METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Spiritualitas Lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan

21

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui spiritualitas lansia yang mengalami penyakit jantung di RSUP H.Adam Malik Medan. 2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami penyakit Jantung di RSUP H.Adam Malik Medan dengan jumlah pasien lansia pada tahun 2015 400 orang per bulan. 2.2 Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subjek penelitian yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2012. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, yaitu: n = n = n = n = n = 80 orang Universitas Sumatera Utara Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Tingkat signifikansi 0,1 Sampel pada penelitian ini sebanyak 80 orang yaitu Lansia yang mengalami penyakit jantung diruang rawat jalan RSUP H. Adam Malik Medan yang berusia 60 tahun keatas yang mengalami penyakit jantung dan dirawat jalan bersedia menjadi responden. 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability dengan purposive sampling. Sehingga besar sampel pada penelitian ini sebanyak 80 orang. Kriteria sampel yang akan diteliti adalah Lansia yang berusia 60 tahun keatas yang mengalami penyakit jantung dan dirawat jalan bersedia menjadi responden. 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP H.Adam Malik Medan. Lokasi penelitian ini mudah dijangkau peneliti dan belum ada peneliti yang melakukan penelitian tentang spiritualitas lansia yang mengalami penyakit jantung di RSUP H.Adam Malik medan sehingga peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni. Universitas Sumatera Utara 5. Pertimbangan Etik Penelitian Pertimbangan etik dimulai dari proses administrasi penelitian yaitu setelah mendapatkan persetujuan dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU dan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari RSUP H.Adam Malik Medan, selanjutnya peneliti melakukan beberapa langkah-langkah penelitian mulai dari pertimbangan etik penelitian yang meliputi: persetujuan dari responden penelitian Informed Consent lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan disertai judul penelitian, bila responden tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai hak-hak responden. Penelitian dilakukan dengan rahasia Anomity, dan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, maka waktu penelitian ini peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode penelitian, kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti sebagai kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Penelitian ini tidak menyakiti aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual dari responden. 6. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 2 bagian berisi: Kuesioner Data Demografi KDO dan Kuesioner Spiritualitas KS. Universitas Sumatera Utara 6.1 Kuesioner Data Demografi KDD Kuesioner data demografi adalah aspek data tentang responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku, status perkawinan, pekerjaan, penghasilan perbulan, lama menderita penyakit jantung dan frekuensi berobat ke RSUP H.Adam Malik Medan. Biodata ini diisi pada bagian yang telah disediakan pada lembar kuesioner. 6.2 Kuesioner Spiritualitas KS Kuesioner spiritualitas diidentifikasi berdasarkan dimensi spiritualitas yaitu hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan alam menggunakan pernyataan-pernyataan yang memberikan gambaran spiritualitas responden. Kuesioner ini terdiri dari 20 butir pernyataan yang dimodifikasi dari “Spiritual Involement and Belief Scala”Revised Version SIBS-R sesuai dengan kebutuhan penelitan Hatch, dkk., 2007 yang menggunakan jenis kuesioner Multiple Choice Closed Ended dengan Skala Likert. Yang diadopsi dari instrument yang sudah ada yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anindiah widya ningrum dengan judul penelitian gambaran spiritualitas pada pasien diabetes mellitus di puskesmas kampung baru medan. Kuesioner spiritualitas KS terdiri dari 20 butir pernyataan yang terbagi atas 5 pernyataan hubungan dengan Tuhan, 5 pernyataan hubungan dengan diri sendiri, 5 pernyataan hubungan dengan orang lain, 5 pernyataan hubungan dengan alam dengan pilihan jawaban selaluSL, seringSR, kadang-kadangKK, dan tidak pernahTP. Skor tertinggi pada skala ini adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Kuesioner spiritualitas KS terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Skor Universitas Sumatera Utara pada skala pernyataan positif adalah selalu SL skor 4, sering SR skor 3, kadang-kadang KK skor 2 dan tidak pernah TP skor 1. Skor pada skala pernyataan negatif adalah selalu SL skor 1, sering SR skor 2, kadang-kadang KK skor 3 dan tidak pernah TP skor 4. Sehingga diperoleh nilai minimum 20 dan nilai maksimum 80, semakin tinggi skor maka semakin tinggi spiritualitasnya. Spiritualitas pasien yang mengalami penyakit jantung akan dikategorikan berdasarkan rumus statistika menurut Hidayat 2009. Dimana i merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah. Dari hasil skoring spiritualitas nilai maksimum 80 dan nilai minimum adalah 20, maka rentang kelas adalah 60 dengan 3 kategori banyak kelas, sehingga diperoleh panjang kelas sebesar 20. Data untuk kuesioner spiritualitas KS dkategorikan sebagai berikut: 60-80 adalah spiritualitas yang baik, 40-59 adalah spiritualitas yang cukup, dan 20-39 adalah spiritualitas yang kurang. 7. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 7.1 Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan memenuhi unsur penting dengan menentukan validitas pengukuran instrumen yaitu: relevansi isi, instrument disesuaikan dengan Universitas Sumatera Utara tujuan penelitian agar dapat mengukur objek dengan jelas. Pada penelitian ini akan dilakukan penyesuaian instrumen penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu relevan pada sasaran subjek dan cara pengukuran melalui instrumen yang disusun. Instrumen diujikan kepada dosen yang berkompeten di bidang spiritualitas sebanyak 2 orang di Fakultas Keperawatan USU dan dinyatakan valid dengan hasil 1. 7.2 Reliabilitas Reliabitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoatmodjo, 2010 . Uji reliabilitas untuk kuesioner dilakukan dengan program komputerisasi yaitu analisi cronbach alpha dimana koefisien α harus 0,7 agar reliabel, sehingga kuesioner ini layak digunakan. Uji reliabilitas ini akan dilakukan pada 30 orang klien yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian di rumah sakit yang berbeda yaitu di RSU.Dr.Pirngadi Medan. Hasil uji reliabilitas dari 20 pernyataan yang diberikan kepada 30 responden di RSU.Dr.Pirngadi Medan adalah 0, 777. Oleh karena itu kuesioner yang digunakan peneliti reliable. 8. Pengumpulan Data Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan peneliti pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU kemudian permohonan izin yang diperoleh dari RSUP H.Adam Malik Medan untuk meneliti. Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria. Setelah mendapatkan calon responden yang bersedia, selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden kepada Universitas Sumatera Utara responden tentang tujuan, manfaat dan cara pengisian kuesioner. Kemudian bagi calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent. Peneliti membacakan isi kuesioner kepada responden, kemudian responden menjawab sesuai dengan keadaan yang dialaminya saat itu selanjutnya peneliti menandai jawaban yang diberikan responden dilembar kuesioner. Selesai pengisian, peneliti memeriksa kelengkapan data, Jika ada data yang kurang lengkap, dapat langsung dilengkapi, selanjutnya data yang terkumpul dianalisa. Namun apabila pada saat pengisian kuesioner responden mengalami kekambuhan penyakit maka pengisian kuesioner dibatalkan dan dianggap gagal dan akan digantikan dengan responden yang lain. 9. Analisa Data Analisa data dapat dilakukan setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan melalui beberapa tahap dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian data yang sesuai diberi kode coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kemudian memasukkan entry data ke dalam komputer , kemudian dialkukan pembersihan data cleaning dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi. Dilakukan dengan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat, dimana data univariat untuk menanpilkan data demografi yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku, status perkawinan, pekerjaan, lama menderita penyakit jantung, frekuensi berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan responden dan Universitas Sumatera Utara spiritualitas pada lansia yang mengalami penyakit jantung dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Universitas Sumatera Utara 29

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN