87
BAB VI PENUTUP
VI.1.Kesimpulan
Dibentuknya kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang Perizinan Usaha Warnet bertujuan untuk memberikan kepastian hukum,
pembinaan serta pengendalian dan pengawasan bagi setiap usaha warnet yang ada di Kota Medan agar usaha warnet tersebut menyediakan jasa layanan internet
yang nyaman dan bertanggung jawab, serta ikut mendorong pemanfaatan internet yang tepat guna bagi masyarakat Agar tujuan dari kebijakan tersebut dapat
terlaksana dan tercapai, maka diperlukan pemahaman yang baik dari para agen pelaksana, ketersediaan sumber daya manusia, finansial maupun fasilitas,
komunikasi dan koordinasi yang baik antar organisasi, dan respon yang positif dari para implementor. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang
Bagaimana Implementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang Perizinan Usaha Warnet, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang
Perizinan Usaha Warnet dilihat dari indikator komunikasi dan koordinasi secara umum sudah cukup baik. Komunikasi dan kordinasi sudah terjalin
selama implementasi kebijakan, baik komunikasi dan koordinasi dalam lingkungan Dinas Kominfo maupun komunikasi dan koordinasi kepada
instansi lain, tetapi komunikasi kepada masyarakat dapat dikatakan masih kurang maksimal, hal ini didasarkan pada data bahwa kegiatan komunikasi
seperti sosialisasi, pembinaan dan pengawasan hanya dilakukan satu kali ke setiap kecamatan. Sehingga meskipun pemilik warnet mau mengurus
izin usahanya, tetapi beberapa dari mereka masih suka melanggar peraturan tersebut.
2. Implementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang
Perizinan Usaha Warnet dilihat dari indikator disposisi implementor atau sikap dan karakteristik pelaksana kebijakan secara umum sudah baik. Hal
tersebut dilihat dari sikap agen pelaksana yang mengetahui tugas pokok dan fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya, latar belakang, manfaat,
Universitas Sumatera Utara
88 tujuan serta sasaran dari kebijakan dan mendukung pelaksanaan kebijakan
tersebut dengan sungguh-sungguh. 3.
Implementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang Perizinan Usaha Warnet dilihat dari indikator sumber daya secara umum
sudah cukup baik dan memadai. Sumber daya dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, sumber daya manusia, sumber daya finansial dan fasilitas.
Sumber daya manusia pegawai pada Dinas Kominfo khususnya pada Bidang Pos dan Telekomunikasi yang menangani kebijakan ini dari segi
kualitas dapat dikatakan mampu untuk melaksanakan kebijakan tersebut, tetapi dari segi kuantitas jumlah pegawai yang ada masih sangat minim
untuk dapat melaksanakan kebijakan tersebut secara maksimal. Fasilitas yang ada sudah cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan kebijakan
tersebut, sedangkan sumber dana didapat dari APBD Kota Medan setiap tahunnya.
4. Implementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang
Perizinan Usaha Warnet dilihat dari indikator struktur birokrasi secara umum sudah baik, karena Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan
sudah memiliki struktur organisasi yang jelas yang diatur dalam Peraturan Walikota No 20 Tahun 2010, sedangkan Standard Operating Procedures
SOP dalam pengurusan izin usaha warnet telah tercantum di dalam Peraturan Walikota No 28 Tahun 2011 pasal 7 dan mudah untuk dipahami
dan dimengerti. 5.
Implementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang Perizinan
Usaha Warnet
dilihat dari
indikator kejelasan
isi kebijakanundang-undang dapat dikatakan sudah memenuhi, hal ini
dikarenakan baik agen pelaksana maupun masyarakat sudah mengetahui dan cukup mengerti maksud dan tujuan dari Peraturan Walikota Medan No
28 Tahun 2011 tersebut. Tetapi pemahaman masyarakat yang baik terhadap peraturan tersebut belum sepenuhnya diwujudkan dengan
tindakan nyata, berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan, masih ada saja warnet yang sudah memiliki izin tetapi belum memblokir situr porno
Universitas Sumatera Utara
89 dan perjudian serta membiarkan anak sekolah bermain game online pada
jam pelajaran sekolah. 6.
Adapun faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan implementasi kebijakan Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang Perizinan
Usaha Warnet tersebut antara lain; a Kurangnya respon pengusaha warnet dalam mendukung dan mematuhi peraturan tersebut. Dimana
beberapa dari pengusaha warnet beranggapan bahwa peraturan tersebut kurang begitu penting. Belum lagi masih terdapat beberapa warnet yang
sudah memiliki izin tetapi masih belum mematuhi ketentuan yang terdapat pada peraturan tersebut; b Rendahnya kesadaran masyarakat untuk
menggunakan layanan internet yang tepat guna dan bertanggungjawab. Rendahnya kesadaran masyarakat inilah yang kemudian dimanfaatkan
oleh beberapa pengusaha warnet untuk menyediakan situs-situs porno, judi online,
dan membuat bilik-bilik yang menyalahi aturan dengan tujuan meraup penghasilan yang lebih banyak; c Kurang tegasnya sikap yang
dimiliki oleh pelaksana kebijakan dalam menindak pengusaha warnet yang menyalahi aturan serta menegakkan; dan d Belum memadainya jumlah
sumber daya manusia yang dimiliki oleh pelaksana kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
90
VI.2.Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang bersifat konstruktif, yaitu:
1. Implementasi Peraturan Walikota Medan No 28 Tahun 2011 tentang
Perizinan Usaha Warnet dilihat dari indikator komunikasi dan koordinasi, disposisi atau sikap implementor, sumber daya, struktur organisasi, dan
kejelasan isi kebijakanundang-undang secara umum sudah cukup baik, namun untuk kedepannya semua aspek tersebut masih memiliki beberapa
kekurangan sehingga para pelaksana kebijakan dalam hal ini Dinas KOMINFO perlu melakukan pembenahan dan perbaikan dengan tujuan
agar pelaksanaan kebijakan tersebut dapat terlaksana dengan maksimal dan mencapai tujuan seperti yang sudah ditetapkan
2. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu ditingkatkan
sosialisasi dan komunikasi kepada pengusahapemilik usaha warung internet dan masyarakat umum, agar mereka semakin sadar akan tujuan
dari peraturan tersebut. Adanya komunikasi kepada masyarakat ini supaya masyarakat
mengerti mengenai
apa yang
menjadi hak
dan tanggungjawabnya dalam menjalankan usaha warnet yang tertib dan
nyaman bagi masyarakat pengguna layanan agar mereka sadar dan mengerti untuk menggunakan internet secara tepat dan bertanggungjawab,
serta melakukan fungsi pengawasan dan pembinaan secara lebih intens dan lebih bertindak tegas kepada pengusaha warnet yang melanggar aturan
dengan menutup paksa atau melarang warnet beroperasi kembali.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB II METODE PENELITIAN