37
Menurut Robinson 1995, flavonoid merupakan senyawa kimia yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Flavonoid merupakan kelompok senyawa
fenol yang mempunyai kecenderungan untuk mengikat protein, sehingga mengganggu proses metabolisme bakteri, selain itu flavonoid juga berfungsi
sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler sehingga mengganggu integritas membran sel bakteri.
Mekanisme terpenoid sebagai antibakteri adalah bereaksi dengan porin protein transmembran pada membran luar dinding sel bakteri, membentuk ikatan
polimer yang kuat sehingga mengakibatkan rusaknya porin. Senyawa terpenoid mudah larut dalam lipid, sifat inilah yang mengakibatkan senyawa ini mudah
menembus dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif Ferawaty, 2012. Saponin termasuk kedalam kelompok antibakteri yang mengganggu
permeabilitas membran sel bakteri. Mekanisme kerja saponin sebagai antibakteri adalah menurunkan tegangan permukaan sehingga mengakibatkan naiknya
permeabilitas atau kebocoran sel dan mengakibatkan senyawa intraseluler akan keluar dari sel Madduluri, et al., 2013.
4.5 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Kelor
Uji antimikroba menggunkan metode dilusi tabung meliputi dua tahap untuk menunjukkan efek antimikroba, yaitu KHM dan KBM Dzen et al., 2003.
Menurut Fereira, et al., 2002 metode dilusi telah dilakukan untuk mengamati aktivitas antibakteri , karena bahan coba langsung berkontak dengan
mikroorganisme dan langsung diperoleh nilai KHM Konsentrasi Hambat Minimal dengan mengamati perubahan kekeruhan suspensi setelah diinkubasi
Universitas Sumatera Utara
38
37°C selama 24 jam dan KBM Konsentrasi Bakterisidal Minimal dari bahan dan ditanamkan pada petri yang telah berisi media Nutrient Agar NA sehingga hasil
penelitian akan lebih representatif. Kadar Bunuh Minimum
KBM didefinisikansebagai konsentrasi terendah yang mampumembunuh seluruh
pertumbuhan bakteri danditetapkan pada konsentrasi yang memberikan zona jernih tanpa pertumbuhan mikroba pada media Agar dengan pengamatan secara
visual.Aktivitas suatu zat antimikroba dalam menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme tergantung pada konsentrasi antimikroba tersebut
Tim Mikrobiologi FK Brawijaya, 2003. Pengujian daya antibakteri dilakukan dengan mengamati
perubahankekeruhan pada tiap konsentrasi bahan coba yaitu 500 400, 300, 200, 100, 75, 50, dan 25 mgmL.Penetapan konsentrasi dilakukan dengan metode
dilusi yaitu berdasarkan media cair menggunakan tabung reaksi.Perubahan yang terjadi ditandai dengan hasil biakan mulai tampak jernih dan ditentukan sebagai
KHM.KHM ditentukan dari konsentrasi pada tabung reaksi yang mulai jernih. Jernih karena mikroorganisme tumbuh baik dipermukaan dan tidak mempengaruhi
warna media itu sendiri.Dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.3 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus dengan Metode Dilusi untuk menentukan konsentrasi hambat minimum
Tabel 4.4 Hasil Transmitan Sampel Uji Ekstrak dalam Berbagai Konsentrasi
Penelitian yang dilakukan Moyo, et al., 2012 daun kelor memiliki aktivitas antimikroba terhadap beberapa bakteri Gram negatif diantaranya adalah
Escherichia coli.Daun kelor mengandung senyawa metabolit sekunder seperti minyak atsiri, polifenol, dan saponin yang memiliki potensi sebagai antibakteria
dan antifungal. Konsentrasi
mgmL Hasil Uji
SA KJ EC KJ
500 K
K 400
K K
300 K
K 200
J K
100 J
J 75
J J
25 J
J Konsentrasi
mgmL Bakteri
Staphylococcus aureus
T Escherichia coli
T 500
8,2 8,5
400 12,0
10,7 300
12,3 11,2
200 18,2
11,9 100
19,8 40,7
75 21,6
42,7 50
22,7 45,7
25 23,8
51,7
Universitas Sumatera Utara
40
Minyak atsiri bekerja dengan mendenaturasi protein ekstraseluler sehingga mengganggu pembentukan dinding sel, merusak membran sel secara langsung,
dan mempunyai aktifitas antibakteri, karena senyawa ini mampu membentuk kompleks lipid. Kerusakaan membran sel bakteri dapat menyebabkan
terganggunya transport nutrisi yang melalui membran sel. Sehingga sel bakteri mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam proses pertumbuhan bakteri
Guether, 1987. Konsentrasi bunuh minimum diambil dari konsentrasi larutan uji yang
keruh.Keruh ini disebabkan oleh matinya mikroorganisme yang terdapat didalam tabung sehingga mengubah warna awal dari media itu sendiri yaitu NB Nutrient
Broth. Konsentrasi keruh tersebut ditanamkan pada media agar NA dan dilihat tidak adanya pertumbuhan koloni bakteri.Konsentrasi bunuh minimum KBM
pada media agar NA yang dilakukan dengan metode sebar, pada konsentrasi 400 mgmL untuk bakteri Escherichia coli hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat
pertumbuhan koloni. Ini berarti bahwa konsentrasi bunuh minimum KBM yang diperoleh adalah 400 mgmL.Sedangkan pada bakteri Staphylococcusaureus tidak
adanya pertumbuhan koloni adalah pada konsentrasi 500 mgmL yang menandakan bahwa konsentrasi bunuh minimumnya adalah 500 mgmL.
Gambar 2.konsentrasi bunuh minimum untuk masing-masing bakteri
Universitas Sumatera Utara
41
A B
Keterangan : A. Konsentrasi bunuh minimum adalah 500 mgmL untuk bakteri Staphylococcus
aureus B. Konsentrasi 400 mgmL adalah konsentrasi bunuh minimum untuk bakteri
Escherichia coli.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap biji kelor Moringa oleifera Lam.diperoleh kesimpulan:
a Pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia biji kelor diperoleh kadar air
2,62, kadar sari larut dalam air 19,27, kadar sari yang larut dalam etanol 16,20, kadar abu total 5,73 dan kadar abu yang tidak larut dalam asam
1,78. b
Pemeriksaan skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol biji kelor menunjukkan adanya kandungan senyawa kimiaflavonoid, glikosida,
saponin, alkaloid dan steroidtriterpenoid. c
Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi hambat minimum dan konsetrasi bunuh minimum ekstrak etanol biji kelor terhadap
Staphylococcus aureus adalah pada konsentrasi 200 mgmL dan Escherichia colipada konsentrasi 100 mgmL diamati pada tabung reaksi
yang mulai jernih. Kadar bunuh minimum KBM untuk Escherichia coli adalah 400 mgmL dan kadar bunuh minimum KBM untuk
Staphylococcus aureus adalah 500 mgmL
5.2 Saran
Diharapkan kepadapeneliti selanjutnya untuk dapat melakukan formulasi dari ekstrak etanol biji kelor.
Universitas Sumatera Utara