42
4.3 Hasil Simulasi Antena Tunggal 3,3 GHz
Selanjutnya dilakukan simulasi untuk elemen tunggal 3,3 GHz. Hasil simulasi VSWR antena mikrostrip array patch segitiga dengan penambahan
stub untuk frekuensi 3,3 GHz, dengan panjang patch sebesar 28 mm
sesuai perhitungan dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Nilai VSWR rancangan awal elemen tunggal untuk frekuensi 3,35 GHz sebelum penambahan stub.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka dilakukan dengan menambahkan stub pada saluran pencatunya. Seperti terlihat pada Gambar 4.6.
a b
Gambar 4.6 Elemen tunggal WiMAX a sebelum penambahan stub b setelah penambahan stub
Universitas Sumatera Utara
43 Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka dilakukan dengan
menambahkan stub pada saluran pencatunya. Karena nilai VSWR yang diperoleh kurang optimal, maka dilakukan iterasi panjang stub seperti pada
elemen tunggal WLAN diatas, yaitu dengan menambah ukuran panjang stub dimulai dari 8 mm sampai 20 mm, dan seterusnya dengan menambah panjang
stub . Hasil iterasi dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Hasil Iterasi Mengubah Panjang Stub Frekuensi 3,3 GHz
Dari hasil iterasi nilai VSWR yang optimal adalah 1,32 dengan ukuran panjang stub 17 mm. Oleh karena itu, panjang stub inilah yang digunakan pada
perancangan antena mikrostrip patch segitiga dual-band. Nilai VSWR untuk frekuensi 3,3 GHz dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Panjang Stub mm VSWR
8 9,38
9 9,46
10 13,08
11 43,18
12 55,98
13 17,71
14 5,85
15 2,73
16 1,62
17 1,32
18 1,45
19 1,47
20 1,74
Universitas Sumatera Utara
44 Gambar 4.7 Nilai VSWR optimal untuk WiMAX setelah penambahan stub
Adapun hasil gain yang diperoleh pada rancangan ini adalah 6,29 dB terlihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Gain dan Pola Radiasi elemen tunggal WiMAX
Universitas Sumatera Utara
45
4.4 Hasil Simulasi Dual Band
Berdasarkan perancangan yang dilakukan pada masing-masing elemen tunggal maka diperoleh model antena array patch segitiga dual-band dengan
penambahan stub, seperti terlihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Model antena array patch segitiga dual band dengan penambahan stub.
Adapun nilai VSWR yang diperoleh setelah disimulasikan adalah 2,37 untuk frekuensi 2,4 GHz dan VSWR untuk frekuensi 3,3 GHz bernilai 1,64.
Nilai VSWR dari hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Nilai VSWR Awal Antena Dual Band Patch Segitiga Array.
Universitas Sumatera Utara
46 Hasil VSWR yang diperoleh seperti Gambar 4.8 belum sesuai dengan
yang diinginkan, oleh karena itu dilakukan iterasi dengan mengubah panjang stub
. Adapun hasil iterasi perubahan panjang pada kedua stub dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Iterasi Perubahan Panjang Stub Pada Setiap Pencatu
PANJANG STUB mm VSWR
WLAN WiMAX
Frekuensi 2,45 GHz
Frekuensi 3,35 GHz
24 17
2,53 1,8
24 18
2,22 1,95
24 19
2,06 2,07
25 17
2,37 1,64
25 18
2,09 1,77
25 19
1,9 1,87
26 17
2,27 1,51
26 18
2,03 1,64
26 19
1,86 1,71
27 17
2,23 1,40
27 18
2,01 1,49
27 19
1,43 1,48
28 17
2,22 1,31
28 18
2,02 1,38
28 19
1,9 1,45
Dari iterasi diperoleh bahwa nilai VSWR yang optimal adalah ketika stub
memiliki panjang 27 mm untuk frekuensi 2,4 GHz dengan nilai VSWR
Universitas Sumatera Utara
47 adalah 1,43 dan panjang stub 19 mm untuk frekuensi 3,3 GHz dengan VSWR
sebesar 1,48 untuk frekuensi 3,3 GHz. Seperti ditunjukkan pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Nilai VSWR optimal untuk dual-band
4.5 Analisis Hasil Simulasi