BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
PT. Socimas menggunakan salah satu bahan baku yaitu RBDPS Refined Bleached Deodorized Palm Stearic yang merupakan hasil pemurnian dari CPO
Crud Palm Oil secara fisika dengan penghilangan bau Deodorizing. Dari RBDPS Refined Bleached Deodorized Palm Stearic diproses melalui splitting pada suhu
240 C-260
C dan tekanan 30-40 barr dan diperoleh produk yaitu Sinar -PSOFA Palm Stearic Oil Fatty Acid dan produk sampingannya berupa gliserin dalam
bentuk sweet water. Pada produk ini akan disesuaikan dengan standar mutu minyak sawit yang memegang peranan penting dalam perdagangan dunia. Oleh karena itu
,syarat mutu harus menjadi perhatian utama dalam perdagangan.
Istilah mutu minyak sawit ada dua arti. Pertama benar-benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak sawit tersebut dapat ditentukan
dengan menilai sifat-sifat fisiknya yaitu dengan mengukur nilai tititk lebur angka penyabunan dan bilangan iodium. Kedua pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran.
Dalam hal ini syarat mutu sawit diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB asam lemak bebas, air, kotoran, logam besi,
logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan.
Pada produk PSOFA Palm Stearic Oil Fatty Acid nilai bilangan asam yang minimum, dimana bilangan asam lebih kecil dari pada bilangan penyabunan .
Bilangan asam dan bilangan penyabunan pada produk PSOFA Palm Stearic Oil Fatty Acid dapat ditentukan jumlahnya dengan cara titrasi. Dengan mengetahui
jumlah bilangan asam dan bilangan penyabunan dari produk PSOFA Palm Stearic
Universitas Sumatera Utara
Oil Fatty Acid maka mutu dari hasil yang diperoleh sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sabun umumnya dibuat dari minyak atau asam lemak dengan mereaksikanya dengan basa yang sering digunakan yaitu NaOH atau KOH. Angka penyabunan
adalah salah satu parameter yang penting untuk industri minyak atau asam lemak karena angka ini merupakan acuan untuk mengetahui sampai sejauh mana alkali atau
basa untuk menyabunkan dari pada minyak atau asam lemak. Sedangkan angka asam merupakan ukuran dari jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau
asam lemak. Karena semakin tinggi angka asam maka semakin besar asam lemak bebas yang dapat menimbulkan ketengikan, meningkatkan kadar kolesterol .
1.2.Permasalahan
Kualitas pada suatu produk minyak kelapa sawit dapat diketahui dengan berbagai parameter seperti bilangan asam dan bilangan penyabunan. Dimana angka
bilangan asam sangat diharapkan sekecil mungkin sementara bila angka bilangan penyabunan tinggi akan semakin bagus karena semakin banyak minyak yang akan
disabunkan. Sehingga untuk mengetahui angka tersebut pada sampel PSOFA Palm Stearic Oil Fatty Acid digunakan dengan metode titrasi. Berdasarkan permasalahan
tersebut sehingga penulis mengangkat judul “penentuan bilangan asam dan bilangan penyabunan pada produk PSOFA
Palm Stearic OilFatty Acid di PT.Socimas Oleochemical”
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasa Masalah
Banyak parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas pada kelapa sawit. Dalam hal ini, penulis hanya membatasi permasalahan pada penentuan bilangan
asam dan bilangan penyabunan pada kelapa sawit. Hal ini dapat dilihat dari jumlah KOH 0,1 N untuk menetralkan asam lemak bebas
dan HCl 0,5 N untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.
1.4 Tujuan
Untuk menentukan jumlah bilangan asam dan bilangan penyabunan yang terdapat dalam produk PSOFA Palm Stearic Oil Fatty Acid dengan cara titrasi yang sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh PT.Socimas.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui jumlah bilangan asam dan bilangan penyabunan pada produk PSOFA Palm Stearic Oil FattyAcid
sesuai standar mutu yang telah ditetapkan oleh PT.Socimas.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA