2.1.1. Sirkulasi dan Parkir Hamid Shirvani 1985, juga menjabarkan bahwa elemen ruang parkir memiliki dua efek
langsung pada kualitas lingkungan, yaitu : •  Kelangsungan aktivitas komersial.
•  Pengaruh visual yang penting pada bentuk fisik dan susunan kota.
Dalam merencanakan tempat parkir yang benar, hendaknya memenuhi persyaratan : •  keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktivitas di sekitar kawasan
•  tempat parkir khusus •  tempat parkir di pinggiran kota.
Dalam perencanaan untuk jaringan sirkulasi dan parkir harus selalu memperhatikan : •  Jaringan  jalan  harus  merupakan  ruang  terbuka  yang  mendukung  citra  kawasan  dan
aktivitas pada kawasan. •  Jaringan  jalan  harus  memberi  orientasi  pada  penggunan  dan  membuat  lingkungan  yang
legible. •  Kerjasama dari sektor kepemilikan dan privat dan publik dalam mewujudkan tujuan dari
kawasan.
2.2.  Koridor Kota
Menurut Urban Hamilton Official Plan 2011, koridor merupakan area jalan yang yang menghubungkan berbagai macam kawasan komersil, dan terletak di berbagai macam jalan arteri.
Menurut Hamid Shirvani, The Urban Design Process 1985, koridor kota adalah suatu ruang yang terbentuk oleh dua deretan massa bangunan atau pohon.
Di Medan,  koridor kota banyak terbentuk dari deretan bangunan yang bersifat komersil. Bila jalan dua arah, dibatasi dengan deretan pohon atau sekedar pembatas jalan yang sering
digunakan sebagai trotoar.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1. Desain Koridor Kota dan Parkir Koridor kota yang terbentuk dari deretan bangunan biasanya minim akan kawasan yang
dimanfaatkan untuk fasilitas parkir. Salah satu cara untuk tetap menyediakan fasilitas parkir tetapi tidak mengganggu kawasan sekitar adalah dengan menyediakan gedung parkir atau
basement seperti yang sudah diterapkan di beberapa kota besar seperti Barcelona, New York, Portland, bahkan Bandung.
Di Medan, khususnya Jalan Setiabudi, tidak ada yang menyediakan gedung parkir ataupun basement. Fasilitas parkir yang ada berupa on street parking, dimana banyak masyarakat
yang melanggarnya.
2.3. Pengertian Parkir
Parkir adalah  keadaan  tidak  bergerak  suatu
kendaraan
yang  bersifat  sementara  karena ditinggalkan  oleh  pengemudinya    Direktur  Jenderal  Perhubungan  Darat,  1996.  Secara
hukum
dilarang  untuk  parkir  di  tengah  jalan  raya;  namun  parkir  di  sisi  jalan  umumnya diperbolehkan.  Fasilitas  parkir  dibangun  bersama-sama  dengan  kebanyakan  gedung,  untuk
memfasilitasi  kendaraan  pemakai  gedung.  Termasuk  dalam  pengertian  parkir  adalah  setiap kendaraan  yang  berhenti  pada  tempat-tempat  tertentu  baik  yang  dinyatakan  dengan rambu
lalu lintas
ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan danatau menurunkan orang danatau barang.
2.4. Kriteria Parkir
Merujuk  dari  Direktur  Jenderal  Perhubungan  Darat  1996,  kriteria  peletakan  fasilitas parkir adalah :
•  Tempat parkir diusahakan di permukaan yang datar agar kendaraan tidak menggelinding. Jika tanah miring lakukan grading dengan sistem cut and fill.
•  Tempat  parkir  dengan  bangunan  tempat  kegiatan  diusahakan  tidak  jauh.  Jika  cukup jauh, buat sirkulasi yang jelas dan terarah menuju area parkir.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1. Penggunaan Parkir Ditinjau dari penggunaannya, tempat parkir terbagi atas :
•  Parkir kendaraan roda lebih dari 4, misalnya bus  lebar 3 meter, panjang 8 m , bus kecil lebar 2,4 m, panjang 6 m  dan truk.
•  Parkir kendaraan roda 4, misalnya sedan besar  lebar 1,765 m, panjang 4,82 m , sedan sedang  lebar 1,4 m, panjang 3,8 m , sedan kecil  lebar 1,4 m, panjang 2,9 m ,   MPV
lebar 1,6 m, panjang 4,8 m , jeep  lebar 1,6 m, panjang 4 m  dan minibus  lebar 1,5 m, panjang 5 m .
•  Parkir  kendaraan  roda  3,  misalnya  bemo    lebar  1.05  m,  panjang  2,5  m    dan  motor sisipan. Becak  lebar 90 cm, panjang 2 m .
•  Parkir  kendaraan  roda  2,  misalnya  sepeda    lebar  45  cm,  panjang  1,5  m    dan  sepeda motor  lebar 90 cm, panjang 2 m , motor besar  lebar 1,05 m, panjang 2,5 m .
2.4.2. Desain Parkir Dari  sudut  desain,  kriteria  dan  prinsip  tempat  parkir  secara  garis  besar  harus
memperhatikan :
•
Waktu  penggunaan  dan  pemanfaatan  tempat  parkir.  Untuk  kegiatan  yang  berlangsung sepanjang  waktu,  tempat  parkir  perlu  dilengkapi  penerangan  yang  cukup.  Bisa
menggunakan lampu taman setinggi 2 meter atau penempatan lampu jalan merkuri.
•
Jumlah  kendaraan  yang  akan  ditampung  sehingga  diketahui  perkiraan  luas  yang dibutuhkan.
•
Ukuran dan jenis kendaraan yang akan ditampung. Perhatikan standarnya.
•
Aman dan terlindung dari panas matahari. Berikan tanaman peneduh di antara pembatas parkir. Pilih tanaman berbentuk pohon atau perdu, cukup kuat, tidak mudah patah, tidak
mengeluarkan  getah  yang  merusak  cat  kendaraan,  mempunyai  tajuk  yang  cukup  padat dan  lebar,  mempunyai  sistem  perakaran  yang  tidak  merusak  perkerasan    pelataran
Universitas Sumatera Utara
parkir    dan  tidak  menggugurkan  dahan  dan  ranting.  Contoh,  Biola  cantik    Ficus benyamina  dan Kiara payung  Filicium desifiens .
•
Cukup penerangan cahaya di malam hari.
•
Tersedia  sarana  penunjang  parkir,  misalnya  tempat  tunggu  sopir  dan  tempat  sampah. Pada  tempat  tertentu  dilengkapi  pengeras  suara  untuk  memanggil  sopir.  Karena
merupakan area umum, tempat parkir perlu gardu jaga untuk petugas keamanan.
2.5. Jenis Parkir