Waktu Pengaruh Konsistensi Brightness

Dengan dua tahap klorin dioksida ClO 2 , 89-90 brightness ISO yang dicapai adalah lebih ekonomis. Jika suatu kenaikan terhadap brightness dikehendaki lebih lanjut lagi, bukan hanya jumlah klorin dioksida yang dibutuhkan lebih tinggi, akan tetapi temperatur juga harus dinaikkan menjadi 80- 90ºC supaya jumlah klorin dioksida yang dipakai lebih besar. PT. TPL., 2002.

2.5.2 Konsentrasi

Konsentrasi larutan pemasak sangat berpengaruh pada penguraian serat selulosa. Semakin tinggi konsentrasi larutan pemasak maka lignin yang terdegradasi akan semakin besar, jadi konsentrasi larutan pemasak sangat berpengaruh terhadap kualitas pulp.

2.5.3 Waktu

Pada temperatur yang lebih tinggi, 95 klorin akan bereaksi pada beberapa menit yang pertama dan sisanya akan segera terbuang. Ini perlu dicatat bahwa orto- kuinon dalam filtrat proses klorinasi akan dititrasi sebagai klorin pada pemutihan klorin yang tersisa, yang ditunjukkan dengan suatu sisa yang tak terdeteksi. Pengukuran yang benar terhadap sisa lorin dilakukan dengan mengekstraksi sisa klorin dari filtrat dengan menggunakan karbon tetra klorida. Ada suatu keuntungan memiliki waktu tinggal 60 menit pada menara klorinasi. Keseluruhan klorin akan dikonsumsikan pada suatu kondisi yang terganggu, seperti pada start up, goncangan yang kuat, kehilangan kendali, dll. Ini adalah keuntungan-keuntungan dari menjaga sisa klorin. Tidak ada dampak kerugian dari perpanjangan proses klorinasi melampaui pelepasan residu. Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Pengaruh Konsistensi

Pengaruh konsistensi terhadap efisiensi pemutihan dengan klorin dioksida adalah kecil, akan tetapi biaya pemanasan air daripada pulp menjadi 70ºC membuatnya setinggi mungkin. Konsisten yang optimum proses pemutihan untuk pencampuran klorin dioksida adalah 11-12 . Konsistensi stock yang meninggalkan menara pemutihan pulp machine diukur dan dicatat oleh instrumen-instrumen yang terpasang dijalur tersebut. Pengukuran ini adalah untuk dibandingkan terhadap hasil pemeriksaan dilaboratorium. Sebagai tambahan, contoh yang dikumpulkan dari tahap yang berbeda-beda didalam proses akan diperiksa konsistensinya dilaboratorium.

2.5.5 Brightness

Brightness pulp diukur pada tahap yang berbeda-beda didalam proses pemutihan, sebagaimana salah satu tujuan yang paling penting daripada proses pemutihan adalah untuk mencapai brightness yang spesifik terhadap pulp yang dihasilkan. Sebuah alat pengukur tingkat refleksi atau pengukur brightness digunakan dilaboratorium untuk mengukur brightness contoh pulp yang dibuat dalam bentuk lembaran. Ini memantulkan cahaya yang diukur dan dinyatakan sebagai persen daripada seperti magnesium oksida. Jadi nilai brightness 90 ISO artinya, pada kondisi yang standar dari cahaya dan pengamatan, suatu kekuatan memantulkan adalah pada panjang gelombang sebesar 457 mm 90 dari batangan magnesium oksida. Pulp setelah tahap hipoklorit, tahap klorin dioksida dan pulp yang keluar dari tahap akhir proses pemutihan secara normal diperiksa brightnessnya. Universitas Sumatera Utara

2.5.6 Klorin yang Tersisa