batang, wereng jagung, busuk biji dan busuk tongkol. Penyemprotan dilakukan sesuai dosis, cara dan waktu yang tepat.
5.1.7 Panen
Jagung yang sudah matang siap untuk dipanen dan biasanya berumur 86-96 hari sesuai dengan varietas yang ditanam. Sebenarnya menentukan saat memanen
jagung hanya didasarkan pada umur jagung tersebut adalah kurang tepat. Hal tersebut karena masaknya buah jagung tergantung pada jenisnya juga sangat
dipengaruhi keadaan tanah dan cuaca. Panen petani sampel dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia atau sistem borongan.
5.2 Tingkat Partisipasi Patani Sampel dalam Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SLPTT
Berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan, tingkat partisipasi petani dalam program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SLPTT pada
komoditi jagung dari hasil penelitian dengan 30 orang sampel dapat diketahui tingkat partisipasi mana yang tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengukur tingkat
partisipasi menggunakan 10 parameter yang digunakan dalam metode scoring, berdasarkan lampiran 1, hasil penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi
tingkat partisipasi petani sampel dalam program SLPTT pada komoditi jagung dapat dilihat pada Tabel 11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Indikator Tingkat Partisipasi Petani Dalam SLPTT Komoditi Jagung
No Parameter
Rata-Rata Skor
1 Penggunaan variaetas unggul
2.76 2
Penggunaan benih bermutu dan berlabel 3
3 Pemberian bahan organik melalui pemanfaatan
sisa panen atau dalam bentuk kompos 2
4 Pemupukan berdasarkan tanaman
2.56 5
Pengendalian Hama Terpadu PHT sesuai Organisme Pengganggu Tanaman OPT
3
6 Pengendalian gulma secara teratur
3 7
Pengelolaan tanah sesuai musim 3
8 Penyiraman secara efektif dan efisien
1.73 9
Penyiangan secara teratur 3
10 Panen tepat waktu
3
Jumlah 27.05
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa skor tingkat partisipasi yang diperoleh adalah 27,05 atau 90,16 dari hasil pelaksanaan Sekolah Lapang
Pengelolaan Tanaman Terpadu SLPTT tersebut dapat dinilai bahwa partisipasi petani sampel tinggi karena nilai 23-30 merupakan kategori tinggi. Tingkat
partisipasi petani dalam Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SLPTT dari 10 parameter pada komoditi jagung yaitu :
5.2.1 Varietas Unggul
Varietas unggul adalah jenis benih yang memiliki banyak keunggulan diantara jenis varietas-varietas yang lain. Misalnya produksi tinggi, tahan terhadap hama
dan penyakit. Tingkat partisipasi pada pemilihan varietas unggul dapat dilihat pada Tabel 12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Penggunaan Varietas Unggul
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
7 23
30 Persentase
- 23,33
76,67 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang menggunakan varietas unggul adalah 23 orang atau 76,67 . Jumlah petani sampel yang
menggunakan varietas unggul adalah 7 orang atau 23,33 . Jadi dapat dikategorikan bahwa tingkat partisipasi petani dalam penggunaan varietas di
daerah penelitian tinggi.
5.2.2 Benih Bermutu dan Berlabel
Benih yang bermutu adalah benih yang mempunyai kualitas unggul diantaranya mempunyai kecambah yang tinggi, tahan hama dan mampu meningkatkan
pendapatan petani jagung. Benih bermutu biasanya ditandai dengan label bukan benih yang tidak berlabel atau tanpa merk sehingga petani tidak tertipu didalam
pemilihan benih. Tingkat partisipasi pada penggunan benih bermutu dan berlabel dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Penggunaan Benih Bermutu dan Berlabel
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
- 30
30 Persentase
- -
100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang menggunakan benih bermutu dan berlabel adalah 30 orang atau 100 . Jadi dapat dikategorikan bahwa
Universitas Sumatera Utara
tingkat partisipasi penggunaan benih bermutu dan berlabel di daerah penelitian tinggi.
5.2.3 Pemberian Bahan Organik Melalui Pemanfaatan Sisa Panen atau Dalam Bentuk Kompos
Pemberian bahan organik adalah kegiatan pemberian bahan yang berasal dari bahan alami bukan dari bahan kimiawi misalnya pemanfaatan sisa panen atau
pemanfaatan dari kotoran hewan dalam bentuk kompos. Sehingga unsur hara di dalam tanah tidak cepat jenuh dikarenakan penggunaan bahan-bahan kimiawi
yang terus menerus. Tingkat partisipasi pemberian bahan organik melalui pemanfaatan sisa panen dalam bentuk kompos dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Pemberian Bahan Organik Melalui Pemanfaatan Sisa Panen
atau Dalam Bentuk Kompos
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
30 -
30 Persentase
- 100
- 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang memberikan bahan organik melalui pemanfaatan sisa panen atau dalam bentuk kompos adalah 30
orang atau 100 . Jadi dapat dikategorikan bahwa tingkat partisipasi pemberian bahan organik melalui pemanfaatan sisa panen atau dalam bentuk kompos di
daerah penelitian sedang.
