Sifat Fisik Kayu Kayu dan Sifat-Sifatnya

4. Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembapannya akibat perubahab kelembapan dan suhu udara disekitarnya. 5. Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat terbakar, terutama jika kayu dalam keadaan kering.

2.1.1 Sifat Fisik Kayu

1. Berat Jenis Kayu memiliki berat jenis BJ yang berbeda-beda, berkisar antara minimum 0.20 kayu balsa hingga 1.28 kayu nani. Makin berat BJ-nya , umumnya makin kuat pula kayunya. Semakin ringan suatu jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya. Umunnya berat jenis kayu ditentukan berdasarkan berat kayu kering tanur atau kering udara dan volume kayu pada posisi kadar air tertentu. 2. Keawetan Alami Kayu Maksud keawetan alami ialah ketahan kayu terhadap serangan unsur-unsur perusak kayu dari luar misalnya jamur, rayap, bubuk, cacing laut, dan makhluk lainnya, yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tersebut disebabkan oleh adanya suatu zat didalam kayu zat ekstraktif. Zat-zat tersebut merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu, sehinggga perusak tersebut tidak sampai masuk atau tinggal didalamnya dan merusak kayu. Universitas Sumatera Utara 3. Warna Kayu Ada beranekaa macam warna kayu, antara lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna sesuatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tempat didalam batang, umur pohon dan kelembapan udara. 4. Higroskopik Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dapat menyerap dan melepaskan air atau kelembaban. Suatu petunjuk, bahwa kelembaban kayu sangat dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara pada suatu saat. Makin lembab udara disekitarnya akan makin tinggi juga kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. 5. Serat Arah serat dapat ditentukan oleh arah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu. Kayu dikatakan berserat lurus, jika arah sel-sel kayunya sejajar dengan sumbu batang. Jika arah sel-sel itu menyimpang atau membentuk sudut terhadap sumbu panjang batang dikatakan kayu itu berserat membelok. 6. Berat Kayu Berat sesuatu jenis kayu tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga- rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air yang dikandung dan zat-zat ekstraktif di dalamnya. Berat suatu jenis kayu ditunjukkan dengan besarnya berat jenis kayu yang yang bersangkutan, dan dipakai sebagai sebagai patokan berat kayu. Universitas Sumatera Utara 7. Kekerasan Pada umunya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu. Kayu-kayu yang keras juga termasuk kayu-kayu yang berat.Sebaliknya kayu ringan adalah juga kayu yang lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu digolongkan sebagai berikut: a. Kayu sangat keras, contoh: balau, giam, dan lain-lain. b. Kayu keras, contoh: kulim, pilang dan lain-lain. c. Kayu sedang kekerasannya, contoh: mahoni, meranti, dan lain-lain. d. Kayu lunak, contoh: pinus, balsa, dan lain-lain.

2.1.2 Sifat Mekanik Kayu