Data Hasil Pengamatan Perhitungan Pembahasan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan praktek kerja lapangan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang dilakukan, diperoleh data viskositas. Hasil pengamatan tersebut di tunjukkan pada tabel berikut Tabel. 4.1 Data analisa penentuan viskositas pada proses pemutihan Bleaching No. Tanggal Waktu Viskositas D Rata-Rata 1. 15-02-16 09.00 12.0 12.1 11.00 12.2 13.00 12.0 2. 16-02-16 09.00 12.5 12.2 11.00 12.2 13.00 12.0 3. 17-02-16 09.00 12.5 13.2 11.00 13.5 13.00 13.7 4. 18-02-16 09.00 12.7 12.4 11.00 12.0 13.00 12.5 5. 19-02-16 09.00 14.7 14.0 11.00 13.2 13.00 14.2 Universitas Sumatera Utara Catatan: D : Tahap Klorin Dioksida

4.2 Perhitungan

Berdasarkan data analisis maka diperoleh nilai viskositas dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: Viskositas = C × T × D Keterangan: V= Viskositas dari CED pada 25 o C C= Konstantan Viskometer T= Waktu alir sekon D= Densitas larutan pulp 1,052 Misalkan jika diketahui; Konstanta viskometer C = 0.1085 Waktu alir T = 58 detik Universitas Sumatera Utara Maka dapat dihitung nilai viskositasnya dibawah ini : V = 0.1085 × 58 × 1.052 = 6.6 = 12.0 Maka nilai viskositasnya diperoleh 12.0 dengan melihat tabel konversi viskositas. Untuk mencari perhitungan viskositas yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama.

4.3 Pembahasan

Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diperoleh bahwa viskositas yang baik sesuai standart yang ditetapkan dapat dilihat rata-ratanya pada hari pertama yaitu 12.1, hari kedua yaitu 12.2, dan hari keempat yaitu 12.4. Sedangkan untuk viskositas yang melewati standart yang ditetapkan dapat dilihat rata-ratanya pada hari ketiga yaitu 13.2 dan hari kelima yaitu 14.0. Hal ini disebabkan oleh pemakaian bahan pemutih yang kurang sabil serta suhu yang terlalu tinggi dalam proses pemasakan pulp. Pengujian terhadap viskositas dilakukan untuk menentukan kekentalan yang dimiliki oleh pulp setelah diputihkan. Pemeriksaan ini meliputi penentuan viskositas larutan pulp di dalam kupraetilen diamin atau Kuppramonium. Pada proses pemutihan pulp, kondisi – kondisi proses dan bahan kimia yang diberikan adalah dirancang untuk mengendalikan derajat polimerisasi menuju tingkat yang dikehendaki dan pengujian viskositas sangatlah penting. Universitas Sumatera Utara Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dari pulp adalah penambahan bahan pemutih dan tinggi rendahnya suhu yang digunakan pada proses pemasakan. Tinggi rendahnya suhu pada proses pemasakan dapat mempengaruhi kualitas pulp dimana jika suhu terlalu tinggi akan dapat mengakibatkan viskositas serat yang rendah dalam arti lebih banyak serat selulosa yang rendah dan sebaliknya. Oleh karena itu, pada proses pemasakan pulp suhu harus stabil agar tidak merusak selulosa. Penambahan bahan pemutih yang sedikit akan menyebabkan pulp berwarna gelap. Sebaliknya bila penambahan bahan pemutih yang terlalu banyak akan mempengaruhi kekuatan serat pulp yang dihasilkan. Penggunaan bahan kimia pemutih ClO 2 yang terlalu banyak dapat menyebabkan degradasi selulosa sehingga mengurangi kekuatan serat. Banyaknya bahan pemutih yang digunakan berbanding terbalik dengan kekuatan serat pulp viskositas pulp. Oleh karena itu bahan pemutih yang digunakan harus stabil agar mendapatkan viskositas yang tinggi dan kecerahan brightness yang dimiliki pulp tinggi. Viskositas yang rendah artinya lebih banyak mengandung selulosa yang rusak atau selulosa yang telah terdegradasi. Para ahli juga menduga adanya degradasi lignin. Degradasi lignin juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya nilai viskositas. Hal ini terjadi karena adanya perpecahan acak molekul selulosa yang menyebabkan berkurangnya rantai panjang selulosa. Uji viskositas ini dapat membantu para operator untuk memonitor operasi pabrik yang dilakukan. Besar kecilnya viskositas sangat menentukan mutu dari hasil akhir. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN