16
Tabel 1. Komponen, jenis, sumber, dan cara pengambilan data
Jenis Data No Komponen
Data Primer Sekunder
Sumber Data Cara
Pengambilan Data
1. Keadaan umum lokasi
a
Batas administratif dan luas wilayah
√ √
Responden, BAPPEDA
Wawancara, Studi Pustaka
b Klimatologi
√ BPS Rembang
Studi Pustaka
c Topografi
√ BAPPEDA Studi
Pustaka
d Oseanografi
√ Dishub Rembang
Studi Pustaka
e Demografi
√ BPS Rembang
Studi Pustaka
f Sarana dan Prasarana
√ √
Lapangan, BPS Rembang
Observasi, Studi Pustaka
g Kualitas air laut
√ Lapangan In situ
, laboratorium
h Ketersediaan air tawar
√ Responden Wawancara
2. Sumberdaya Alam
a Tutupan komunitas karang
√ Lapangan Observasi
b Jenis life form
√ Lapangan Observasi
c Jumlah jenis ikan
√ Lapangan Observasi
d Lebar hamparan karang
√ DKP Rembang
Studi Pustaka
3. Sumberdaya Manusia
a Masyarakat
√ Responden Wawancara
b Pengunjung
√ Responden Wawancara
c Pemerintah
√ √
Responden Pemda Rembang
Wawancara Studi pustaka
4. Kebijakan pengelolaan
√ √
Responden, Pemda Rembang
Wawancara, Studi pustaka
3.3.2. Metode pengambilan dan pengumpulan data
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan observasi langsung ke lapangan dan wawancara. Observasi dilakukan
untuk melihat langsung kondisi dan kesesuaian kawasan untuk pengembangan ekowisata, pengukuran parameter kualitas air, serta pengamatan terumbu karang
dan ikan karang di “Karang Gosong”. Pengukuran kualitas air parameter fisika, kimia, dan biologi dilakukan pada
7 stasiun. Parameter kualitas air yang diamati secara in situ antara lain suhu, kecerahan, kekeruhan, warna, bau, lapisan minyak, salinitas, pH, dan DO.
Sementara itu, parameter yang diukur di laboratorium Dinas Kesehatan, Kabupaten Rembang, yaitu pengukuran Coliform faecal.
Pengamatan data terumbu karang di Karang Gosong dilakukan dengan menggunakan metode transek garis Line Intercept Transect LIT English et al.,
1994 in Johan, 2003. Pengambilan data di stasiun pengamatan stasiun 1, 2, dan 3 dilakukan dengan membentangkan meteran sepanjang 50 m pada kedalaman
perairan berkisar antara 1,5 dan 3 m. Pengambilan dan pencatatan data dilakukan
17
dengan melihat tutupan karang hidup berdasarkan bentuk tumbuh karang life form
, komponen penyusun substrat yang lain seperti pasir, karang mati, atau patahan karang, dan menghitung jumlah jenis ikan karang.
Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang batas administratif dan luas wilayah, sumberdaya manusia masyarakat sekitar
kawasan dan pengunjung, serta kebijakan pengelolaan kawasan Binangun oleh pemerintah daerah. Pencatatan data dilakukan melalui kuisioner dan wawancara
langsung kepada masyarakat sekitar, pengunjung, pihak pengelola instansi terkait, serta pihak swasta yang memanfaatkan sumberdaya pada kawasan
Binangun. Masyarakat sekitar kawasan Binangun yang dijadikan sebagai responden sebanyak 40 orang, terdiri dari penduduk Desa Binangun yang
rumahnya dekat dengan pantai 20 orang dan para nelayan yang berada di TPI Binangun 20 orang. Responden pengunjung sebanyak 30 orang, terdiri dari
pengunjung yang berasal dari dalam dan luar Kota Rembang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah teknik non probably sampling, yaitu
purposive sampling , yaitu anggota populasi dipilih secara sengaja berdasarkan
tujuan penelitian dengan pertimbangan dapat menjawab pertanyaan dan mempunyai keterlibatan langsung di dalam kawasan.
Data sekunder diperoleh dari studi pustaka dengan mempelajari buku-buku laporan, penelitian sebelumnya, serta bentuk publikasi lainnya yang terkait dengan
penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi keadaan umum kawasan Binangun, sumberdaya alam dan manusia, serta kebijakan pengelolaan kawasan Binangun.
3.4. Analisis data