5.2.4 Pemupukan Berdasarkan Kebutuhan Tanaman
Pemupukan adalah kegiatan pemberian pupuk yang mengandung N, P, K sesuai dengan kebutuhan tanaman di daerah penelitian. Tingkat partisipasi dalam
pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dapat dilihat pada Tabel 15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Pemupukan Berdasarkan Kebutuhan
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
13 17
30 Persentase
- 43,33
56,67 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang melakukan pemupukan berdasarkan kebutuhan adalah 17 orang atau 56,67 . Jumlah petani
sampel yang sebagian melakukan pemupukan berdasarkan kebutuhan adalah 13 orang atau 43,33 . Jadi dapat dikategorikan bahwa tingkat partisipasi petani
dalam pemberian pupuk berdasarkan kebutuhan di daerah penelitian tinggi.
5.2.5 Pengendalian Hama Terpadu PHT sesuai Organisme Pengganggu Tanaman OPT
Pengendalian hama terpadu adalah kegiatan mengendalikan hama yang ada pada tanaman sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Dapat dilakukan
secara teknis atau menggunakan insektisida sesuai dengan organisme pengganggu tanaman. Tingkat partisipasi pada pengendalian hama terpadu PHT sesuai
organisme pengganggu tanaman OPT dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Pengendalian Hama Terpadu PHT sesuai Organisme
Pengganggu Tanaman OPT
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
- 30
30 Persentase
- -
100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang melakukan pengendalian hama terpadu sesuai organisme pengganggu tanaman adalah 30
orang atau 100 . Jadi dapat dikategorikan bahwa tingkat partisipasi
Universitas Sumatera Utara
pengendalian hama terpadu sesuai organisme pengganggu tanaman di daerah penelitian tinggi.
5.2.6 Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma yang dilakukan petani sampel di daerah penelitian adalah dengan cara mekanis atau mencabut dan dengan penggunaan herbisida yang
sesuai dengan dosis dan waktunya. Tingkat partisipasi pada pengendalian gulma dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Pengendalian Gulma
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
- 30
30 Persentase
- -
100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang melakukan pengendalian gulma adalah 30 orang atau 100 . Jadi dapat dikategorikan bahwa
tingkat partisipasi pengendalian gulma di daerah penelitian tinggi.
5.2.7 Pengelolaan Tanah Sesuai Musim
Pengelolaan tanah yang dilakukan petani sampel di daerah penelitian dilakukan sesuai musim. Jadi petani di dalam mengelola tanah sesuai musim sehingga pada
saat penanaman dilakukan secara serentak sehingga dapat mengurangi pertumbuhan hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman jagung. Tingkat
partisipasi pada pengelolaan tanah sesuai musim dapat dilihat pada Tabel 18.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 18. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Pengelolaan Tanah sesuai Musim
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
- 30
30 Persentase
- -
100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang melakukan pengelolaan tanah sesuai musim adalah 30 orang atau 100 . Jadi dapat
dikategorikan bahwa tingkat partisipasi pengelolaan tanah sesuai musim di daerah penelitian tinggi.
5.2.8 Penyiraman secara Efektif dan Efisien
Penyiraman yang dilakukan petani sampel di daerah penelitian tergantung dilakukan dengan menggunakan aliran sungai yang terdapat di pinggir lahan.
Tetapi, untuk petani yang memiliki lahan jauh dari aliran sungai harus mengeluarkan biaya produksi yang lebih untuk membuat saluran air ke lahan
pertaniannya. Tingkat partisipasi dalam penyiraman secara efektif dan efisien dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Penyiraman secara Efektif dan Efisien
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK 10
8 12
30 Persentase
33,33 26,67
40 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang melakukan penyiraman secara efektif dan efisien adalah 12 orang atau 40 . Jumlah petani
sampel yang sebagian melakukan penyiraman secara efektif dan efisien adalah 8
Universitas Sumatera Utara
orang atau 26,67 . Jumlah petani yang tidak pernah melakukan penyiraman secara efektif dan efisien adalah 10 orang atau 33,33 . Jadi dapat dikategorikan
bahwa tingkat partisipasi petani dalam penyiraman secara efektif dan efisien di daerah penelitian sedang.
5.2.9 Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan tujuan membersihkan gulma-gulma di sekitar tanaman jagung agar unsur hara di dalam tanah dapat sepenuhnya diserap oleh
tanaman jagung. Penyiangan yang dilakukan pada petani sampel dengan mencabut atau mencabut rumput-rumput liar di sekitar tanaman jagung. Tingkat
partisipasi pada penyiangan dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Penyiangan
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
- 30
30 Persentase
- -
100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang melakukan penyiangan adalah 30 orang atau 100 . Jadi dapat dikategorikan bahwa tingkat
partisipasi didalam melakukan penyiangan di daerah penelitian tinggi.
5.2.10 Panen Tepat Waktu
Dalam hal ini, petani tidak terlalu mempunyai kendala asalkan cuaca yang mendukung serta tersedianya tenaga kerja pada saat akan dilakukan pemanenan.
Tingkat partisipasi pada panen tepat waktu dapat dilihat pada Tabel 21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Jumlah Petani Sampel dan Skor yang Diperoleh Terhadap Panen Tepat Waktu
Uraian Skor Penerapan
Total 1
2 3
Jumlah PetaniKK -
- 30
30 Persentase
- -
100 100,00
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang melakukan panen tepat waktu adalah 30 orang atau 100 . Jadi dapat dikategorikan bahwa tingkat
partisipasi melakukan penen tepat waktu di daerah penelitian tinggi.
5.3 Komponen Biaya Produksi Petani Jagung