Undang-Undang 6 Tahun 2014 tentang Desa Peraturan Pemerintah No.722005 tentang Desa

h. Keberlanjutan, yaitu setiap proses dan tahapan kegiatan perencanaan harus berjalan secara berkelanjutan; i. Cermat, yaitu data yang diperoleh cukup objektif, teliti, dapat dipercaya, dan menampung j. Proses berulang, yaitu pengkajian terhadap sesuatu masalahhal dilakukan secara berulang sehingga mendapatkan hasil yang terbaik; k. Penggalian informasi, yaitu di dalam menemukan masalah dilakukan penggalian informasi melalui alat kajian keadaan desa dengan sumber informasi utama dari peserta musyawarah perencanaan atau sumber informasi utama dari masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJMDes adalah merupakan dokumen.

2.2 Tinjauan Kebijakan Terkait dengan Perencanaan Tata Ruang dan

Pembangunan Kawasan Perdesaan

2.2.1 Undang-Undang 6 Tahun 2014 tentang Desa

Desa adalah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk dan merupakan organisasi pemerintah yang terendah. Wilayah Desa terdiri dari atas beberapa dusun,atau kampung. Dusun atau kampung terdiri atas beberapa RW Rukun Warga dan RT Rukun Tetangga. Pada pasal 1 menjelaskan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat berdsarakan prakarsa masyarakat, hak asal-usul atau hak tradisional yang diakui dalam system Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal ini juga menyebut di dalam Desa ada pemerintah desa, Badan Pemusyawaratan Desa, Musyawarah Desa, Badan Usaha Milik Desa, Peraturan Desa. Penetapan DesaPengaturan Perdesaan bertujuan untuk :  Melestarikan dan memajukan adat, tradisi dan budaya masyarakat desa  Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat desa  Memajukan perekonomian masyarakat desa Penataan desa meliputi antara lain : Dalam pembangunan kawasan perdesaan pada pasal 80 ayat 4 menjelaskan prioritas pembangunan desa yaitu :  Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar  Pembangunan dan pemiliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya local yang tersedia  Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif  Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi Peningkatan kualitas ketertiban dan ketentaraman masyarakat desa berdasarkan kebutuhan masyarakat desa setempat

2.2.2 Peraturan Pemerintah No.722005 tentang Desa

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai manadi maksu dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi syarat :  Jumlah penduduk  Luas wilayah  Bagian wilayah kerja  Perangkat  Sarana dan prasarana pemerintahan Pembentukan desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang bersanding atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih atau pembentukan desa diluar desa yang telah ada. Desa yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memnuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dihapus atau digabung. Dalam wilayah desa dapat dibentuk Dusun atau sebutan lain yang merupakan bagian wilayah kerja pemerintah desa dari ditetapkan dengan peraturan desa. Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa Pemerintahan Desa bersama BPD dengan memperhatikan saran dan pendapatan masyarakat setempat. Perubahan status desa menjadi kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memperhatikan persyaratan :  Luas wilayah  Jumlah penduduk  Prasarana dan sarana pemerintahan  Potensi ekonomi  Kondisi sosial budaya masyarakat Desa yang berubah menjadi Kelurahan, Lurah dan perangkatnya diisi dari pegawai negeri sipil. Peraturan Daerah KabupatenKota sebagaimana dimaksud pada ayat 4 wajib mengakui dan menghormati hak asal-usul, adat istiadat desa dan sosial budaya masyarakat setempat. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup :  Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa  Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupatenkota yang diserahkan pengaturannya kepada desa  Tugas pembentukan dari pemerintahan, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupatenkota  Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa

2.2.3 Permendagri No.042007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa