secara  acak.  Cara  pemilihan  sampel  dimana  anggota  dari  populasi  dipilih  satu persatu  secara  random  dengan  jumlah  yang  sama  per  kelompok  tani  semua
mendapatkan  kesempatan  yang  sama  untuk  dipilih  dimana  jika  sudah  dipilih tidak  dapat  dipilih  lagi.  Dari  jumlah  populasi  pada  kelompok-kelompok  tani  di
Nagori  Pulo  Bayu  Kecamatan  Hutabayuraja  Kabupaten  Simalungun  dianggap homogen.  Maka  jumlah  responden  yang  diambil  sebanyak  30  sampel  karena
menurut Teori Bailey Hasan, 2002 menyatakan ukuran sampel minimum adalah 30 sampel dari satu populasi.
Tabel 4.   Nama Kelompok Tani yang Mengikuti Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman  Terpadu,  Luas  Lahan  Ha  dan  Produksi  di  Nagori  Pulo
Bayu Kecamatan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun
No  Kelompok Tani Luas Lahan Ha
Produksi ton
1 Indah
13 84
2 Uli Tani
18 130
3 Karya Tani
19 125
4 Saurdut
18 130
5 Jujur
19 126
6 Murni
19 132
Sumber  :  Kantor  Kepala  Nagori  Pulo  Bayu  Kecamatan  Hutabayuraja  Kabupaten  Simalungun Tahun 2012
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah metode survey dan observasi langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan dan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan
terlebih  dahulu.  Data  yang  dikumpulkan  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  data primer  dan data sekunder. Data  primer  dilakukan  dari  hasil wawancara langsung
dengan  petani  selaku  responden  sedangkan  data  sekunder  merupakan  data pelengkap  yang  diperoleh  dari  Dinas  Pertanian  atau  berbagai  instansi  lembaga
lainnya  yang  terkait  dengan  penelitian  ini.  Data  yang  dikumpulkan  dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Sumber Data
No Jenis DataInformasi
Sumber Data
1
Luas  areal,  produksi,  dan  produktivitas  Kabupaten Simalungun
BPS Kabupaten Simalungun
2 Jumlah kelompok tani yang mengikuti SLPTT
Dinas  Pertanian  Simalungun PPL
3 Identitas petani
Petani 4
Produksitivitas sebelum dan sesudah mengikuti SLPTT Petani
5 Deskripsi daerah penelitian
Kantor Kecamatan Hutabayuraja dan PPL
6 Deskripsi bentuk SLPTT yang diterapkan
Dinas Pertanian Simalungun Sumber : Analisis Wilayah
3.4 Metode Analisis Data
Untuk  identifikasi  masalah  1,  yaitu  bagaimana  tingkat  partisipasi  petani  dalam mengikuti  SLPTT  di  daerah  penelitian  menggunakan  analisis  deskriptif  dengan
menjumlahkan  dan  menskor  data-data  yang  diperoleh  dari  Tabel  6  tentang Parameter Tingkat Partisipasi SLPTT Jagung berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel  6.  Parameter  Tingkat  Partisipasi  Petani  Jagung  dalam  Program SLPTT
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun Tahun 2012
Menurut Irianto 2004 mengukur range dari dua variable digunakan rumus : Range
= Data Terbesar -  Data terkecil
Jumlah Kriteria Range  :
3 − = 7
Jumlah  skor  tingkat  keputusan  antara  lain  30-10  dengan  range  7  sehingga  dapat dikategorikan sebagai berikut :
No Parameter
Pernyataan Skor
1 Varietas unggul
 Selalu
 Kadang-kadang
 Tidak pernah
3 2
1 2
Benih bermutu dan berlabel 
Selalu 
Kadang-kadang 
Tidak pernah 3
2 1
3 Pemberian
bahan organik
melalui pemanfaatan  sisa  panen  atau  dalam
bentuk kompos 
Selalu 
Kadang-kadang 
Tidak pernah 3
2 1
4 Pemupukan
berdasarkan kebutuhan
tanaman 
Selalu 
Kadang-kadang 
Tidak pernah 3
2 1
5 Pengendalian  Hama  Terpadu  PHT
sesuai Organisme Pengganggu Tanaman 
Selalu 
Kadang-kadang 
Tidak pernah 3
2 1
6 Pengendalian Gulma
 Selalu
 Kadang-kadang
 Tidak pernah
3 2
1 7
Pengelolaan tanah sesuai dengan musim 
Selalu 
Kadang-kadang 
Tidak pernah 3
2 1
8 Pennyiraman secara efektif dan efisien
 Selalu
 Kadang-kadang
 Tidak pernah
3 2
1 9
Penyiangan 
Selalu 
Kadang-kadang 
Tidak pernah 3
2 1
10 Panen tepat waktu
 Selalu
 kKadang-kadang
 Tidak pernah
3 2
1
Jumlah 30
Universitas Sumatera Utara
10-16  = Tingkat partisipasi petani rendah 17-23  = Tingkat partisipasi petani sedang
23-30  = Tingkat partisipasi petani tinggi Untuk  identifikasi  maslah  2  dan  3  tentang  produktivitas  usaha  tani,  rumus  yang
digunakan : Produktivitas
=
�� �  � �� � ���  ��ℎ�
Untuk  identifikasi  masalah  4  dan  5,  yaitu  bagaimana  pendapatan  petani  jagung sebelum  dan  sesudah  mengikuti  SLPTT  di  daerah  penelitian  menggunakan
analisis dengan menggunakan rumus pendapatan Pd=TR-TC
Keterangan : Pd=Pendapatan Rp
TR=Total Revenue total penerimaan Rp TC=Total Cost total biaya Rp Mubyarto, 1994
Sedangkan  untuk  mencari  hubungan  SLPTT  terhadap  pendapatan  petani  jagung dengan metode analisis korelasi Rank Sperman dengan rumus :
Rs=1-
6 ∑ ��
� �=
� −�
Keterangan : Rs
= Nilai koefisian korelasi Rank Sperman di
=    Perbedaan  atau  selisih  pendapatan  sebelum  mengikuti  SLPTT dengan sesudah mengikuti SLPTT
N = Jumlah petani sampel
Kemudian diuji dengan uji t, dengan rumus sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Th=Rs
√
�− −� ²
Keterangan : Th
= T hitung Rs
= Nilai koefisien korelasi Rank Spearman N
= Jumlah petani sampel
Dengan uji kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Jika th  t
α
berarti  H diterima  dan  H
1
ditolak  tidak  ada  hubungan  antara tingkat  partisipasi  petani  dalam  program  SLPTT  dengan
pendapatan dan produktivitas petani jagung di daerah penelitian. Jika th  t
α
berarti  H
1
diterima  dan  H ditolak  ada  hubungan  antara  tingkat
partisipasi  petani  dalam  program  SLPTT  dengan  pendapatan  dan produktivitas petani jagung di daerah penelitian  Siegel, 1994.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional