54
BAB IV PENYAJIAN DATA
Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, maka diperoleh data yang terdapat kaitannya dengan Implementasi Kebijakan Peraturan
Walikota Medan No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet. Data yang diperoleh selama penelitian disajikan dalam bentuk analisis data dan
dengan menggunakan tabel frekuensi yang kemudian akan diinterpretasikan. Penyajian data didapatkan melalui hasil wawancara, penyebaran kuesioner
yang dijawab oleh responden dan juga hasil dari data-data sekunder. Pihak-pihak yang diwawancarai sebanyak dua orang yaitu dengan Kepala Bidang Pos dan
Telekomunikasi, dan Kepala Seksi Telekomunikasi. Dan dalam penyebaran kuesioner, peneliti mengambil sebanyak 43 orang responden yang berasal dari
masyarakat yang sudah mengurus izin usaha warnet. Adapun data-data yang disajikan terdiri dari bagian 2 bagian, yaitu data
identitas informan dan data hasil penelitian. Data-data tersebut disajikan sebagai berikut.
IV.1.Karakteristik Informan
Penyajian data karakteristik informan bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki informan, sehingga memudahkan penulis dalam
mengadakan analisis penelitian. Karakteristik informan dapat dilihat di bawah ini:
IV.1.1 Identitas Informan Kunci
Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Berikut adalah identitas
informan kunci dalam penelitian: 1.
Bapak Arbani Harahap,S.Sos MM selaku Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan,
2. Bapak Drs.Aser M. Napitupulu selaku Kepala Seksi Telekomunikasi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
55
IV.1.2 Identitas Informan Utama
Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Mereka adalah masyarakat pengusaha atau pemilik warung
internet yang sudah mengurus izin usaha warung internet. Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas informan utama dalam penelitian ini yang disajikan dalam
bentuk tabel frekuensi:
Tabel 4. 1. Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang
Persentase Laki-laki
36 83.72
Perempuan 7
16.23 Jumlah
43 100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Dari data kuesioner yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa informan penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 43 orang yang terdiri dari
36 orang laki-laki 83,72 dan 7 orang perempuan 16,23.
Tabel 4. 2. Identitas Informan Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Orang
Persentase SMP
3 6.97
SMA 31
72.1 Diploma
4 9.3
S1 5
11.63 Total
43 100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
56
IV.2.Penyajian Data Tentang Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet.
IV.2.1 Deskripsi Hasil Wawancara dengan Informan Kunci
Penelitian dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan selama ± 3 bulan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan penelitian, ada beberapa tahap yang dilakukan peneliti, yang pertama penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen tertulis ,
profil Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan dan data lain yang berkaitan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika. Kedua, peneliti melakukan
observasi, melihat kondisi dan keadaan Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika tersebut. Ketiga, peneliti melakukan wawancara kepada informan
kunci sebanyak dua orang yaitu dengan Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi, dan Kepala Seksi Telekomunikasi.
Tipe wawancara yang dipilih peneliti yaitu wawancara terstruktur dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu peneliti menyusun draft pertanyaan
yang hendak diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun jelas berhubungan dengan proses Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun
2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet. Namun di dalam prosesnya sendiri peneliti tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-
pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan. Adapun indikator yang digunakan untuk menganalisis implementasi
kebijakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kejelasan isi kebijakanundang-undang
Pada dasarnya suatu kebijakan diformulasikan dengan maksud untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kebijakan tersebut dirumuskan secara rinci
dan disusun secara jelas sesuai dengan kepentingannya. Kejelasan isi kebijakan berarti isi dan tujuan dari suatu kebijakan mudah dipahami implementor dan
dapat diterjemahkan dalam tindakan nyata. Hasil wawancara peneliti dengan informan kunci, informan menyatakan bahwa para pelaksana kebijakan
memahami dan mengerti mengenai isi dari kebijakan Peraturan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang perizinan usaha warung internet
tersebut dan mampu untuk melaksanakannya dilapangan. Lebih lanjut informan
Universitas Sumatera Utara
57 mengatakan bahwa pembentukan kebijakan tersebut bertujuan untuk memberikan
kepastian hukum, pembinaan serta pengendalian dan pengawasan bagi setiap usaha warnet yang ada di Kota Medan agar usaha warnet tersebut menyediakan
jasa layanan yang nyaman dan bertanggung jawab, serta ikut mendorong pemanfaatan internet yang tepat guna bagi masyarakat.
2. Disposisi implementor
Disposisi implementor adalah kecenderungan sikap maupun pemahaman yang dimiliki oleh implementor yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan dari
implementasi kebijakan. Pemahaman serta dukungan terhadap kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang perizinan usaha warung
internet ini sangat ditunjukan oleh para pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika.
Menurut informan kunci, respon atau sikap implementor terhadap hadirnya kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang
perizinan usaha warung internet adalah baik dan sangat mendukung. Informan menambahkan, sebagai instansi pemerintahan sudah seharusnya mendukung
setiap kebijakan dan program dari pemerintah, terlebih kebijakan tersebut memiliki tujuan yang sangat baik. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan
akan tercipta jasa pelayanan internet yang sehat, aman dan nyaman, bertanggungjawab serta bebas dari situs-situs maupun konten-konten yang berbau
SARA, judi, pornografi dan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma dan nilai- nilai yang berlaku dimasyarakat.
3. Komunikasi dan koordinasi
Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi, baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya. Komunikasi dilakukan untuk menghindari
distorsi implementasi. Sementara itu koordinasi menyangkut persoalan bagaimana praktik pelaksanaan kekuasaan. Koordinasi berarti adanya kerjasama yang saling
terkait dan saling mendukung antar pelaksana kebijakan dalam guna pencapaian tujuan implementasi kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
58 Menurut informan, komunikasi yang dilakukan oleh masing masing
bidang atau satuan kerja di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan sudah berjalan dengan baik, baik secara vertikal maupun horizontal.
Pentingnya komunikasi dalam pelaksanaan peraturan perizinan usaha warnet ini akan sangat berpengaruh agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara pelaksana
kebijakan. Masing-masing bidang atau satuan kerja juga saling bekerjasama untuk mendukung pelaksanaan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang
perizinan usaha warung internet tersebut, mulai dari proses sosialisasi, saat melakukan razia, tahap pengecekan lapangan sebelum pemberian izin
rekomendasi maupun pengawasan sesudah pemberian izin. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan juga berkoordinasi dan
menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti Satpol PP, Polisi, TNI, Dinas Pendidikan serta masyarakat guna mendukung pelaksanaan Peraturan Walikota
Medan No 28 Tahun 2011 tersebut. Adapun koordinasi dan kerjasama yang dilakukan dengan instansi lain seperti Satpol PP, Polisi, dan TNI adalah berkaitan
dengan pembentukan tim didalam membantu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan setiap melakukan razia terhadap warnet-warnet yang melanggar
Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011. Sedangkan kerjasama yang dilakukan dengan Dinas Pendidikan adalah dengan melakukan sosialisasi ke tiap-
tiap sekolah untuk memberikan arahan kepada siswa bagaimana mengunakan internet yang tepat guna dan bertanggungjawab.
Informan menambahkan bahwa selain komunikasi antara para agen implementor, komunikasi terhadap target group atau kelompok sasaran juga
sangat penting dilakukan, dalam hal ini yang menjadi kelompok sasaran atas peraturan
walikota ini
adalah masyarakat
Kota Medan
khususnya pengusahapemilik usaha warung internet. Adanya komunikasi kepada masyarakat
ini sangat penting, supaya masyarakat mengerti mengenai apa yang menjadi hak dan tanggungjawab nya dalam menjalankan usaha warnet yang tertib dan nyaman
bagi pengguna umum. Menurut beliau komunikasi yang dilakukan kepada masyarakat lebih bersifat persuasif yakni melakukan ajakan, memberikan arahan,
maupun teguran pada saat razia dilapangan. Selain itu sosialisasi lewat beberapa media juga dilakukan seperti melalui website resmi Dinas Komunikasi dan
Universitas Sumatera Utara
59 Informatika Kota Medan, melalui radio, spanduk, dan selebaran yang dibagikan
ke tiap-tiap warnet.
4. Struktur birokrasi
Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu
aspek penting dari organisasi adalah adanya standart prosedur operasional SOP atau petunjuk pelaksanapetunjuk teknis yang menjadi pedoman bagi setiap
implementor dalam dalam bertindak. a.
Standart Prosedur Operasional SOP Menurut informan kunci, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sudah memiliki Standart Prosedur Operasional atau petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis yang didasarkan kepada
Peraturan Walikota No 20 Tahun 2010. Adapun untuk melaksanakan Peraturan Walikota No 28 Tahun 2011 tersebut, diberikan wewenang kepada Bidang Pos
dan Telekomunikasi untuk melaksanakan kebijakan dilapangan. Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi menyebutkan bahwa dalam pengimplementasian
Peraturan Walikota No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet, tata cara yang digunakan untuk memperoleh izin didasarkan pada petunjuk
pelaksana yang terdapat pada peraturan walikota tersebut sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, sebagai berikut :
a. Mengajukan surat permohonan kepada Kepala dinas Komunikasi dan
Informatika yang dibubuhi materai secukupnya; b.
Membuat surat pernyataan menyanggupi semua kriteria sebagaimana tersebut dalam pasal 6 ayat 2 dan ayat 3 yang dibubuhi materai
secukupnya; c.
Melampirkan Surat Keterangan domisili usaha dari Lurah setempat; d.
Melampirkan pas photo berwarna ukuran 4x6 sebnayak 2 dua lembar; e.
Photo copy KTP dan photo copy NPWP pemohon sebanyak 1 satu lembar.
Universitas Sumatera Utara
60
5. Sumber daya
Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang
dibutuhkan dalam Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet dibedakan menjadi tiga
yaitu sumber daya manusia, finansial dan fasilitas. a.
Sumber Daya Manusia Menurut keterangan informan, sumber daya manusia yang dimiliki oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan sudah cukup siap dan mampu untuk melaksanakan kebijakan tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang ada. Berdasarkan data sekunder yang ada pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan dapat dilihat pegawai yang ada berjumlah 41 orang dan
di dominasi oleh lulusan sarjana yaitu berjumlah 29 orang yang dari segi kapasitas diharapkan mampu untuk mengimplementasian kebijakan perizinan usaha warnet
tersebut. b.
Sumber Daya Finansial Informan menyatakan bahwa dana yang digunakan dalam Implementasi
Kebijakan Peraturan Walikota Medan No28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD
Kota Medan, tepatnya sudah tercantum di dalam APBD. c.
Fasilitas Menurut keterangan informan, fasilitas yang terdapat pada Dinas
Komunikasi dan Informatika, sudah cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan Peraturan Tentang Perizinan Usaha Warnet tersebut. Memiliki
gedung perkantoran yang permanen, ruang kantor setiap bidang atau satuan kerja sudah terpenuhi, adanya lapangan parkir, tersedianya akses internet, ketersediaan
komputer untuk mendukung kelancaran tertib administrasi, mesin fotocopy dan printer serta memiliki mading informasi.
Universitas Sumatera Utara
61
IV.2.2 Deskripsi Data Kuesioner 1. Kejelasan Isi KebijakanUndang-Undang
Kejelasan isi kebijakan berarti isi dan tujuan dari suatu kebijakan mudah dipahami tidak hanya oleh implementor, melainkan juga oleh masyarakat. Berikut
adalah tabel yang menunjukkan bagaimana pemahaman masyarakat terhadap Kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan
Usaha Warung Internet
Tabel 4. 3. Distribusi Jawaban Informan terhadap pengetahuan tentang adanya Kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun
2011.
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat mengetahui
18 41.86
Mengetahui 16
37.20 Cukup Mengetahui
9 20.94
Kurang Mengetahui -
- Tidak Mengetahui
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 18 orang informan 41.86 menyatakan bahwa sangat mengetahui mengenai adanya kebijakan
Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011, dan 16 orang informan 37.20 menyatakan mengetahui adanya kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28
Tahun 2011, dan yang menyatakan cukup mengetahui adanya kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 sebanyak 9 orang informan 20.94.
Sebagian besar informan tersebut menyatakan mengetahui tentang adanya kebijakan perizinan usaha tersebut adalah karena kegiatan sosialisasi yang
dilakukan oleh pihak Dinas Komunikasi dan Informatika pada awal munculnya peraturan tersebut maupun melalui pembagian brosur, spanduk dan selebaran
Universitas Sumatera Utara
62 yang diberikan ketiap-tiap warung internet serta sosialisasi melalui website resmi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan. Saya selaku peneliti pada saat melakukan pengamatan dilapangan juga menemukan di sebagian besar warnet
terdapat selebaran mengenai Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet dan surat himbauan kepada pengusaha
warnet untuk segera mengurus izin rekomendasi usaha. Tabel 4. 4. Distribusi Jawaban Informan terhadap pengetahuan
tentang maksud dan tujuan dari kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Mengerti
9 20.94
Mengerti 14
32.55 Cukup Mengerti
17 39.53
Kurang Mengerti 3
6.98 Tidak Mengerti
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 9 orang informan 20.94 menyatakan bahwa sangat mengerti maksud dan tujuan dari kebijakan
Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011, dan 14 orang informan 32.55 menyatakan mengerti maksud dan tujuan dari kebijakan Peraturan Walikota
Medan No 28 Tahun 2011, dan 17 orang informan 39.53 menyatakan cukup mengerti maksud dan tujuan dari kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28
Tahun 2011 sebanyak 3 orang informan 6.98 menyatakan kurang mengerti maksud dan tujuan dari kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4. 5. Distribusi Jawaban Informan terhadap respon informan dengan diberlakukannya kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28
Tahun 2011
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Setuju
4 9.30
Setuju 17
39.53 Kurang Setuju
10 23.26
Tidak Setuju 7
16.29 Sangat Tidak Setuju
5 11.62
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 4 orang informan 9.30 menyatakan sangat setuju dengan diberlakukannya kebijakan Peraturan
Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tersebut, sebanyak 17 orang informan 39.53 menyatakan setuju dengan diberlakukannya kebijakan Peraturan
Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tersebut, dan 10 orang informan 16.29 menyatakan kurang setuju dengan diberlakukannya kebijakan Peraturan Walikota
Medan No 28 Tahun 2011 tersebut, 7 orang informan 16.29 menyatakan tidak setuju dengan diberlakukannya kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28
Tahun 2011 tersebut, dan 5 orang informan 11.62 menyatakan sangat tidak setuju dengan kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tersebut.
Universitas Sumatera Utara
64
2. Komunikasi dan Koordinasi Tabel 4. 6. Distribusi Jawaban Informan mengenai sosialisasi atau
penyuluhan yang dilakukan pemerintah mengenai kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Sering
- -
Sering 9
20.93 Cukup Sering
16 37.21
Jarang 18
41.86 Tidak Pernah
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 9 orang informan 20.93 menyatakan bahwa sosialisasi sering dilakukan pihak Dinas
Komunikasi dan Informatika, dan 16 orang informan 37.21 menyatakan sosialisasi cukup sering dilakukan, dan 18 orang informan 41.86 menyatakaan
sosialisasi jarang dilakukan. Adapun sosialisi yang dimaksudkan oleh informan adalah kegiatan pemberian arahan mengenai peraturan perizinan usaha warnet,
kegiatan razia, dan melalui pembagian selebaran yang ditempel di tiap-tiap warnet.
Tabel 4. 7. Distribusi Jawaban Informan mengenai pengaruh bagi kegiatan usaha warnet informan
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Berpengaruh
- -
Berpengaruh 11
25.58
Universitas Sumatera Utara
65 Cukup Berpengaruh
18 41.86
Kurang Berpengaruh 14
32.56 Tidak Berpengaruh
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 11 orang informan 25.58 menyatakan bahwa peraturan tersebut berpengaruh bagi kegiatan usaha,
dan 18 orang informan 41.86 menyatakan peraturan tersebut cukup berpengaruh bagi kegiatan usaha, dan 14 orang informan 32.56 menyatakan
peraturan tersebut kurang berpengaruh bagi kegiatan usaha.
3. Struktur Birokrasi Tabel 4. 8. Distribusi Jawaban Informan mengenai pelaksanaan
kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Baik
2 4.65
Baik 19
44.19 Cukup Baik
16 37.21
Kurang Baik 6
13.95 Tidak Baik
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 orang informan 4.65 menyatakan bahwa pelaksanaan kebijakan tersebut sangat baik, dan 19
Universitas Sumatera Utara
66 orang informan 44.19 menyatakan pelaksanaan kebijakan tersebut baik, dan
16 orang informan 37.21 menyatakan pelaksanaan kebijakan tersebut cukup baik, dan 6 orang informan 13.95 menyatakan pelaksanaan kebijakan tersebut
kurang baik.
