kualitas air sehingga melewati baku mutu air yang ditetapkan sesuai peruntukkan nya.
8. Pengendalian, yaitu upaya pencegahan dan penanggulangan dan pemulihan.
Adapun penggolongan air menurutperentukannya adalah sebagai berikut : 1.
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahaulu
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan 4.
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha perkotaaan, industry dan pembangkit tenaga listrik air. Effendi, h 2003
2.2 Morfologi Tanaman Karet
Tanaman karet adalah daerah tropis. Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zone antara 15
LS dan 15 LU. Bila di tanam di luar zone tersebut, sehingga
memulai produksinya pun lebih lambat Setyamidjaja, 1993. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar.
Tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi di atas. Di beberapa kebun karet ada kecondongan
arah tumbuh tanamannya agak miring kearah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal lateks Anonim, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Memang, tanaman karet tergolong mudah diusahakan. Apalagi kondisi Negara Indonesia yang beriklim tropis, sangat cocok untuk tanaman yang berasal dari
Daratan Amerika Tropis, sekitar Brazil. Hampir di semua daerah di Indonesia, termasuk daerah yang tergolong kurang subur, karet dapat tumbuh baik dan
menghasilkan lateks. Karena itu, banyak rakyat yang berlomba-lomba membuka tanahnya untuk dijadikan perkebunan karet.
Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 2,7-3 juta hektar. Ini merupakan lahan karet yang terluas di dunia. Perkebunan karet yang besar banyak
diusahakan oleh pemerintah swasta . Sedangkan perkebunan-perkebunan karet dalam skala kecil pada umumnya dimiliki oleh rakyat.
Sayangnya, perkebunan karet rakyat tidak dikelola dengan baik. Boleh dibilang pengolahan yang dilakukan hanya seadanya . Setelah ditanam, karet dibiarkan
tumbuh begitu saja, perawatannya kurang diperhatikan. Tanaman karet tua jarang yang diremajakan dengan klon baru. Itulah sebabnya produktivitas perkebunan rakyat
masih sangat rendah. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah mutu karet olahan yang dihasilkan Anonim, 1999.
Menurut Cahyono, dalam ilmu tumbuhan, tanaman karet diklasifikasikan sebagai berikut : Cahyono, 2010.
KingdomPhilum : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji
Universitas Sumatera Utara
Sub divisi : Angiospermae biji berada dalam buah Kelas : Dycotyledone biji berkeping dua
Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiales
Genus : Hevea Spesies : Hevea bransiliensis
2.3 Karet