategori rekreasi
No Parameter Bobot Kategori S1
Skor Kategori S2
Skor Kategori S3
Skor Kategori N
Skor
1
Kedalaman perairan m
5 0 - 3
3 3 – 6
2 6 - 10
1 10
2
Tipe pantai 5
Pasir putih
3 Pasir putih,
sedikit karang
2 Pasir hitam,
berkarang, sedikit
terjal 1 Lumpur,
berbatu, terjal
3
Lebar pantai m
5 15
3 10-15
2 3 - 10
1 3
4
Material dasar
perairan 3 Pasir
3 Karang
berpasir 2 Pasir
berlumpur 1 Lumpur
5
Kecepatan arus mdt
3 0 - 0,17
3 0,17 - 0,34
2 0,34 - 0,51
1 0,51
6
Kemiringan pantai
3 10
3 10 – 25
2 25 - 45
1 45
7
Kecerahan perairan m
1 10
3 5 – 10
2 3 - 5
1 2
8
Penutupan lahan pantai
1 Kelapa, lahan
terbuka 3 Semak
belukar rendah,
savana 2 Belukar
tinggi 1 Hutan
bakau, pemukiman,
pelabuhan
9
Biota berbahaya
1 Tidak ada
3 Bulu babi
2 Bulu babi,
ikan pari 1 Bulu
babi, ikan pari,
lepu, hiu
10
Ketersediaan air tawar
1 0,5 km
3 0,5 - 1
km 2
1 - 2 1
2
Sumber : Yulianda 2007 Keterangan : Jumlah = Skor x bobot
Nilai maksimum = 84
3.6.2. Wisata bahari
Matriks kesesuaian untuk wisata bahari kategori wisata snorkling disusun berdasarkan kepentingan setiap parameter untuk mendukung kegiatan snorkling
pada kawasan penelitian. Kesesuaian wisata bahari kategori wisata snorkling mempertimbangkan 7 parameter antara lain kecerahan perairan, tutupan
komunitas karang, jenis life form, jumlah jenis ikan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang, dan lebar hamparan datar karang. Keterangan dari
setiap parameter dapat dilihat lebih terperinci pada Tabel 5. Hasil persentase
22
kesesuaian yang diperoleh dari perhitungan dikategorikan dalam klasifikasi penilaian. Klasifikasi penilaiannya terdiri dari kategori S1 sangat sesuai, S2
sesuai, S3 sesuai bersyarat, dan kategori N tidak sesuai. Berdasarkan kategori kesesuaiannya maka dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
arahan pengembangan kawasan untuk wisata bahari. Tabel 5. Matriks kesesuaian lahan untuk wisata bahari kategori wisata snorkling
No
Parameter Bobot Kategori S1
Skor Kategori S2
Skor Kategori S3
Skor Kategori N
Skor 1 Kecerahan
perairan 5
100 3
80 - 100 2
20 - 50 1
20 2 Tutupan
karang 5
75 3
50 - 75 2
25 - 50 1
25 3 Jenis life
form 3
12 3
7 - 12 2
4 - 7 1
4 4 Jenis
ikan karang
3 50
3 30 - 50
2 10 - 30
1 10
5 Arus cmdt
1 0 - 15
3 15 - 30
2 30 - 50
1 50
6 Kedalaman karang m
1 1 - 3
3 3 - 6
2 6 - 10
1 10
1 7 Lebar
hamparan karang m
1 500
3 100 - 500
2 20 - 100
1 20
Sumber : Yulianda 2007 Keterangan : Jumlah = Skor x bobot
Nilai maksimum = 57
3.7. Analisis daya dukung