Pengukuran Parallel Reliabilitas a. Definisi

korelasi kuadrat antara skor tampak dengan skor murni. Indeks reliabilitas didefinisikan sebagai korelasi antara skor tampak dengan skor murni.Kedua definisi di atas mengandung skor murni yang merupakan variabel teoritis dan tidak dapat dihitung nilainya.Gulliksen 1950 kemudian mengemukakan teori reliabilitas yang dapat diaplikasikan dalam psikometri.Ia mengemukakan konsep koefisien reliabilitas yang merupakan korelasi antara skor tampak dari dua tes parallel Osterlind, 2010.

b. Pengukuran Parallel

Reliabilitas dalam pengukuran mental hanya dapat dihitung dari beberapa pengukuran berulang yang sifatnya parallel. Pada awalnya, pengukuran parallel dilakukan dengan cara meminta peserta tes yang sama berpartisipasi dalam beberapa administrasi tes yang identik. Pada kenyataanya, metode ini sulit dilakukan sehingga para ahli psikometri membentuk beberapa cara untuk menghasilkan pengukuran yang parallel agar dapat mengestimasi nilai reliabilitas Osterlind, 2010. 1 Test-retest Cara pertama untuk memperoleh pengukuran yang parallel adalah dengan menggunakan tes yang sama dua kali dengan administrasi berulang. Tes yang sama diadministrasikan pada kelompok responden yang sama pada waktu yang berbeda diasumsikan sebagai tes parallel. Coombs 1953 mengemukakan alternative lain yang lebih memenuhi asumsi CTT, yaitu koefisien ketepatan. Statistik ini menjelaskan pengulangan administrasi sejumlah tes yang sama pada kelompok individu yang sama. Cara ini mengasumsikan semua pembelajaran dan Universitas Sumatera Utara kondisi administrasi tes bersifat konstan sama yang hampir tidak mungkin dapat dilakukan Osterlind, 2010. Estimasi reliabilitas yang banyak digunakan adalah dengan pengulangan dua kali dikarenakan dua kali pengukuran dianggap sudah mendekati bentuk tes parallel. Azwar 2013 menyatakan koefisien reliabilitas yang diperoleh lewat cara ini sangat rentan terhadap perubahan. Hal ini dikarenakan peserta tes sangat mungkin untuk mengalami perubahan saat jeda antara tes pertama dengan tes kedua. Kelemahan dari metode ini adalah adanya carryover effect.Efek ini terjadi ketika tes pertama mempengaruhi nilai dari tes kedua.Salah satu jenis dari efek ini adalah adanya efek latihan. Pada tes yang kedua diikuti oleh peserta tes, akan sangat memungkinkan ia memperoleh hasil yang lebih bagus karena kemampuannya telah bertambah saat mengikuti tes yang pertama. Untuk mengatasi hal ini, maka jeda antara kedua tes tersebut haruslah dipilih dan dievaluasi dengan baik KaplanSaccuzzo, 2005. Selang waktu antara dua tes sangatlah signifikan berpengaruh pada reliabilitas.Reliabilitas cenderung menurun apabila selang waktunya semakin lama.Selang waktu beberapa hari sampai beberapa minggu menghasilkan estimasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan selang waktu yang lebih lama.Jika selang waktu antara kedua tes cukup singkat, maka reliabilitas yang diperoleh adalah coefficient of dependability Coaley, 2010. Universitas Sumatera Utara 2 Bentuk tes alternatif Apabila pengulangan administrasi tes tidak dapat dilakukan, maka tes hanya dapat dilakukan sekali. Bentuk pengukuran parallel untuk tes yang hanya dilakukan sekali adalah dengan menggunakan bentuk alternatif dari tes yang mengukur atribut yang sama Osterlind, 2010. Bentuk tes alternatif ini dapat digunakan untuk mengurangi carryover effect yang merupakan kelemahan dari metode test-retest. 3 Metode konsistensi internal Tidak semua alat tes mempunyai bentuk alternatifnya. Untuk tes yang hanya mempunyai satu bentuk saja, maka pengukuran parallel dapat dilakukan dengan membagi dua tes tersebut. Setiap bagian tes yang telah dibagi dianggap sebagai satu pengukuran. Estimasi reliabilitas yang dilakukan dengan cara ini menghasilkan split-half reliability.Pembagian tes menjadi dua bagian dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu membagi dengan angka genap dan ganjil atau dengan membagi dua tes berdasarkan letak awal dan akhir dari isi tes. Kelemahan dari penggunaan cara ini adalah memperpendek panjang tes yang juga mempengaruhi nilai reliabilitas Osterlind, 2010. Azwar 2013 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dengan metode konsistensi inernalberarti menguji konsistensi antar bagian atau antar item dalam sebuah tes.

c. Perhitungan Koefisien Reliabilitas