Tabel2.1:Beberapa Asam Lemak yang Umum Terdapat Sebagai Ester dalam Tumbuhan atau Hewan Poedjiadi, 2006.
Nama Rumus
Asam lemak jenuh Asam butirat
Asam kaproat Asam palmitat
Asam stearat Asam lemak tidak jenuh
Asam oleat Asam linoleat
Asam linolenat C
3
H
7
COOH C
5
H
11
COOH C
15
H
31
COOH C
17
H
35
COOH
C
17
H
33
COOH C
17
H
31
COOH C
17
H
29
COOH
2.3 Minyak sawit
Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida,yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam
lemaknya, minyak inti sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat. Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenoida terutama
β-karotena , berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar konsistensi dan titik lebur hanya
ditentukan oleh kadar ALB-nya dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang rendah,bau dan rasanya cukup enak.
Agar dapat dikonsumsi, maka minyak kasar atau CPO Crude Palm Oil yang diperoleh dari buah kelapa sawit harus dilakukan suatu pemurnian refining .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2: Komposisi Asam Lemak Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit
Mangoensoekarjo, 2008. Asam lemak
Jumlah karbon
Tak jenuh Titik lebur,
C Asam lemak berat
Minyak sawit
M.inti sawit
Kaprilat Kaprat
Laurat Miristat
Palmitat Stearat
8 10
12 14
16 18
16,7 31,6
44,2 54,4
62,9 69,6
- -
- 1,490 5-
6 40,1 32-
45 5,5 2-7
2,7 3-5 7,0 3-7
46,9 40- 52
14,1 14- 17
8,8 7-9 1,3 1-3
Jumlah asam jenuh 47,0
80,8 Oleat
Linoleat 18
18 1
2 14
-5 42,7 38-
52 10,3 5-
11 18,5 13-
19 0,7 0,5-2
Jumlah asam tak jenuh 53,0
19,2
2.4 Keunggulan minyak kelapa sawit
Dewasa ini laju perkembangan pemasaran minyak sangat cukup menanjak. Diantara jajaran minyak nabati utama di dunia,antara lain minyak kedelai, bunga
matahari, lobak, zaiutun, dan kelapa hibrida. Keunggulan minyak sawit dibandingkan minyak nabati yang lain ialah bahwa dalam bentuk CPO mengandung tokoferol,
yaitu suatu zat antioksida. Zat ini akan hilang atau rusak pada proses rafinasi.
Universitas Sumatera Utara
Minyak sawit dengan kadar ALB tinggi biasanya kadar tokoferolnya rendah. Karotena dan tokoferol akan rusak bila pemanasan terlalu
tinggiMangoensoekarjo,2008.
2.5 Minyak sawit untuk industri pangan
Sebagai bahan baku untuk minyak makan,minyak sawit antara lain digunakan dalam bentuk minyak goreng , margarine, butter vanaspati, sbortening, dan bahan
untuk membuat kue-kue. Disamping itu, kandungan asam linoleat dan linolenatnya rendah sehingga minyak goreng yang terbuat dari buah sawit mimiliki kemantapan
kalor beatstability yang tinggi dan tidak mudah teroksidasi. Oleh karena itu,minyak sawit sebagai minyak goreng bersifat lebih awet dan makanan yang digoreng dengan
menggunakan minyak sawit tidak cepat tengik. Minyak sawit yang digunakan sebagian produk pangan dihasilkan dari
minyak sawit maupun minyak inti sawit melalui proses fraksinasi, refinasi, dan hidrogenesis. Produk CPO Indonesia sebagaian besar difraksinasi sehingga
dihasilkan fraksi olein cair dan fraksi stearin padat. Fraksi olein tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestic sebagai pelengkap minyak goreng dari minyak
kelapa.Fauzi,2002.
2.6 Minyak Sawit untuk oleokemikal