15
Suku : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Escherichia coli dapat memproduksi enterotoksin. Organ sasaran enterotoksin adalah usus kecil dan menyebabkan diare sebagai akibat dari
pengeluaran cairan dan elektrolit Tim Mikrobiologi FK Brawijaya, 2003.
2.4 Faktor-faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Bakteri
Pertumbuhan dan perkembangan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti zat makanan nutrisi, temperatur, oksigen dan pH Pratiwi, 2008.
1. Zat makanan nutrisi
Kebanyakan bakteri memerlukan zat-zat anorganik seperti garam-garam yang mengandung Na, K, Mg, Fe, Cl, S, dan P, sedang beberapa spesies tertentu
masih membutuhkan tambahan mineral seperti Mn dan Mo Dwijoseputro,1978. 2.
Temperatur Proses pertumbuhan bakteri tergantung pada reaksi kimiawi dan laju reaksi
kimia yang dipengaruhi oleh temperatur. Pada temperatur yang sangat tinggi akan terjadi denaturasi protein yang bersifat ireversibel, sedang pada temperatur yang
sangat rendah aktivitas enzim akan berhenti. Pada temperatur pertumbuhan optimal akan terjadi kecepatan pertumbuhan optimal dan dihasilkan jumlah sel
yang maksimal. Menurut Pratiwi, 2008 maka bakteri dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Bakteri psikofil, yaitu bakteri yang dtumbuh pada temperature maksimal
20 C, optimal 0-15
C.
Universitas Sumatera Utara
16
b. Bakteri psikrofil fakultatif, yaitu bakteri yang tumbuh pada temperatur
maksimal 30 C, optimal 20-30
C,serta dapat tumbuh pada 0 C.
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang tumbuh pada temperatur minimal 45
C, optimal 55-60
C, optimal 55-65 C, maksimal pada temperatur 100
C. d.
Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang dapat tumbuh pada temperatur minimal 15-20
C, maksimal 45 C, optimal pada 20-45
C. 3.
Oksigen Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal mikroorganisme yang bersifat
aerob dan anaerob. Mikroorganisme aerob memerlukan oksigen untuk bernafas, sedangkan mikroorganisme anaerob tidak memerlukan oksigen, adanya oksigen
justru akan menghambat pertumbuhannya Pratiwi, 2008. 4.
pH pH merupakan indikasi penurunan ion hydrogen, peningkatan dan
penurunan konsentrasi ion hydrogen dapat menyebabkan timbulnya ionisasi gugus-gugus dalam protein, asam amino, dan karboksilat. Hal ini dapat
menyebabkan denaturasi protein yang mengganggu pertumbuhan sel. Mikroorganisme asidofil tumbuh pada kisaran pH 1,0-5,5; mikroorganisme
neutrofil tumbuh pada kisaran pH 5,5-8,0; mikroorganisme alkalofil tumbuh pada pH 8,5-11,5 sedangkan mikroorganisme alkalofil eksterm tumbuh pada pH kisaran
≥10.
2.5 Morfologi Bakteri