Uraian Teoritis Tata Cara Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

c. Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU.

C. Uraian Teoritis

1. Pengertian Pajak Secara Umum 1.1 Menurut Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pajak adalah Kontribusi Wajib Pajak kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang – Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat. 1.2 Menurut Rochmat Soemitro Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang – Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik Kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Mardiasmo, 2006 : 1 1.3 Menurut Soeparman Soemahamidjadja Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma – norma hukum guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa – jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Suandyy, 2008 : 9 . Universitas Sumatera Utara 2. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan. Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 ini juga dapat dijadikan sebagai kredit pajak atau pengurang dalam menghitung pajak yang terhutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun pajak yang dilaporkan dalan Surat Pemberitahuan SPT Masa Tahunan. Tujuan dari diberlakukannya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagai kredit pajak atau pengurang pajak dalam penghitungan pajak setahun adalah agar Wajib Pajak tidak terlalu berat dalam membayar pajak secara sekaligus pada akhir tahun pajak, karena sifat pelunasan pajak untuk mencicil hutang pajaknya. 3. Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 25 Jumlah Pajak Penghasilan yang terutang harus disetordibayar dalam jangka waktu yang ditentukan dalam Perundang – Undangan perpajakan yang berlaku. Pajak Penghasilan Pasal 25 yang terutang untuk setiap masa pajak harus dibayar selambat – lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhir masa pajak. Apabila Wajib Pajak tidakkurang dibayar, atau terlambat membayar maka Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan bunga sebesar 2 sebulan atas jumlah pajak yang tidakkurang dibayar, atau terlambat dibayar dihitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran berakhir sampai dengan tanggal dilakukan pembayaran atas pajak yang tidakkurang dibayar. Universitas Sumatera Utara Sedangkan penyetorannya dilakukan melalui Kantor Pos atau Bank – bank Persepsi yang ditunjuk Pemerintah dengan menggunakan Surat Setoran pajak SSP. Surat Setoran pajak ini nantinya sebagai bukti bahwa Wajib Pajak sudah membayar dan sebagai sarana untuk melaporkan pembayaran pajaknya tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Wajib Pajak terdaftar.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri