Prinsip Analisa Alat : Bahan : - Air limbah inlet dan outlet pabrik karet 01 Pembuatan Pereaksi Prosedur percobaan

- Ditambahkan 2,5 ml larutan pengoksidasi kedalam masing-masing erlenmeyer dan dihomogenkan - Dibiarkan selama 1 jam ditempat gelap untuk pembentukan warna - Dimasukkan kedalam kuvet dan diukur absorbansinya serta konsentrasinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm

3.2 Analisa COD Chemical Oxygen Demand

3.2.1 Prinsip Analisa

Zat Organik dioksidasi dengan campuran mendidih Asam Sulfat dan Kalium dikromat yang diketahui Normalitasnya dalam suatu refluks selama 2 jam. Kelebihan Kalium dikromat yang tidak direduksi, dititrasi dengan larutan Ferro Ammonium Sulfat FAS.

3.2.2 Alat :

- Gelas Ukur 25 ml - Gelas Ukur 100 ml - Pipet Volume 5 ml ; 10 ml - Buret 25 ml - Erlenmeyer 250 ml - Kaca Arloji - Labu takar 250 ml ; 500 ml - Pendingin Leibig - COD destruction block Universitas Sumatera Utara - Rak tabung COD - Beaker glass 50 ml - Corong - Botol akuadest - Bola Karet - Spatula - Neraca Analitik - Pipet tetes - Tabung COD

3.2.3 Bahan : - Air limbah inlet dan outlet pabrik karet 01

- Air limbah inlet dan outlet pabrik karet 02 - Air limbah inlet dan outlet pabrik karet 03 - Air limbah inlet dan outlet pabrik karet 04 - Larutan Kalium dikromat 0,25 N - Larutan Asam Sulfat Perak Sulfat - Indikator Ferroin - Larutan Ferro Ammonium Sulfat FAS 0,1 N - Merkuri Sulfat HgSO 4 - Batu didih

3.2.4 Pembuatan Pereaksi

- Larutan Baku Kalium dikromat 0,25 N dalam 250 ml Universitas Sumatera Utara Dilarutkan 3,0648 g K 2 Cr 2 O 7 yang telah dikeringkan pada 150 C selama dua jam dengan air suling dan ditepatkan sampai 250 ml. - Larutan Asam Sulfat – Perak Sulfat Ditambahkan 5,5 g Ag 2 SO 4 dalam 1 Kg Asam Sulfat Pekat atau 10,12 g Ag 2 SO 4 dalam 1000 ml Asam Sulfat Pekat, aduk dan dibiarkan 1 sampai 2 hari untuk melarutkan. - Larutan Indikator Ferroin Dilarutkan 1,485 g Monohidrat dan 0,695 g FeSO 4 . dengan air suling dan encerkan sampai 100 ml. - Larutan Ferro Ammonium Sulfat FAS 0,1 N Dilarutkan 19,6 g FeNH 4 2 SO 4 .6H 2 O dengan air suling, ditambahkan 10 ml H 2 SO 4 lalu didinginkan dan tepatkan dengan air suling sampai 500 ml. Bakukan larutan ini dengan larutan baku K 2 Cr 2 O 7.

3.2.4 Prosedur percobaan

- Dipipet 10 ml sampel dan dimasukkan kedalam tabung COD - Ditambahkan 0,2 g HgSO4 dan beberapa batu didih - Ditambahkan 5 ml larutan K 2 Cr 2 O 7 0,25 N - Ditambah 15 ml Asam Sulfat – Perak Sulfat perlahan – lahan sambil didinginkan dalam air dingin - Dihubungkan dengan pendingin - Didihkan diatas COD destruction block selama 2 jam Universitas Sumatera Utara - Didinginkan dan dicuci bagian dalam dari pendingin dengan air suling hingga volume sampel menjadi lebih kurang 70 ml ditambahkan 40 ml air suling - Didinginkan samapai temperatur kamar - Ditambahkan indikator Ferroin sebanyak 3 tetes - Dititrasi dengan larutan FAS 0,1 N sampai warna merah kecoklatan - Dicatat Volume FAS 0,1 N yang terpakai dan ulangi prosedur terhadap Blanko Kadar KOK mg L O2 = Dimana : A = Volume FAS yang dibutuhkan untuk Blanko ml B = Volume FAS yang dibutuhkan untuk Sampel ml N = Normalitas Larutan FAS Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan

Table 4.1.1 Data Amoniak sampel air limbah pabrik kering No Kode Sampel Pengenceran Konsentrasi mgL Absorbansi 1 Inlet - 43,45 0,7694 - 43,45 0,7713 2 Outlet - 0,354 0,0879 - 0,376 0,0988 3 Inlet - 50,65 0,9112 - 50,65 0,9112 4 Outlet - 13,26 0,5665 - 13,28 0,5675 5 Inlet - 44,65 0,7930 - 44,65 0,7930 6 Outlet - 4,465 0,7930 - 4,475 0,7950 7 Inlet - 74,45 1,3799 - 74,75 1,3858 8 Outlet 50x 40,875 1,5356 1,5246 25x 40,90 Universitas Sumatera Utara