Perangkat Lunak AWR 2004 Latar Belakang

27 b. Perangkat yang digunakan wajib mendapatkan sertifikasi dari Ditjen Postel c. Apabila dibutuhkan koordinasi, maka dilaksanakan sendiri antar pengguna.

2.13 Alokasi Frekuensi 3,3 GHz 3.300 MHz-3.400 MHz

Berdasarkan regulasi ITU, alokasi frekuensi 3,3 GHz 3.300 MHz-3.400 MHz digunakan untuk komunikasi tetap, bergerak, dan radiolokasi [8]. Pita frekuensi 3.3 GHz memiliki range frekuensi 3300 – 3400 MHz. Tidak banyak negara lain yang memanfaatkan pita frekuensi ini untuk layanan BWA, sehingga perangkat pita 3.3 GHz tidak termasuk perangkat yang diproduksi secara massal. Pita frekuensi 3.3 GHz sebelumnya telah dialokasikan untuk layanan BWA yaitu pada range frekuensi 3300 – 3400 MHz 100 MHz dengan pembagian tiap kanal adalah 2 MHz. Moda duplex yang digunakan adalah TDD unpaired band pada range frekuensi 3326 – 3374 MHz dan FDD paired band pada range frekuensi 3300 – 3326 MHz berpasangan dengan 3374 – 3400 MHz [8].

2.14 Perangkat Lunak AWR 2004

AWR2004 gabungan dari Microwave Office dan Office Analog adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mendesain dan menganalisi alat terintegrasi yang kuat untuk RF, microwave, millimeterwave, analog, dan desain RFIC[6]. Microwave Office dan Office Analog digunakan utnuk merancang desain sirkuit kompleks terdiri dari linear, nonlinear, dan struktur EM, dan menghasilkann tata letak representasi dari hasil desain tersebut. AWR2004 dapat Universitas Sumatera Utara 28 melakukan analisis cepat dan akurat dari desain yang menggunakan linear. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisa antena pada perangkat lunak ini adalah Method of Moments MoM. Dimana ide dasarnya adalah untuk mengubah suatu persamaan integral atau diferensial ke dalam satu set persamaan linear aljabar simultan atau persamaan matriks yang kemudian dapat diselesaikan dengan teknik numeric [11]. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antena merupakan sebuah bagian yang menjadi ciri khas dari sistem komunikasi radio. Berbagai jenis antena telah banyak diciptakan dan dikembangkan untuk beragam aplikasi seperti radar, telemetri, biomedik, radio bergerak, penginderaan jauh dan komunikasi satelit. Untuk dapat mendukung teknologi wireless, antena ini harus compatible, kecil dan mampu bekerja pada pita frekuensi lebar broadband . Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang pengembangannya dimulai sejak tahun 1970an dan hingga kini masih menjadi jenis antena yang terus dikembangkan. Berbagai aplikasi komunikasi radio tidak luput dari penggunaan antena ini. Hal yang menjadi alasan dalam pemilihan antena mikrostrip pada berbagai aplikasi adalah bahannya yang sederhana dan murah tetapi mampu memberikan unjuk kerja performance yang cukup baik. Mikrostrip merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya tidak berupa kabel yang berupa lentur akan tetapi bersifat kaku. Jenis saluran transmisi ini umumnya dipergunakan untuk bekerja pada daerah frekuensi gelombang mikro GHz dan digunakan untuk menghubungkan piranti-piranti elektronika yang berjarak cukup dekat [1]. Perancangan antena array patch segitiga tanpa stub untuk frekuensi dual band 2,4 GHz dan 3,3 GHz yang telah dilakukan memiliki bandwidth 77 MHz Universitas Sumatera Utara 2 untuk frekuensi 2,4 GHz dan 34 MHz untuk frekuensi 3,3 GHz. Hal ini masih belum memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan yaitu 83 MHz 2400 MHz – 2483 MHz dan 100 MHz 3300 MHz - 3400 MHz sesuai dengan penataan spektrum frekuensi radio layanan akses pita lebar berbasis nirkabel Broadband Wireless AccessBWA Depkominfo Tahun 2006 [2]. Pada tugas akhir ini akan dilakukan optimasi antena agar memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan. Optimasi dilakukan dengan penggunaan stub pada saluran pencatunya. Penggunaan stub bertujuan untuk memperbaiki kesesuaian impedansi dan VSWR. Adapun parameter-parameter yang akan diamati adalah VSWR, bandwidth, pola radiasi, dan gain. Perancangan dan simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak AWR Microwave Office 2004.

1.2 Rumusan Masalah