Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun Medan

amilase termostabil dari isolat Bacillus licheniformis ternyata menunjukkan adanya termostabilitas yang lebih tinggi sekitar 10 ℃ − 20℃ dibandingkan dari amilase termostabil pada B. amyloliquefaciens. Selanjutnya enzim-enzim amilase termostabil juga berhasil didapatkan dari mikroorganisma seperti B. subtilis, B. stearothermophilus, B. calcalovelox, B. alcalophilus, Thermus sp.,Clostridium acetobutylicum, Pyrococcus furiosus, Sulfolobus acidocaldarius, dan lainnya Rath dkk., 1998.

2.5 Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun Medan

Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun Medan merupakan lokasi pembuangan sampah terbesar di kota Medan. Setiap hari TPA Sampah Terjun dengan luas 14 hektar ini kedatangan sampah sebanyak 1500 sampai 1600 ton dari seluruh sampah-sampah masyarakat kota Medan. Setiap harinya, ada 200 truk sampah yang mondar-mandir ke TPA ini. Rata-rata mereka masuk 2 – 3 kali. Dari data yang diperoleh Tribun dari sumber Dinas Kebersihan, jenis sampah yang masuk ke TPA ini setiap harinya, yakni, sampah organik 77,3 ; kertas 2.99 ; plastik 8,85 ; kayu 2,24 ; karet 0,545 ; logam 0,09 ; bengkahan 0,335 ; sampah B3 seperti cairan parit, endapan dari parit, pasar dsb 0,78 ; pampers atau pembalut 2,24 ; dan sampah lainnya sebanyak 2,855. Grafik pemasukan sampah ini pun turun naik. Dari data terakhir di Februari 2015, jumlah sampah yang masuk ke TPA ini mencapai 39.959,01 ton. Sedangkan pada Januari 2015 mencapai 43.520,26 ton. Pada Desember 2014, jumlah sampah yang masuk mencapai 44.080,54 ton. Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Terjun Medan berlokasi di jalan Paluh Nibung, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi kimia dalam sistem biologis. Enzim memiliki daya katalitik yang tinggi dan mampu meningkatkan kecepatan reaksi hingga satu juta lebih cepat dibandingkan reaksi- reaksi tanpa enzim. Molekul enzim juga memiliki tingkat spesifitas tertentu terhadap substrat dari reaksi yang dikatalisisnya. Enzim tidak hanya mampu mengkatalisis reaksi-reaksi dalam sistem biologis, tetapi juga mampu mengkatalisis reaksi-reaksi di luar sistem biologis asalkan diberikan pada kondisi yang sesuai. Kemampuan enzim mengkatalisis reaksi tergambar melalui aktivitasnya Kusumadjaja Dewi, 2005. Penggunaan enzim dalam bidang industri, baik industri pangan maupun non-pangan, semakin berkembang di Indonesia. Enzim untuk kebutuhan industri diekstraksi dari berbagai jenis sel mahluk hidup, tetapi pada saat ini enzim lebih banyak diekstraksi dari berbagai jenis mikroorganisme, sebab mikroorganisme menghasilkan enzim yang dapat dimanfaatkan manusia dalam jumlah dan jenis yang sangat bervariasi selain mikroorganismenya sendiri dapat dikulturkan untuk memperoleh enzim yang dihasilkannnya Palmer, 1985 Salah satu enzim dengan penggunaan yang besar adalah enzim amilase. Enzim amilase adalah kelompok enzim yang memiliki kemampuan memutuskan ikatan glikosida yang terdapat pada senyawa polimer karbohidrat. Hasil molekul amilum ini akan menjadi monomer-monomer yang lebih sederhana, seperti maltosa, dekstrin dan terutama molekul glukosa sebagai unit terkecil Dessy, 2008. Kebutuhan amilase didunia sangat tinggi, pada tahun 2004 penjualannya mencapai sekitar US 2 milyar. Enzim amilase dari mikroba umumnya dapat memenuhi permintaan industri karena memiliki berbagai kelebihan diantaranya Universitas Sumatera Utara