Deskripsi Bangunan Tradisional Di Kawasan Penelitian

47

BAB IV DESKRIPSI RUMAH TRADISIONAL KARO DI DESA LINGGA

4.1 Deskripsi Bangunan Tradisional Di Kawasan Penelitian

Terdapat geriten yang berukuran kira-kira 2,5 meter x 2,5 meter s pada jalan setelah tugu masuk menuju lingkungan penelitian. Geriten yang dahulunya memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan tengkorak keluarga yang telah meninggal tidak berfungsi sebagai tempat penyimpanan tengkorak lagi. Geriten masih memiliki ornamen Karo dan memiliki 4 ayo. Dan geriten menjadi simbol bahwa lingkungan ini merupakan desa budaya Karo yang masih memepertahankan budayanya. Tetapi geriten ini sudah tidak berfungsi sebagai tempat penyimpanan tulang oleh masyarakat lagi. 1 2 3 Gambar. 4.1 Geriten di Lingga Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016 Universitas Sumatera Utara Selain geriten, bangunan lainnya yang terdapat dekat dengan rumah tradisional Karo di Lingga yaitu bangunan Sapo Page atau Sapo Ganjang. Sapo Page yang ada di Desa Lingga didirikan pada tahun 1870 dan sudah pernah dilakukan renovasi seperti pengecatan ulang pada dinding dan ornamen. Sapo page yang dulunya berfungsi sebagai lumbung padi dan tempat beristirahat para pemuda sekarang sudah menjadi tempat penyimpanan barang warga yang sebelumnya pernah berfungsi sebagai taman bacaan anak. Bangunan ini masih mempertahankan gaya tradisional tetapi tidak berada tepat di depan rumah tradisional Karo yang masih ada di Desa Lingga. Bangunan ini terdiri dari dua tingkat yang ditopang oleh tiang dan lantai bawah dan juga tidak memiliki dinding. 3 Universitas Sumatera Utara Gambar.4.5 Sapo Page di Lingga Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016 Pada bagian bawah bangunan dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat hidup hewan peliharaan mereka seperti ayam dan juga sekaligus mengembangbiakkan hewan tersebut sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat. Gambar.4.6 Bagian Tengah hingga Bawah Sapo Page Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016 Universitas Sumatera Utara Gaya tradisional Karo yang ada pada bangunan ini yaitu ornamen yang ada pada bagian atas bangunan. Adanya tanduk kerbau dan ornamen pengeret-eret memberikan tanda bahwa tidak hanya rumah tinggal saja yang memiliki ornamen tersebut. Material yang digunakan sebagai penutup atap juga masih menggunakan ijuk yang memiliki ketebalan sekitar 15 cm. Sapo page memiliki 4 ayobagian atap bangunan yang berbentuk segitiga dan memiliki hiasan yang terbuat dari anyaman bambu. Gambar.4.7 Bagian Atas Sapo Page Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016 Gambar.4.8 Ayo-ayo pada Sapo Page Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016 Universitas Sumatera Utara

4.2 Rumah Gerga