50
10 tahun dan sebanyak 5 orang atau 8.2 responden bekerja selama 1- 5 tahun.
4.3 Analisis Statistik Deskriptif
Dari hasil kuisioner yang kembali diperoleh gambaran mengenai variabel penelitian yang dapat dilihat dari Tabel 4.3
Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 4.3 dapat dijelaskan penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut. 1.
Variabel Kompetensi SDM memiliki jumlah sampel sebanyak 61, dengan nilai minimum 25,00 nilai maksimum 40,00 dan mean nilai rata-rata
sebesar 33.49. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 4,46 2.
Variabel Penerapan SIAKD memiliki jumlah sampel sebanyak 61, dengan nilai minimum 16,00 nilai maksimum 25,00 dan mean nilai rata-rata
sebesar 22,16. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 2,16
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Kualitas LKPD
61 32,00
45,00 38,3607
3,53097 Kompetensi SDM
61 25,00
40,00 33,4918
4,46327 Penerapan SIAKD
61 16,00
25,00 22,1639
2,16164 SPIP
61 29,00
45,00 35,5246
3,16547 Valid N listwise
61
Universitas Sumatera Utara
51
3. Variabel SPIP memiliki jumlah sampel sebanyak 61, dengan nilai
minimum 29,00 nilai maksimum 45,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 35,52. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 3,16
4. Variabel Kualitas LKPD memiliki jumlah sampel sebanyak 61, dengan
nilai minimum 32,00nilai maksimum 45,00 dan mean nilai rata-rata sebesar 38,36. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 3,53.
4.4 Analisis Data 4.4.1 Uji Kualitas Data
Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji
validitas dan reliabilitas data karena jenis data penelitian adalah data primer.
4.4.1.1 Hasil Uji Validitas
Pengujian Validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistic, yaitu dengan menggunakan uji Pearson Product-Moment Coefficient of Correlation
melalui program SPSS for windows. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam pengujian validitas adalah mentabulasikan data, tertera pada lampiran 2.
Kemudian berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel
dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data N=61, maka didapat r tabel sebesar 0,2521.
Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji validitas bahwa seluruh item pertanyaan memenuhi syarat nilai r tabel lebih dari 0,2521 dan dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
52
seluruh item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengujian reliabilitas dan analisis data selanjutnya.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan Koefisien
Korelasi r Tabel
N=131 Keterangan
Kualitas LKPD
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 0.521
0.514 0.629
0.733 0.674
0.621 0.714
0.656 0.677
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Kompetensi SDM
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
0.875 0.862
0.846 0.839
0.895 0.869
0.824 0.819
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 0.252
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Penerapan SIAKD
P1 P2
P3 P4
P5 0.878
0.888 0.864
0.894 0.410
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 Valid
Valid Valid
Valid Valid
SPIP P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
P8 P9
0.726 0.722
0.569 0.461
0.696 0.689
0.671 0.561
0.515 0.252
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 0.252
0.252 0.252
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
4.4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
53
Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang mempunyai validitas. Instrument penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha
α dengan bantuan SPSS. Cronbach Alpha menafsirkan korelasi antar skala yang
dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Jika nilai koefisien alpha 0,60 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal dan reliabel. Hasil
uji reliabilitas dapat pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keempat variabel diatas 0,60 berarti reliable.
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbac
h’s Alpha
Jumlah Pernyataan
Keterangan
Kualitas LKPD 0.793
9 Reliable
Kompetensi SDM 0.944
8 Reliable
Penerapan SIAKD 0.812
5 Reliable
SPIP 0.794
9 Reliable
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
4.4.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efisien. Hasil uji asumsi klasik tercantum pada
tabel 4.6, tabel 4.7 dan gambar 4.1.
4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu yaitu dengan analisis grafik
Universitas Sumatera Utara
54
dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov-
Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant α = 5.
Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebebar 0.20, Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard ized
Residual N
61 Normal
Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 2.9573109
8 Most Extreme
Differences Absolute
.093 Positive
.093 Negative
-.066 Test Statistic
.093 Asymp. Sig. 2-tailed
.200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Universitas Sumatera Utara
55
4.4.2.2 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika antar
variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model. regresi yang bebas
dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF
menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardi
zed Coefficien
ts T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Toleranc e
VIF Constant
14,464 5,159
2,804 ,007
Kompetensi SDM
,233 ,100
,294 2,321
,024 ,766
1,306 Penerapan
SIAKD ,337
,222 ,206
1,517 ,135
,666 1,501
SPIP ,243
,136 ,218
1,793 ,078
,833 1,201
a. Dependent Variable: Kualitas LKPD
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala
multikolinearitas.Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
56
memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Kompetensi SDM memiliki nilai tolerance 0,766; Penerapan SIAKD memiliki nilai tolerance 0,666;
dan SPIP memiliki nilai tolerance 0,833. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Kompetensi SDM memiliki VIF
1,306; Penerapan SIAKD memiliki VIF 1,501; dan SPIP memiliki VIF 1,201. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas
dalam variabel independennya.
4.4.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, di
mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila
tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
57
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.5 Hasil Uji Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM, penerapan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan sistem pengendalian intern pemerintah terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Langkat dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.Berdasarkan hasil
Universitas Sumatera Utara
58
pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil uji pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda
Model Regresi yang terbentuk berdasarkan tabel 4.8 adalah sebagai berikut:
Y = 14.464 + 0.233X
1
+ 0.337X
2
- 0.243X
3
Dimana: Y : Kualitas LKPD
X1 : Kompetensi SDM X2 : Penerapan SIAKD
X3 : SPIP
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa:
1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 14.464, artinya kompetensi
SDM X1, penerapan SIAKD X2, dan SPIP X3 dianggap konstan maka tingkat kualitas LKPD konstan sebesar sebesar 14.464.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standar
dized Coefficie
nts t
Sig.
B Std.
Error Beta
Constant 14.464
5.159 2.804
.007 X1 Kompetensi SDM
.233 .100
.294 2.321
.024 X2 Penerapan
SIAKD .337
.222 .206
1.517 .135
X3 SPIP .243
.136 .218
1.793 .078
a. Dependent Variable: Kualitas LKPD
Universitas Sumatera Utara
59
2.
Koefisien regresi variabel kompetensi SDM X1 sebesar 0,233 artinya kompetensi SDM mengalami kenaikan sebesar 1 akan menyebabkan
peningkatan terhadap kualitas LKPD sebesar 0,233 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.
3. Koefisien regresi variabel penerapan SIAKD sebesar 0,337 artinya partisipasi
masyarakat mengalami kenaikan sebesar 1 maka peningkatan terhadap kualitas LKPD sebesar 0,337 dengan asumsi variabel independen lainnilainya
tetap 4.
Koefisien regresi variabel SPIP sebesar 0,243 artinya partisipasi masyarakat mengalami kenaikan sebesar 1 maka peningkatan terhadap kualitas LKPD
sebesar 0,243 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap.
4.6 Hasil Pengujian Hipotesis