Sub divisi : Angiospermae biji berada dalam buah Kelas : Dycotyledone biji berkeping dua
Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiales
Genus : Hevea Spesies : Hevea bransiliensis
2.3 Karet
Karet merupakan politerpena yang disintetis secara alami melalui polimerisasi
enzimatik isopentilpirofosfat. Unit ulangnya sama sebagaimana 1,4-poliisoprena
Bentuk utama dari karet alam, yang terdiri dari 97 cis-1,4-poliisiprena dikenal sebagai Hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon
Hevea brasiliensis yang tumbuh liar di Amerika Selatan dan ditanam di bagian dunia yang lain. Ia juga ditemukan dalam berbagai semak dan tumbuhan kecil,
termasuk rumput milkweed dan dandelion. Satu bentuk lain karet alam adalah getah perca gutta-percha, yang diperoleh dalam bentuk lateks dari pepohonan misalnya,
Palaquinum oblongifolium.
Berat molekul karet alam rata-rata 10.000 – 40.000. Molekul-molekul polimer
karet alam tidak lurus tetapi melingkar seperti spiral dan ikatan –C-C di dalam rantai
berputar pada sumbunya sehingga memberikan sifat karet yang fleksibel yaitu dapat ditarik, ditekan dan lentur. Semua jenis karet adalah polimer tinggi dan mempunyai
Universitas Sumatera Utara
susunan kimia yang berbeda dan memungkinkan untuk diubah menjadi bahan-bahan
yang bersifat elastis. Honggokusumo, 1978.
7 Sifat-sifat mekanisme karet alam yang baik dapat digunakan untuk berbagai
keperluan umum, seperti sol sepatu atau bahan kendaraan. Ciri khusus yang membedakan karet alam dengan karet benda lain adalah kelembutan, fleksibel dan
elastisitas. Komposisi lateks dipengaruhi oleh jenis tanaman, umur tanaman, sistem deres, musim dan keadaan lingkungan kebun Cowd, 1991.
2.4 Limbah Cair
Pengertian limbah menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001. Limbah dalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan bebahaya atau beracun yang karena sifat atau konsetrasinya dan jumlahnya baik secara langsung atau tidak langsung dapat membahayakan lingkungan
hidup,kesehatan,kelangsugan hidup manusia serta makhluk lain. Pencemaran air yang terjadi sekarang ini umumnya ditimbulkan dari air
limbah buagan sisa pengolahan industry. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasuknya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain bahan pencemar
kedalam perairan sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu sehingga air tidak berfungsi susuai peruntukkanya.
Banyaknya limbah cair yang dihasilkan and kandungan kadar pencemarannya tergantung pada jenis produksi yang dihasilkan. Dampak negative
Universitas Sumatera Utara
ynag ditimbulkan adanya limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan industry dapat berupa gangguan kerusakan dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
masyarakat disekelilingnya sehingga limbah cair tersebut harus diproses telebih dahulu sebelm dibuang keperairan bebas Mahida, 1984
Limbah cair atau limbah adalah air yang tidak terpakai lagi yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari.Dengan semakin bertambah dan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan.Pada umumnya limbah cair dibuang kedalam tanah,
sungai, dan laut. Jika jumlah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Dalam kegiatan industry, air limbah akan mengandung zat-zat yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk terbuang atau
gagal, pencucuian dan pembilasan peralatan, blowdwon beberapa perelatan seperto kettle boiler dan system air pendingin serta sanitarywastes. Agar dapat memenuhi
baku mutu industry harus menerapkan prinsip pengendalaian limbah secara cermat dan terpadu bauk di dalam proses produksi in-pipe pollution prevention dan
setelah proses produksi end-pipe pollution prevetion . Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan volume limbah yang ditimbulkan, juga
konsentrasi dan toksititas kontaminannya. Sedangkan pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan pencemar sehingga pada
akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan .namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak sesedehana yang dibayangkan karena pengolahan
Universitas Sumatera Utara
air limbah memerluksn biaya investasi yang besar dan biaya operasi yang tidak sedikit. Untuk itu pengolahan air limbah harus dilakukan dengan cermat, dimulai
dan perencanaan yang teliti, pelaksana pembangunan fasilitas Intalasi Pengolahan Air Limbah IPAL atau unit Pengolahan Limbah UPL yang benar, serta
pengoperasianya yang cermat. http:www.likomedia.or.id
2.5 SUMBER PENCEMARAN AIR