kenyataannya, banyak pengendara yang melanggar peraturan tersebut dan memaksa memarkirkan kendaraannya di badan jalan walaupun telah lebih dari satu lapis kendaraan.
Biasanya ini terjadi di beberapa kawasan komersil yang memiliki aktivitas paling padat. Sehingga, di jam dan waktu tertentu beberapa kawasan ini menjadi biang kemacetan di koridor
Jalan Setiabudi. Titik-titik ekstrim tersebut antara lain adalah Sekolah Shafiyyatul Amaliyyah, Pasar Setiabudi, dan Mie Aceh Titi Bobrok.
4.2.1. Sekolah Shaffiyatul Amaliyah Medan
Gambar 4.1. Peta Shaffiyatul Amaliyah Medan yang terletak di persimpangan Jalan Setiabudi dan Jalan Dr. Mansyur
Sumber : Google Earth
Universitas Sumatera Utara
Sekolah Shaffiyatul Amaliyah Medan merupakan sekolah swasta yang terletak berdekatan dengan simpang Jalan Setiabudi dengan Jalan Dr. Mansyur. Sekolah ini juga terletak
berdekatan dengan lampu lalu lintas. Jadi sudah sewajarnya di sekitar kawasan Sekolah Shaffiyatul terkena imbasnya, yaitu kemacetan. Kemacetan yang terjadi di Shaffiyatul pada peak
hour 07.00 - 08.00 dan 16.00 - 17.00 sudah tak terelakkan lagi, dikarenakan sistematuran parkir yang telah dilanggar oleh pihak gedung. Sekolah Shaffiyatul memang telah menyediakan
tempat parkir, tetapi tidak cukup untuk menampung seluruh kendaraan yang berkunjung pada saat jam - jam tertentu.
Hal ini terbukti, di saat aktivitas di sekolah tersebut telah selesai, kondisi jalan di sekitar Sekolah Shaffiyatul menjadi lancar dan minim kemacetan. Ini dapat terlihat di foto berikut ini :
Gambar 4.2. Suasana jalan raya di depan Shafiyyatul Amaliyah yang tidak terjadi kemacetan ketika sekolah sedang libur.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016 Foto diatas diambil pada pukul 16.00. Foto ini diambil ketika murid - murid Shaffiyatul
pulang lebih awal dikarenakan Ujian Tengah Semester yang sedang berlangsung. Kondisi jalan terbilang lancar karena tidak adanya arus keluar masuk parkir yang biasanya padat pada jam
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Pasar Setia Budi
Gambar 4.3. Peta Pasar Setiabudi yang terletak di koridor Jalan Setiabudi Sumber : Olah Data
Pasar Setiabudi merupakan pasar tradisional terbesar yang ada di koridor Jalan Setiabudi. Berbagai macam aktivitas di pasar ini membuat Pasar Setiabudi menjadi generator aktivitas di
kawasan ini, baik dari segi sirkulasi, parkir, dan transportasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4. Suasana Pasar Setiabudi yang cukup padat karena banyak penjual menjual barang dagangannya di jalan raya sehingga mengganggu sirkulasi kendaraan
Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 4.4. merupakan sedikit contoh dari suasana yang berada di Pasar Setiabudi.
Sebagaimana dapat kita lihat, banyak pedagang yang menggunakan sisi badan jalan untuk berjualan. Akibatnya jelas, konsumen yang tidak menggunakan kendaraan pribadi, melainkan
menggunakan angkutan umum atau becak bermotor, akan menyebabkan kemacetan di saat menaikkan atau menurunkan penumpang. Dikarenakan banyak pedagang yang memakai sisi
badan jalan untuk berjualan, angkutan umum dan becak bermotor tidak memiliki pilihan lain selain menurunkan penumpangnya di sisi jalan yang lebih luar. Akibatnya, kemacetan sering
terjadi di daerah ini pada pukul 08.00 - 10.00.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5. Suasana Angkutan Umum dan Becak Bermotor di Pasar Setiabudi yang berhenti dan ngetem sembarangan di sekitar Pasar Setiabudi
Sumber : Dokumentasi Pribadi Untungnya, Pasar Setiabudi menyediakan tempat parkir bagi konsumen yang
menggunakan kendaraan pribadi, baik itu mobil ataupun sepeda motor. Tempat parkir ini terbilang sesuai dengan aturan parkir yang dikeluarkan oleh Dirjen Departemen Perhubungan 1996,
dimana untuk kawasan pasar tradisional, SRP Satuan Ruang Parkir harus memiliki 100 m² luas lantai efektif. Ukuran tersebut harus mencakupi berbagai macam jenis kendaraan, seperti mobil,
sepeda motor, bahkan mobil box untuk bongkar muat barang.
Gambar 4.6. Suasana Tempat Parkir di Pasar Setiabudi Sumber : Dokumentasi Pribadi
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Mie Aceh Titi Bobrok