berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang akar-akaran, daun-daunan, bunga, kulit batang dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti
empedu kambing atau tangkur buaya Suyono, 1996.
2.3 Simplisia
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya
berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
2.3.1 Simplisia Nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan gabungan ketiganya. Eksudat tanaman
adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu yang sengaja dikeluarkan dari selnya, berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati
lainnnya dengan cara tertentu dipisahkan, diisolasi dari tanamannya Anonim, 2011.
2.3.2 Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni minyak ikan
dan madu Anonim, 2011.
2.3.3 Simplisia Mineral atau Pelikan
Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni serbuk seng dan serbuk tembaga Anonim, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal simplisia sebagai bahan baku awal dan produk siap dikonsumsi langsung, dapat dipertimbangkan tiga konsep untuk menyusun parameter standar
mutu simplisia yaitu sebagai berikut: 1.
Bahwa simplisia sebagai bahan kefarmasian seharusnya mempunyai tiga parameter umum suatu bahan material, yaitu kebenaran jenis
identifikasi, kemurnian bebas dari kontaminasi kimia dan biologis, serta aturan penstabilan wadah, penyimpanan dan transportasi.
2. Bahwa simplisia sebagai bahan dan produk konsumsi manusia sebagai obat
tetap diupayakan memiliki tiga paradigma seperti produk kefarmasian lainnya, yaitu Quality-Safety-Efficacy Mutu-Aman-Manfaat.
3. Bahwa simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang bertanggung
jawab terhadap biologis untuk mempunyai spesifikasi kimia, yaitu informasi komposisi jenis dan kadar senyawa kandungan
Untuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk simplia, maka dilakukan analisis yang meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif. Pengujian
kualitatif terdiri atas pengujian organoleptik, pengujian makroskopik, pengujian mikroskopik dan pengujian histokimia Anonim, 2011.
2.3.4 Proses Pembuatan Simplisia 2.3.4.1 Waktu Panen