Tabel 4. 9. Distribusi Jawaban Informan mengenai tepatkah tindakan pemerintah dengan dibentuknya kebijakan Peraturan Walikota
Medan No 28 Tahun 2011
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Tepat
2 4.65
Tepat 15
34.89 Cukup Tepat
18 41.86
Kurang Tepat 8
18.60 Tidak Tepat
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 orang informan 4.65 menyatakan bahwa tindakan pemerintah sangat tepat dengan dibentuknya
kebijakan tersebut, dan 15 orang informan 34.89 menyatakan tindakan pemerintah sudah tepat dengan dibentuknya kebijakan tersebut, dan 18 orang
informan 41.86 menyatakan tindakan pemerintah cukup tepat dengan dibentuknya kebijakan tersebut, dan 8 orang informan 18.60 menyatakan
tindakan pemerintah kurang tepat dengan dibentuknya kebijakan tersebut.
Tabel 4. 10. Distribusi Jawaban Informan mengenai tata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin usaha warnet tersebut?
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase
Universitas Sumatera Utara
67 Sangat Mudah
- -
Mudah 19
44.19 Cukup Mudah
16 37.21
Sulit 8
18.60 Sangat Sulit
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 19 orang informan 44.19 menyatakan bahwa tata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin
usaha mudah, dan 16 orang informan 37.21 menyatakan tata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin usaha cukup mudah, 8 orang informan 18.60
menyatakan tata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin usaha sulit.
4. Sumber Daya Tabel 4. 11. Distribusi Jawaban Informan mengenai pelayanan yang
diberikan oleh petugas selama proses pengurusan izin usaha warnet
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Memuaskan
- -
Memuaskan 22
51.16 Cukup Memuaskan
16 37.21
Kurang Memuaskan 5
11.63 Tidak Memuaskan
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
68 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 22 orang informan
51.16 menyatakan pelayanan yang diberikan memuaskan, dan 16 orang informan 37.21 menyatakan pelayanan yang diberikan cukup memuaskan, 5
orang informan 11.63 menyatakan pelayanan yang diberikan kurang memuaskan.
Tabel 4. 12. Distribusi Jawaban Informan mengenai waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan izin usaha warnet
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Cepat
- -
Cepat 8
18.60 Cukup Cepat
14 32.56
Lama 21
48.84 Sangat Lama
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 8 orang informan 18.60 menyatakan waktu yang dibutuhkan cepat dalam pengurusan izin usaha
warnet tersebut, dan 14 orang informan 32.56 menyatakan waktu yang dibutuhkan cukup cepat dalam pengurusan izin usaha warnet tersebut, dan 21
orang informan 48.84 menyatakan waktu yang dibutuhkan lama dalam pengurusan izin usaha warnet. Adapun konfirmasi dari pihak pelaksana kebijakan
menyatakan bahwa tidak ada standart waktu dalam pengurusan izin tersebut. Hanya saja cepat atau lamanya pengurusan izin tersebut dikarenakan jumlah
permohonan izin yang masuk ke Dinas Komunikasi dan Informatika tidak sebanding dengan jumlah pegawai yang menangani hal ini. Belum lagi sebelum
menerbitkan izin tersebut terlebih dahulu dilakukan pengecekan dilapangan mengenai apakah warnet pemohon telah memenuhi syarat-syarat dan ketentuan
Universitas Sumatera Utara
69 yang berlaku. Hal inilah yang menyebabkan jika sebagian informan merasa bahwa
pengurusan izin tersebut lama.
5. Disposisi Implementor Tabel 4. 13. Distribusi Jawaban Informan mengenai sikap yang
ditunjukkan petugas dalam proses pengurusan izin usaha warnet
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Baik
- -
Baik 21
48.84 Cukup Baik
17 39.53
Kurang Baik 5
11.63 Tidak Baik
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 21 orang informan 48.84 menyatakan sikap yang ditunjukkan petugas dalam proses pengurusan
izin adalah baik, dan 17 orang informan 39.53 menyatakan sikap yang ditunjukkan petugas dalam proses pengurusan izin cukup baik, 5 orang informan
11.63 menyatakan sikap yang ditunjukkan petugas dalam proses pengurusan izin kurang baik.
Tabel 4. 14. Distribusi Jawaban Informan mengenai pungutan biaya tambahan dalam melakukan pengurusan izin usaha warnet
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Selalu
- -
Sering -
-
Universitas Sumatera Utara
70 Cukup Sering
- -
Jarang 13
30.23 Tidak Pernah
30 69.77
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 13 orang informan 30.23 menyatakan jarang dipungut biaya tambahan dalam melakukan
pengurusan izin usaha warnet, dan 30 orang informan 69.77 menyatakan tidak dipungut biaya tambahan dalam melakukan pengurusan izin usaha warnet.
Tabel 4. 15. Distribusi Jawaban Informan mengenai kendala dalam pelaksanaan kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun
2011
Kategori Jawaban Jumlah Orang
Persentase Sangat Banyak
2 4.65
Banyak 15
34.89 Sedikit
18 41.86
Sangat Sedikit 8
18.60 Tidak Ada
- -
Total 43
100.00
Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 orang informan 4.65 menyatakan sangat banyak kendala dalam pelaksanaan kebijakan
Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tersebut, dan 15 orang informan 34.89 menyatakan banyak kendala dalam pelaksanaan kebijakan, 18 orang
informan 41.86 menyatakan sedikit kendala dalam pelaksanaan kebijakan, dan
Universitas Sumatera Utara
71 8 orang informan 18.60 menyatakan sangat sedikit kendala dalam pelaksanaan
kebijakan.
IV.2.3 Data Sekunder
Selain dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden dan wawancara kepada informan kunci, peneliti juga memperoleh data-data pendukung yang
berasal dari kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan mengenai data jumlah usaha warnet yang sudah mengurus izin usahanya. Dari data yang
peneliti peroleh ditemukan bahwa hingga pada akhir tahun 2013 ada sekitar 430 warnet yang sudah mengurus izin usaha dari total 806 warnet yang terdata pada
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan. Masyarakat yang mengurus izin usaha warnet tersebut juga berbeda-beda
jumlahnya tiap kecamatan yang ada di Kota Medan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Komunikasi dan Informatika diketahui bahwa pada
kecamatan Medan Amplas dari 60 warnet yang terdata, sudah 15 warnet yang mengurus izin usahanya; pada kecamatan Medan Area dari 65 warnet yang
terdata, sudah 33 warnet yang sudah mengurus izin usahanya; pada kecamatan Medan Baru dari 71 warnet yang terdata, sudah 43 warnet yang mengurus izin
usahanya; pada kecamatan Medan Barat dari 25 warnet yang terdata, sudah 23 warnet yang mengurus izin usahanya; pada kecamatan Medan Marelan dari 21
warnet yang terdata, sudah 21 warnet yang mengurus izin usahanya; pada kecamatan Medan Helvetia dari 35 warnet yang terdata, sudah 25 warnet yang
mengurus izin usahanya; dsb utk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran. Dari data yang diperoleh diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Kota
Medan, khususnya masyarakat pada kecamatan Medan Baru sudah lebih maju dalam pengembangan usahanya dan memiliki rasa kewajiban untuk mau
mengurus izin usaha warnetnya. Hal inilah yang belum dimiliki oleh masyarakat lainnya dan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan lebih banyak
jumlah warnet yang sudah memiliki izin usaha warnet pada kecamatan Medan Baru daripada kecamatan lainnya di Kota Medan.
Data lain yang peneliti peroleh dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan adalah Jadwal Tim Pengawasan Pengusaha Warung Internet Se-Kota
Universitas Sumatera Utara
72 Medan Tahun 2013 serta Daftar Nama Petugas Tim Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian Warung Internet Se-Kota Medan Tahun 2013. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian warung
internet dilakukan 2 hingga 3 kali setiap bulannya oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dengan dibantu oleh instansi lainnya seperti Dinas Pendidikan,
Kodim, Pamong Praja dan Polresta Kota Medan. utk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran.
Data lainnya yang diperoleh peneliti dari Dinas Komunikasi dan Informatika adalah contoh surat dan lampiran syarat-syarat yang diperlukan dalam
proses pengurusan izin usaha rekomendasi; Peraturan Walikota Medan No 20 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Medan; Peraturan daerah Kota Medan No 3 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah Kota Medan;
dan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 Tentang Perizinan Usaha Warung Internet yang berisi tentang juklakjuknis mengenai pengurusan izin
usaha tersebut. utk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran.
Universitas Sumatera Utara
73
BAB V ANALISIS DATA