d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reliabilitas
1 Tujuan, waktu dan konteks penggunaan tes
Reliabilitas tes sangat bergantung pada tujuan penggunaan tes, waktu dan kondisi dimana sebuah tes digunakan. Jika tujuan penggunaan tes berbeda, maka
reliabilitas dari sebuah tes juga akan berubah. Sebuah tes bisa saja dikatakan reliabel untuk mengukur suatu variabel tertentu namun tidak variabel untuk tujuan
pengukuran yang lainOsterlind, 2010. 2
Atenuasi Koefisien reliabilitas selalu lebih rendah daripada indeks reliabilitas.Hal
ini dikarenakan terjadinya atenuasi.Koefisien reliabilitas yang membandingkan skor tampak dari pengukuran pertama dan kedua mengalami penyempitan karena
tidak mengasosiasikan skor sebuah tes dengan skor murninyaOsterlind,2010. 3
Panjang tes Reliabilitas dari suatu tes dipengaruhi oleh reliabilitas dari masing-
masingaitem dalam sebuah tes.Semakin banyak item, maka semakin baik kemampuan
sebuah tes
menggambarkan karakteristik
yang hendak
diukurKaplanSaccuzzo, 2005.Penambahan jumlah aitem dalam sebuah tes berarti memperpanjang tes. Perpanjangan tes akan meningkatkan koefisien
reliabilitas dari tes tersebut. Sebaliknya, apabila tes semakin pendek maka koefisien reliabilitas juga semakin rendah. Hal yang perlu ditekankan yaitu item-
item yang ditambahkan haruslah setara atau parallel dengan aitem yang sudah ada sebelumnya Azwar, 2013.
Universitas Sumatera Utara
4 Heterogenitas kelompok
Kelompok yang heterogen adalah kelompok yang variasi atau perbedaan distribusi data dalam kelompok.Gulliksen berasumsi bahwa reliabilitas dapat
berubah jika terdapat perbedaan varians kelompok Osterlind, 2010.Pada dasarnya, tes yang dikenakan pada kelompok sampel yang lebih heterogen akan
menghasilkan koefisien reliabilitas yang lebih tinggiAzwar,2013.
e. Analisa Koefisien Reliabilitas
Tingkat reliabilitas yang baik untuk setiap tes adalah berbeda-beda, tergantung pada penggunaan dari tes tersebut. Pada kebanyakan penelitian, nilai
reliabilitas yang berkisar antara 0,7 sampai 0,8 sudah tergolong baik.Sebuah tes yang memiliki fokus pengukuran yang sangat sempit biasanya baru bisa
mempunyai nilai reliabilitas yang sangat tinggi.Sedangkan untuk tes yang memiliki konstruk yang kompleks cenderung memiliki reliabilitas yang rendah
KaplanSaccuzzo, 2005. Menurut Anastasi 1998 dan Bartram 1995a, batasan paling rendah dari
koefisien reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,7. Akan tetapi, nilai yang lebih rendah masih dapat diterima untuk penelitian-penelitian tertentu.Untuk tes
penalaran kemampuan, bakat dan tes intelegensi harus memiliki koefisien di atas 0.8.Apabila tes bertujuan untuk membandingkan skor antar peserta tes, maka nilai
0.85 sebaiknya menjadi patokan Coaley, 2010.
Universitas Sumatera Utara
C. Karakteristik Psikometri Tes Kraepelin